WK 10

4.2K 514 158
                                    

Happy reading!

========================

Dan Disinilah Rose sekarang, terjebak di dalam kamar tanpa adanya penerangan bantuan dari lampu ataupun Cahaya yang pasalnya kamar Eunwoo ini terletak di ujung yang dimana minim nya penerangan.

tubuh Rose terduduk lemah dengan tubuh yang menyender di senderan bawah kasur, dengan kedua kaki yang dilipat serta wajah cantik nya yang menelusup di sela-sela tangannya.

Rose merasa ketakutan sekarang, dulu Rose pernah mengalami masa-masa yang membuatnya takut dan trauma dengan kegelapan.

Waktu itu, disaat umur Rose mungkin sudah menginjak 14 tahun dimana masa-masa SMP, Rose pernah terkunci di dalam gudang sekolah. Rose terkunci di gudang sekolah selama 5 jam, entah awalnya bagaimana Rose bisa terkunci di dalam gudang seperti itu. Yang Rose ingat, ada salah satu temannya yang mengatakan bahwa ia disuruh oleh salah satu guru untuk mengambil kursi di gudang yang pasalnya saat itu kelas Rose memang sedang kekurangan kursi. Dan Rose mengiyakan ucapan nya tanpa merasa curiga sedikit pun, tetapi setelah Rose sudah berada di dalam gudang pintu yang terbuka lebar itu tiba-tiba saja tertutup rapat dan terkunci begitu saja. Rose terus berusaha menggedor pintu gudang dan berteriak sekencang mungkin, tetapi tidak ada satu orang pun yang menolongnya. Sehingga semalaman Rose menangis seorang diri didalam gudang yang kotor dan gelap, serta ditemani banyak nya kecoa dan tikus yang membuat Rose semakin ketakutan.

Itulah yang membuatnya trauma dengan kegelapan, Rose selalu merasakan kejadian itu lagi jika berada di kegelapan.

Rose mencengkram rambutnya sendiri yang membuat surai panjangnya menjadi berantakan.



Didalam kamar Rose merasa ketakutan, berbeda dengan keadaan diluar yang dimana diselimuti keributan, kepanikan dan ketakutan yang menjadi satu.

Eunwoo, Irene dan Soodam yang sudah kalang kabut berlarian mencari kunci yang entah dimana, sedangkan Chaeyeon yang bertugas untuk memberitahu yang lainnya.

"Eunwoo kenapa kau tidak menyalakan listrik nya saja?" Tanya Suho yang berjalan menghampiri Eunwoo dengan langkah lebar nya.

Eunwoo menghembuskan nafasnya kasar. "Tidak bisa pah, tadi eunwoo dan Para maid sudah mencoba untuk menyalakan nya. Tetapi seperti nya listrik yang tersambung pada kamar eunwoo terputus, itu akan berbahaya pah, kalau kita menyalakan nya begitu saja"

Suho menghembuskan nafasnya. "Dan kau sudah menanyakan maid dimana kunci kamar mu?"

"Sudah pah, kita sudah mencari kunci kamar kak eunwoo, Tetapi para maid tidak mengetahuinya." Bukan eunwoo yang menjawab, melainkan sang adik yang mewakili nya.

"Kenapa ini bisa terjadi?" Tanya Irene yang terdiam dengan pandangan yang terus terarah pada pintu, mencoba memikirkan bagaimana cara untuk menyelamatkan sang menantu.

Eunwoo menggeleng. "Entah ma, yang Eunwoo pikirkan sekarang bagaimana caranya untuk kita masuk ke dalam kamar, dan kita harus keluarkan Rose yang ketakutan secepatnya."

Suho memejamkan matanya sejenak dan mengusap punggung sang putra mencoba untuk menenangkan nya. "Tenang lah eunwoo, kita harus menghadapi nya dengan ketenangan. Bila kau panik seperti ini, sampai besok pun kita tidak akan bisa menolong Rose."

Eunwoo memejamkan matanya sejenak dan mengangguk dengan tangan yang terangkat memijit keningnya pelan.

"Kau begitu mengkhawatirkan nya eunwoo."

Semua orang pun menoleh menatap chaeyeon. "Kau begitu mengkhawatirkan wanita keduamu, kau bersikap panik sekarang. Bagaimana bila posisi Rose sekarang adalah diriku, apakah kau akan mengkhawatirkan ku seperti kau mengkhawatirkan Rose seperti ini?" Tanya nya dengan mata yang terlihat berkaca-kaca.

Wanita KEDUA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang