MENGENANGMU, AYAH.

182 18 70
                                    

Mengenangmu, Ayah.

120 hari yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

120 hari yang lalu...
Aku masih bisa mencium tangan Ayah,,
Aku masih bisa mengecup lembut pipi Ayah,,
Aku masih bisa merasakan kharismanya seorang Ayah,,
Aku masih bisa merasakan kasih sayang tulus Ayah,,
Aku masih bisa melihat wajah teduh penuh cinta Ayah,,

120 hari yang lalu...
Aku masih bisa mendengar suara Ayah walau hanya lewat telepon..
Rabu 24 maret 2021 ba'da sholat magrib ajal telah menjemput Ayahku,, sosok paling aku sayang,, yang paling aku hormati,, yang paling aku patuhi,, yang amat sangat aku cintai.

Ya Rabbil 'izzati...
Hamba tak pernah mengira Ayah akan kau panggil secepat ini...
Dalam usia genap 63 tahun... Meninggalkan ibu dan ke dua anaknya...

Putri yang baru saja lulus sekolah bangku SMA...
Meskipun sangat berat, ku coba untuk tegar sekuat mungkin...pikiranku kalut, pikiranku kacau, aku benar-benar hilang arah saat ini...

Aku bahkan sangat kaget karena mendapat kabar duka ini dari sebuah telepon.. Karena aku seorang anak perantauan sejak SMA aku jauh dari keluarga, aku mesantren dan sekolah jauh dari keluargaku..

Aku bahkan tak sempat melihat Ayah untuk yang terakhir kalinya.. Pada malam itu juga aku langsung ke Rumah sakit mengiringi jenazah Ayahku untuk dibawa ke rumah...
Dan sampai mengantarkan ke pemakaman Ayahku.

Innalillahi wainna ilaihi roji'un

Ayahku telah tiada...
Ayahku telah menghadap Allah SWT dengan tenang...
Dan seketika itu aku sadar.. AKU ANAK YATIM...

Ya... Aku anak yatim sekarang...
Kucoba menguatkan hati...
Dan kembali sadar...

Sekarang, akulah tumpuan keluargaku...
Aku anak pertama, dengan seorang adik, dan ibu yang tak bekerja...

Ya Allah... Sungguh berat rasanya kulalui hidup ini sekarang...
Tapi aku tak boleh menyerah...
Aku percaya ini adalah jalan terbaik yang Tuhan tunjukkan untukku dan keluargaku.

Tabahkan hati kami Ya Rabbi, sabarkan hati kami, mudahkanlah kami melalui hidup ini tanpa sosok seorang Ayah.. Berikan tempat yang terbaik untuk Almarhum Ayah disana.

Ya Allah...
Atas nama cinta kusampaikan doa ini, satu dari sekian banyak doa untuk Ayah yang selalu ingin ku kirim ke negeri abadi, tempat Ayah kini berada. Setiap doa adalah lukisan peristiwa dan luapan rasa sayang yang berbukit-bukit tentang rindu yang luar biasa dari seorang anak kepada Ayahnya.

Ayah, aku ingin Ayah tahu bahwa aku disini baik-baik saja.
Ayah tidak perlu khawatir ya.
Aku kangen Ayah, kangen sekali, rasa itu membuncah dalam dada, setiap hari kucoba menitipkan rasa itu lewat doa-doa panjangku, kuharap Ayah bisa merasakannnya.

Banyak yang hilang dari hidupku sejak Ayah pergi.
Ketika pucuk-pucuk pohon telah menjadi pangkal bagi tubasnya ketika sayap-sayap telah lelah untuk menjelajah. Dan ketika aroma tanah basah telah hilang, menjadi untaian jelaga dan kepanasan.
Barulah aku sadar...

Goresan Rindu untukmu Ayah (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang