Escritura 4

222 22 0
                                    

"Dasar lelaki brengsek! Kau lelaki brengsek!" Teriak (Y/n) menangis dan menampar pipi Ace dengan keras.

Pria dihadapannya memang pantas mendapatkan tamparan itu. "Maaf." Hanya kata itu yang mampu Ace ucapkan, pipinya sudah memerah dan sedikit mengeluarkan darah.

"Bagaimana aku bisa memanfaatkan dirimu setelah kau menanam benihmu pada rahimku! Kita ini kakak-adik, kau seharusnya menjaga adikmu bukan malah merusaknya!" Teriak (Y/n), tangisannya semakin menjadi-jadi setelah mengucapkan kalimat itu.

Dirinya sudah tak kuat, (Y/n) terduduk lemas dan memegang perutnya. Air mata tak berhenti keluar, Ace lalu mengusap rambut sang adik dengan lembut.

"Aku begini karena aku mencintaimu, kumohon... Percaya dengan ucapanku. Aku sudah tak tahan, aku selalu tersiksa saat melihatmu. Kumohon, maafkan aku..." Ucap Ace, Ace lalu jongkok dan membenamkan kepalanya dileher (Y/n). Memeluk pinggang ramping sang adik yang terus menangis. Berusaha menenangkan sang adik yang terus mencacinya.

"Kau tak seharusnya menghamiliku, jika kau tak tahan. Kau harus menahannya, aku adikmu. Ace, apa kau tau? Aku sedari dulu mencintaimu. Aku sangat mencintaimu, aku ingin selalu bersamamu. Tapi, BUKAN SEPERTI INI!"

Ace memejamkan matanya dan merapatkan pelukannya. Ia harus menerima semua penghinaan yang gadisnya lontarkan.

"Aku minta maaf. Aku akan menikahimu. Kumohon, terima tawaranku... Aku akan janji membuat dirimu bahagia." Ace mengeluarkan air matanya, sudah tak tahan.

Ace mendorong tubuh sang adik dan menindihnya. "Terima tawaranku..." Lirih Ace. Air matanya jatuh tepat dipipi gembul sang adik.

(Y/n) lalu memeluk tubuh besar Ace, kini (Y/n) menindih tubuh atletis sang kakak. Dirinya bersandar pada dada bidang besar Ace, merasakan detak jantung sang kakak, sangat cepat.

"Aku tak mau karirmu hancur, aku tak mau menjelekkan namamu.. Kau begini hanya karena adikmu yang bodoh ini, aku juga minta maaf.." Akhirnya drama ini akan selesai. (Y/n) menatap wajah Ace dengan ingus yang keluar.

Ace sedikit terkekeh gemas dan segera memeluk adiknya. "Tidak akan, kita akan membangun karir baru jika karir lama kita hancur. Kau bukan wanita bodoh, jangan menjelek-jelekkan dirimu... Kau hanya perlu menjawab permintaan mil--"

"T-tidak... Aku mau!" Teriak (Y/n) lantang, dirinya memeluk kencang tubuh Ace. Ingus terus ia tarik, air mata bahagia keluar.

Air mata bahagia Ace juga keluar, Ace menarik kepala adiknya dan menarik dagu adiknya lalu mengecup bibir merah itu, Ace yang mendapatkan izin untuk melumat mulut sang adik, langsung ia lakukan dengan lembut.

'Syukurlah berakhir dengan baik. Aku akan terus menjagamu, jangan tinggalkan aku... (Y/n) / Ace.'

TBC

PORTGAS D ACE ; BROTHER COMPLEXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang