11

32 3 0
                                    

Ting🔔
"Permisi"
"Selamat datang di cafe OH"
"ada yang bisa saya bantu?"
"hot chocolate 1.kalau Lo?" tanya renjun
"sama in aja"
"oke hot chocolatenya 2"
"baik kak, kalau makanannya"
"gak usah itu aja"
"oke hot chocolate nya 2 yah kak."
"iya"
"oke..saya buatan dulu yah kak"
"iya"
Setelah pelayan kafe itu pergi. Renjun mulai melancarkan aksinya.
"Ra"
"iya"
"gue mau ngomong"
"sok.. Silahkan"
"se-sebenarnya gu-e ..."
"loh... Lo ara kan" ucapan renjun terpotong oleh sosok  pria yang  tak di undang.
"loh.. Kak sehun"
"Wihhh.... Lama gak ketemu"
"lama banget malah, apa kabar kak?"
"baik-baik. Kalau Lo?"
"gue baik. Oh... Iya nih kenalin kak. Ini renjun"
"sehun"
"renjun" Keduanya berjabat tangan dengan senyuman.
"kalian pacaran yah?" tanya sehun kepada keduanya
"gak gak dia bukan pacar gue kak"
"oh.. Kirain pacar.udah lama disini?"
"belum lama" jawab ara
"udah pesen?"
"udah kok, kak sehun udah pesen?"
"ngapain gue pesen. Ini kan cafe gue"
"Ohhhh....gitu"
"Si Johnny apa kabar"
“aelah tu orang gak usah di tanya in"
"lu kagak berubah dari dulu"
"ahahahhahahha..."keduanya tertawa. Hingga lupa akan satu pria yang duduk terdiam menikmati pembicaraan mereka.

  >>skip pulang<<

" oh iya jun"
"iyaa"
"Lo mau ngomong apa pas di kafe tadi"
"gak jadi.. Gue dah lupa"
"Lo marah yah"
"gak gue gak marah"
"bohong"
"gue gak marah ara"
"maaf yah Jun, gue jadi abaikan Lo di kafe tadi"
"iya gak papa.. Kalau sama gue santai aja"
"but.. Wait.kok Lo jadi gak marah marah lagi sama gue"
"marah-marah gimana?"
"ya.. Marah marah"
"gue gak akan marah kalau Lo gak buat salah"
"kan tadi gue buat salah sama Lo"
"maksudnya ngebuat salah di sekolah"
"oh.. Gitu"
"emmm.. Ra"
"iya"
"Kak sehun itu siapa Lo?"
"oh.. Kak sehun itu teman masa kecil gue sama kak Johnny. Pas umur gue 6/7 tahun gitu dia pindah ke Korea. Nah... Baru ketemu lagi pas tadi di kafe"
"ohhh.."
"Ra,gue mau nanya"
"nanya apa?"
"misalnya... Lo di tembak orang terus Lo terima atau gak"
"gak terima lah. Mana ada orang terima pas dia mau di tembak. Yang di pertaruhkan tuh nyawa Jun nyawa"
"gak gitu konsepnya araaaaaaaa" jawab renjun frustasi
"terus gimana"
"maksudnya gue tuh. Misalnya ada cowo yang naksir sama Lo udah dari lama. Terus dia nyatain perasaannya ke Lo. Lo terima gak?"
"yah tergantung"
"tergantung apanya"
"tergantung sifat cowo itu"
"jadi kalau sifatnya baik dan sesuai sama Lo. Lo bakal terima?"
"yap"
"ada cowo yang Lo berharap dia nembak Lo gak"
"ada"
DEG
"siapa?"
"Kak sehun dan kak jaehyun"
"why?"
"cause, They are descendants of angels"
"why. You say like that?"
"karena mereka tampan bak seorang malaikat"
"hanya itu?"
"mereka juga sangat pengertian, dan boyfriend able"
"ohh.. Gitu yah"
"kenapa Lo kepo?"
"gak.. Cuman pengen tau aja"
"hoo.. Okeh"
Tak terasa mereka telah sampai di rumah.
"sudah sampai"
"okeh.. Makasih renjun"
"sama-sama"
"mau mampir?"
"gak, udah malam. Gak baik cowo malam malam bertamu ke rumah cewe"
"aelah kan di dalam ada bang Aio"
"justru itu gak baik bertamu malam malam ke rumah orang. Takutnya mengganggu"
"oh oke..  sekali lagi makasih yah"
"iya sama sama. Masuk gih. Dah malam ntar masuk angin"
"iya iya.. Bye Jun"
"bye ra.. Good night "
"night

>><<

Renjun pov
Apa gue nyerah aja. Gue rasa perasaan gue gak akan pernah terbalaskan - batinnya

Mobil nya terus melaju meninggalkan kompleks perumahan ara. Jalanan yang mulai sepi ia lalui ditemani dengan sebuah alunan lagu melow.

Palylist( Lantas - Juicy Luicy)

Lima hari sudah kurindu
Tak bisa ku menghubungimu
Kau sedang dengan dirinya
Sedang kita rahasia
Kapankah kau ada waktu
Sembunyi untuk bertemu?

Baru kau sapa, ku tersipu
Kau puji, lupa amarahku
Karena kau paling tahu
Cara lemahkan hatiku
Walau tak ada yang pasti
Yang kau beri hanya mimpi

Lantas mengapa ku masih menaruh hati?
Padahal ku tahu kau t'lah terikat janji
Keliru ataukah bukan? Tak tahu
Lupakanmu, tapi aku tak mau

Oh-oh

Baru kau sapa, ku tersipu (tersipu)
Kau puji, lupa amarahku
Karena kau paling tahu (paling tahu)
Cara lemahkan hatiku (hatiku)
Walau tak ada yang pasti
Yang kau beri hanya mimpi

Lantas mengapa ku masih menaruh hati?
Padahal ku tahu kau t'lah terikat janji
Keliru ataukah bukan? Tak tahu
Lupakanmu, tapi aku tak mau

Pantaskah aku menyimpan rasa cemburu?
Padahal bukan aku yang memilikimu
Sanggup sampai kapankah? Ku tak tahu
Akankah akal sehat menyadarkanku?

Oh-wo-oh
Uh-uh

Lantas mengapa ku masih menaruh hati?

Lantas mengapa ku masih menaruh hati?
Padahal ku tahu kau t'lah terikat janji
Keliru ataukah bukan? Tak tahu
Lupakanmu, tapi aku tak mau (pantaskah ku)

Pantaskah aku ('tuk menyimpan)
Untuk menyimpan (rasa cemburu)
Karena bukan aku yang milikimu
Sanggup sampai kapankah? Ku tak tahu
Akankah akal sehat menyadarkanku?





>><<

Hai-hai, welcome back
Selamat membaca semoga suka😊😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KETOS ( Huang Renjun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang