Escritura 2

276 28 2
                                    

Jepang - Tokyo - 2015.

Udara pagi ini terasa lebih dingin dari hari-hari biasanya. Sampai membuat (Y/n) terbangun dari tidurnya yang nyenyak.

"Huoomm~~" (Y/n) lalu berpindah dari paha sang kakak menjadi duduk, ia juga melakukan peregangan.

(Y/n) menatap sang kakak yang tertidur pulas, ia tersenyum manis saat melihat wajah Ace. "Damai." Gumamnya.

(Y/n) menuju wastafel dan membasuh muka, tak lupa mengatur suhunya menjadi hangat. "Woahh... Dingin sekali!" Ucap (Y/n) terkekeh kerana merasakan dingin yang menusuk-nusuk tangannya.

(Y/n) lalu menggambil sayuran dan daging dari pendingin makanan, (Y/n) berencana memasak sukiyaki dalam porsi yang lumayan.

Ia menyalakan kompor dan merebus air, tak lupa merebus sayuran dan daging juga. "Kecap asinnya dimana ya..." Ucap (Y/n), ia lalu membuka almari lain yang menyimpan rempah-rempah. "Nah itu dia!"

Karena almarinya mempunyai dua bagian, ia sulit untuk mencapai dibagian kedua. Dimana tempat kecap asin itu berada. "Mana nggak ada kursi lagi... Huh, Ace juga masih tidur..." Gumamnya. Karena tak ada cara lain, dirinya pun memanjat dan terbentur oleh pintu almari. "Owchh... Sakit."

"Nah dapat!"

Karena keseimbangannya hilang, ia pun terpeleset. Matanya terpejam rapat, bagaikan adegan slow motion, Ace tiba-tiba saja bangun dan datang, menggendong tubuh adiknya ala pengantin, bridal style adalah bahasa kerennya.

"Dasar ceroboh." Ucap pria tersebut, menatap marah kepada gadis yang berada pada gendongannya. Lalu Ace menurunkan adikbya secara b
perlahan.

(Y/n) terkekeh seperti tak melakukan kesalahan. "Maaf, haha... Bantu aku memasak dong!" Ucap (Y/n) berkacak pinggang dan menampilkan senyuman yang manis.

"Tentu."

˖ ࣪ ◟⊹ ˖ ָ࣪ ˖ ࣪ ◟⊹ ָ࣪ ˖ ࣪◟⊹ ˖


"Terimakasih atas makanannya..." Ucap mereka berdua.

(Y/n) pun meminum airnya, airnya sedikit menetes kearah bibirnya, tenggorokannya bergerak keatas dan kebawah. Ace mengamati (Y/n) minum.

Hasrat seksual Ace menambah hanya karena itu, bodohnya dia berpikir bisa melakukan berhubungan badan dengan saudaranya sendiri.

"Huh..." Helaan nafas keluar dari hidungnya, ia menundukkan kepalanya dan berpikir, bagaimana caranya mendapatkan sang adik.

"Ada apa Ace?" Tanya (Y/n) setelah selesai minum air. Ia menatap wajah kakaknya dengan binggung dan penuh tanda tanya.

"Kau cantik... Shit! Tapi, kau memang cantik. Ingin keluar?" Ucap Ace, ia salah tingkah saat mengatakan bahwa sang adik cantik, tapi memang itu kenyataan.

"Kemana? Dingin-dingin gini, aku nggak mau. Maaf." Ucap (Y/n) merasa bersalah karena menolak permintaan dari sang kakak.

Ace tersenyum menggangapinya. "Ya, tak masalah. Memang kau benar, untuk apa keluar disaat dingin-dingin begini."

(Y/n) masih merasa bersalah karena ucapannya tadi. "Mungkin sekitar jam tiga sore hujan salju berhenti. Jam tiga kita akan keluar." Ucap (Y/n).

"Baiklah. Aku akan meeting terlebih dahulu." Ucap Ace, ia lalu berjalan kelantai atas untuk meeting onlinenya bersama beberapa klien.

"Uhm."

˖ ࣪ ◟⊹ ˖ ָ࣪ ˖ ࣪ ◟⊹ ָ࣪ ˖ ࣪◟⊹ ˖

15 : 22

(Y/n) dan Ace sudah rapi, mereka siap untuk jalan-jalan dimusim dingin ini, salju juga berhenti turun.

Cklek!

Pintu dibuka oleh Ace. "Siap?"

"Ya." Jawab (Y/n).

˖ ࣪ ◟⊹ ˖ ָ࣪ ˖ ࣪ ◟⊹ ָ࣪ ˖ ࣪◟⊹ ˖

"Ingin bermain seluncur?" Ace menoleh kearah (Y/n) dan menawari untuk bermain seluncur es.

"Tidak, jika ingin mengejekku karena tak ahli main seluncur bilang saja. Tak usah menyindir." Ucap (Y/n) memalingkan wajahnya dan sedikit menjauh dari Ace.

Ace pun terkekeh, ia mendekat kearah adiknya. "Aku hanya bercanda." Ucapnya lalu mencium lembut pipi (Y/n).

"Ap -apa yang ka -u... Jangan menciumku tiba-tiba, ini tempat umum tau!" Mungkin wajah (Y/n) sudah memerah bagaikan tomat yang siap dipetik.

"Kenapa? Kau juga suka memelukku tiba-tiba." Ucap Ace tak ingin kalah.

"Ya-ya... Maafkan aku." Baiklah, itu kenyataannya, tak ingin berdebat lebih jauh, gadis itu menghela nafas dan mengalah. Membiarkan kakaknya mencium pipinya.

˖ ࣪ ◟⊹ ˖ ָ࣪ ˖ ࣪ ◟⊹ ָ࣪ ˖ ࣪◟⊹ ˖

(Y/n) dan Ace menuju salah satu taman, disana banyak stan makanan yang berjualan.

"Aku mau gula-gula." Ucap (Y/n) menunjuk stan permen kapas manis yang menjual permen kapas manis dengan berbagai bentuk.

Ace memaklumi jika (Y/n) sedikit manja. Lelaki itu menarik lembut tangan gadisnya yang terbaluti sarung tangan. "Bentuk apa?" Tanya Ace dan melepaskan genggamannya.

"Singa, mau bentik singa.." Ucap (Y/n) sedikit berbinar kearah permen kapas yang berbentuk singa.

"Permen kapas dengan bentuk singa satu." Ucap Ace kapada penjualnya.

"Terimakasih kak!" Ucap (Y/n) memeluk tubuh sang kakak. Huh, sifatnya benar-benar cepat berubah jika soal makanan!

"Sama-sama." Ace tertawa pelan melihat adiknya yang gembira hanya karena permen kapas.

"Ini, hanya 0.50 yen." Ucap sang penjual.

"Woah!!!" (Y/n) menatap permen didepannya kagum, ia lalu memegang dan mulai memakan. "Ace mau?" (Y/n) mengarahkan permennya kepada Ace.

"Tentu." Ace lalu menggambil secuil permennya dan melahap.

Setelah itu, mereka pun pulang karena sudah lumayan larut. Ace juga harus memeriksa dokumen baru yang diberikan oleh sekretarisnya

PORTGAS D ACE ; BROTHER COMPLEXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang