WK 7

2.5K 385 43
                                    

Happy reading!!!

===========================



Rose, wanita yang sedari tadi terus menangis dan berdoa untuk operasi ibu nya yang berada di dalam ruangan operasi pun mendongakkan wajahnya saat merasakan sebuah tangan yang menepuk pundaknya.

Deg.

Tatapan sembab Rose bertemu dengan tatapan lembut dari pria tampan itu. Cha eunwoo, Pria yang dimana besok akan menjadi suaminya.

Eunwoo tersenyum lembut dan terduduk di samping Rose. "Kau baik-baik saja?" Tanya nya yang mengelus pundak Rose pelan.

Eunwoo dapat melihat wajah penuh kekhawatiran yang tertera di wajah Rose. Melihat itu membuat Eunwoo secara spontan membawa tubuh ramping wanita itu ke dekapan nya. Mendapat perlakuan itu mampu membuat Rose lagi dan lagi tertunduk dan menangis, seperti yang tadi ia lihat sebelum memutuskan untuk menghampiri wanita cantik yang berada di dekapan nya sekarang.

Tangan besar eunwoo mengelus punggung kecil Rose yang bergetar terisak, mencoba untuk menenangkan nya. Sedangkan Rose hanya bisa terdiam menerima pelukan dari pria tampan yang berada di depannya ini.

"Sudah jangan menangis, ibu mu akan baik-baik saja"

Ucapan Eunwoo tidak mampu membuat Rose tenang, sehingga Rose masih terisak menangis, yang membuat eunwoo semakin mengeratkan pelukan nya dan pelukan nya kali ini dibalas oleh Rose tak kalah erat.

Untuk kali ini, biarkan Rose melupakan semuanya sejenak, Yang Rose butuhkan sekarang hanyalah sebuah sandaran. sandaran yang bisa membuatnya nyaman dan tenang seperti saat ini, seperti berada di dekapan Eunwoo sekarang.

Rose memejamkan matanya merasa nyaman di dalam dekapan pria itu, dan lelaki itu sedari tadi tidak ada hentinya mengelus punggung dan rambut Rose dengan wajah yang di simpan di atas kepala Rose, sehingga Eunwoo dapat mencium wangi aroma yang menguak dari surai panjang Rose yang entah mengapa membuat nya merasa candu dan rileks sampai-sampai Eunwoo memejamkan matanya menikmati aroma wangi rambut Rose.

Tak lama isakkan yang keluar dari mulut Rose tergantikan dengan hembusan nafas nya yang terdengar tenang, sehingga membuat eunwoo membuka matanya dan mengernyit bingung.

Eunwoo menunduk, dan menerbitkan senyuman nya saat melihat wanita yang berada di dekapan nya ini sudah tertidur dengan tenang walaupun air mata masih terlihat menetes di wajahnya.

Dengan perlahan-lahan eunwoo membenarkan letak posisi wanita itu untuk bersandar di pundaknya dengan nyaman. Eunwoo menyimpan tangannya di belakang tubuh Rose, dan memegang tangan atas Rose untuk menahan nya agar tidak terjatuh kebelakang.

Eunwoo memperhatikan wajah tertidur Rose yang terlihat tenang lamat-lamat, sebelum tangannya terangkat untuk mengusap air mata Rose menggunakan punggung tangannya. eunwoo menghembuskan nafasnya pelan seraya menatap Rose dengan tatapan sendunya.

Padahal besok hari dimana mereka akan melangsungkan pernikahan, tetapi musibah datang pada keluarga sang pengantin wanita.

Eunwoo jadi bingung, ia harus tetap melangsungkan pernikahan dengan keluarga sang pengantin wanita yang baru saja terkena musibah, atau tidak melangsungkan pernikahan dengan semua persiapan yang sudah matang.

Di tengah landa kebingungan itu Eunwoo sampai tidak menyadari bahwa Rose mengerjabkan matanya merasa terganggu saat mendengar suara dering handphone yang ia yakini bukan milik wanita itu.

Baru saja membuka matanya, Rose sudah dibuat terkejut saat menyadari bahwa ia tertidur di pundak sang atasan yang akan berstatus suami kontrak nya itu. Dengan segera Rose menegakkan tubuhnya dan menatap eunwoo yang tersenyum manis menatap nya.

Wanita KEDUA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang