Escritura 1

463 33 3
                                    

Jepang - Tokyo - 2015

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jepang - Tokyo - 2015.

Salju turun malam hari, musim dingin telah tiba.

Dua saudara yang memiliki marga 'Portgas D' itu sedang membuat perapian untuk menghangatkan tubuh.

"Kau ingin teh apa?!" Teriak seseorang gadis dari dapur, Portgas D (Y/n). Gadis itu menawarkan sang kakak untuk minum teh.

"Teh hitam, jangan lupa tambahkan sedikit madu!" Jawab sang kakak menerima tawaran dari adiknya itu. Ia bernama, Portgas D Ace.

"Baik!"

˖ ࣪ ◟⊹ ˖ ָ࣪ ˖ ࣪ ◟⊹ ָ࣪ ˖ ࣪◟⊹ ˖

Gadis dengan sweater rajut berwarna hitam itu datang. (Y/n) membawa nampan yang berisikan teh hitam untuk dua orang.

"Terimakasih, (Y/n)." Ucap Ace menggambil salah satu teh saat sang adik meletakkan nampan.

(Y/n) lalu duduk didekat sang kakak, ia mengangguk. "Ya... Aku meminjam pundak milikmu sebentar." Ucap (Y/n) menyandarkan kepalanya dipundak Ace.

Ace menatap sang adik yang memejamkan mata, ia sangat ingin tahu apa yang adiknya pikiran sekarang. Adiknya terlihat seperti banyak masalah.

"Jika kau punya banyak masalah, ceritakan padaku. Kau terlalu gengsi untuk hal itu." Ucap Ace merangkul pundak (Y/n).

(Y/n) lalu membuka matanya. 'Tak mungkin aku memberi tahumu jika aku mencintaimu... Sungguh melawan hukum alam, aku mencintai kakakku sendiri.' gerutunya dalam batin.

Kedua mata yang memiliki netra hitam itu saling berpandangan.

"Aku tak ada masalah, aku sangat lelah. Aku ingin tidur." Ucap (Y/n), ia beralih pada paha milik Ace.

Mata hitam miliknya mulai sayu dan setelah dua menit, akhirnya mata (Y/n) terpejam rapat.

Ace hanya menghela nafas kasar. 'Apa yang kau sembunyikan dariku? Aku sudah lelah karena memikirkan perasaanku ini, perasaan yang sangat membingungkan.' batin Ace. Ia harus menimpa masalah apa lagi dalam hidupnya? Sudah cukup dibuat lelah oleh perasaan aneh itu. Dan sudah dibuat lelah karena harus menggantikan perkejaan mendiang ayahnya.

Ace mengelus surai oranye milik (Y/n), surai oranye milik (Y/n) sangat indah. Seperti milik ibunya.

Ace lalu menyandarkan tubuhnya pada sofa dan mulai menikmati rasa kantuknya. 'Semoga kau mimpi indah (Y/n).'

PORTGAS D ACE ; BROTHER COMPLEXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang