Arti ayah untuk seorang gadis kecil

148 20 3
                                    

Naruto and all characters belongs to Masashi Kishimoto

SakuSara/Rohani/Family/AU/OOC/Typo(s)/Plotless/Oneshot/SemiCanon

Warning.!: Kisah Motivasi

"Papamu pasti bangga sayang." Ujar Sakura kepada putri kecilnya

DLDR

Enjoy Reading

.

.

.

Sarada adalah seorang gadis kecil berusia 6 tahun yang bersekolah di SD Konoha. Gadis yang selalu ceria itu hari ini nampak sangat bahagia. Bagaimana tidak, hari ini adalah peringatan hari ayah sedunia dan tempat dimana Sarada menimba ilmu mengadakan sebuah acara yang mengundang ayah dan ibu dari semua siswa siswi disana. Siswa-siswi tersebut lalu diminta untuk naik keatas panggung dan berpidato tentang ayah masing-masing.

Pagi harinya, Sarada sedang bersiap-siap kesekolah. Ia menyisir rambutnya sendiri lalu memasang sebuah jepit rambut berbentuk bunga Sakura.

"Sarada, ayo sarapan dulu." Ujar sang mama dari arah dapur mengundang Sarada untuk segera menyantap sarapannya.

"Iya ma."

Sarada menghabiskan sarapan paginya dengan penuh semangat. Ia sudah sejak jauh-jauh hari mempersiapkan pidatonya tetang ayah untuk hari ini. Ia akan menceritakan kehebatan ayahnya kepada semua orang dan Sarada akan menunjukkan betapa dirinya mencintai sang ayah.

Namun disisi lain, sang mama justru tampak khawatir karena tahu apa yang akan dihadapi oleh putrinya nanti. Ia pun mati-matian membujuk Sarada yang ceria agar tidak usah berangat sekolah saja hari ini. Tatapi gadis berkacamata itu hanya tersenyum dan berkata

"Tidak apa-apa mama, hari ini adalah kesempatanku untuk memberitahu kepada teman-teman dan semua orang siapa ayahku yang sebenarnya."

Sakura tak sanggup berkata-kata lagi, ia tahu apa yang dirasakan oleh Sarada. Jadi, Sakura hanya menurut agar tak semakin menyakiti hati putri semata wayangnya. Setelah menyelesaikan sarapan dan semua sudah siap. Sarada bersama sang ibu segera berangkat ke sekolah menggunakan kendaraan pribadinya.

Dalam perjalanan, Sarada terus berceloteh ria tentang apa saja yang akan dia sampaikan nanti diatas panggung.

Setibanya disekolah, sudah banyak sekali siswa siswi SD yang datang bersama dengan ayah dan ibu mereka. Mereka semua terlihat bahagia dengan keluarga yang lengkap, namun hal tersebut sama sekali tak mengurangi semangat Sarada dan sama sekali tak melunturkan senyum cerianya, ia justru senang karena mamanya yang sering sibuk bisa meluangkan waktunya hari ini untuk pergi kesekolah bersamanya.

"Selamat pagi ibu dan adik, silahkan tanda tangan di sana dulu untuk presensi kehadiran ya. Setelah itu silahkan masuk ke aula di lantai 2. Terima kasih." Ucap seorang guru memberikan arahan kepada Sakura.

"Baik bu, terima kasih." Jawab pasangan ibu dan anak itu dengan tersenyum.

Setelah melakukan presensi, Sakura menggandeng Sarada untuk masuk ke ruang aula. Di dalam ruangan tersebut begitu ramai dengan para ayah dan ibu yang menemani putra putri mereka. Dan kelihatannya, hanya Sarada lah yang hadir bersama sang ibu seorang.

Sakura pun merasa sedih dan hanya bisa menunduk menyembunyikan kegalauannya, sementara Sarada dengan ceria sibuk menyapa semua teman-temannya.

"Baik bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, demi untuk mempersingkat waktu marilah kita mulai acara pada pagi hari ini...." suara sang pembawa acara mulai menggema diseluruh penjuru aula. Acara pertemuan tersebut nampaknya akan segera dimulai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tugas Seorang Imam (SasuSaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang