15
[MINU]
ODIN SANG AYAH dari seluruh dewa-dewi. Kini Minu berhadapan dengannya, lumayan terasa tegang biarpun sudah diceritakan beberapa kali oleh Jay mulai dari fisik, kebiasaan, dan beberapa hal lainnya. Menurut Minu ini wajar, karena Jay sendiri saja bilang dia baru sekali bertemu dengan wujud asli Odin.
"Oke, silakan ambil tempat masing-masing, aku akan membuatkan teh hangat untuk kita semua," ujar Sean sambil berlalu hendak keluar dari ruangan.
"Kau yakin tidak akan merepotkan, Sean?" tanya Jay ragu-ragu.
Sean hanya tersenyum, "tentu saja merepotkan," katanya dengan gamblang, lalu beranjak ke arah dapur.
Odin kembali duduk, dan dari empat yang lain tidak ada yang berani duduk di sebelahnya, mereka memutuskan untuk tetap berdiri. "Sebelumnya, gadis di sana. Apa urusannya datang ke sini padahal dia adalah bawahan Loki?"
Eva memindah tumpuan, merasa canggung.
"Eh, itu, dia ... menolong kita ... sedikit ...."
"Lumayan! Lumayan banyak!" timpal Minu, ia rasa Jay harus memberikan kesan melebih-lebihkan sedikit agar Odin tidak menaruh banyak curiga pada Eva.
"Yah, Minu bilang lumayan," Jay angkat bahu, "sebagai balas budi karena aku sudah menolongnya."
"Begitukah?" Odin menyipitkan mata pada Eva, menelaah dengan skeptis, "itu artinya kau tahu ulah Loki yang mencuri dua gagakku."
Eva menundukkan kepala sedikit, agak merasa terancam tapi seperti mengancang-ancang, sebagaimana jika kucing merasa seperti itu. "Jadi Anda tahu soal itu."
"Bagaimana bisa tidak?" Odin mendadak kembali bangkit, tampaknya agak terbawa emosi. Sebelum melanjutkan, ia mematikan gramofon dahulu. "Mereka adalah dua burung gagak tersayangku. Mereka adalah pembawa pesan lama. Tapi kini tugas mereka digantikan sebagai burung gagak koneksi pada singgasanaku terhadap para pembawa pesanku."
"Maaf? Koneksi?" Minu mengerutkan dahi.
Odin tidak merespons, "dan Loki harus kembalikan mereka. Tapi untungnya dia akan menjalankan hukuman akibat membunuh Baldr sekarang ... dia akan kembali diikat pada batu untuk diracun oleh ular, dan sekarang Skadi istriku akan mengurusinya," ujarnya puas, lalu ia mendengus.
"Tidak!" Eva tiba-tiba menyalak, "kau tidak boleh melakukannya!"
"Tunggu, tunggu," Jay menyanggah, mengulurkan tangannya di depan Eva, menahannya lebih maju, "cara yang sama tidak akan terulang ... tentunya kan? Loki pasti bisa kabur karena sudah menjalani hukuman sebelumnya, seperti kata game over pada game, kemudian ketika mengulang, Loki sudah bisa membaca keadaan. Juga, seperti halnya kau yang menciptakan para pembawa pesan sebagai pengawasan baru bukan? Loki juga membuat pasukan baru di era ini. Artinya kalian sudah melalui game over lalu menjalankan rencana baru."
Odin menoleh kasar pada Jay, air mukanya mendadak menjadi bengis, tidak tenang seperti sebelumnya. "Kau ini bicara apa, Nova?"
Jay langsung bergerak mundur sedikit, matanya melirik ke bawah ke sana kemari merasa bersalah. "Maaf."
"Dia tidak akan lolos dan aku pastikan dia harus kalah kali ini. Biarpun nanti jika kami mati, kami akan bangkit kembali, setidaknya aku bisa mencegahnya membuat Ragnarok kedua, ketiga, dan seterusnya," tegasnya pada kata seterusnya, ia mengentakkan ujung tongkatnya pada lantai sampai sedikit menggetarkan buku yang berdiri tegak ganjil tanpa penahan di atas lemari buku di sebelah kanan ruangan. "Ah, maaf. Aku terbawa emosi," ia menghela napas, berusaha tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Message from Ragnarok [2015]
FantasiaMitologi Nordik itu ada. Dan Nova adalah salah satu orang yang terlibat dalam mitologi itu di peradaban modern ini. Inggris, sebuah kota kecil bernama Otley, adalah tempat tinggal Nova. Dari sanalah ia mendapatkan takdir anehnya dimulai dari kecil h...