"Annyeong, permisi saya akan mengscan belanjaan anda~" ucap haechan dengan keramahan yang sudah melekat karena ia sudah bekerja sebagai kasir, pelayan resto, dll yang mengharuskan keramahan diatas segalanya.
"Nee~" jawab pelanggan wanita paruh baya itu yang tak kalah ramah pula, menyenangkan hati orang pekerja bawah seperti dirinya.
Namun, saat haechan melirik pria berhoodie hitam lengkap dengan masker yang berada dibelakang wanita itu, haechan yakin akan mendapat pelanggan tak meng enakkan setelah ini.
Biasa, pria dengan titel remaja mungkin? Atau bujangan seperti perkuliahan dengan duit yang melimpah pastinya tak perlu berepot repot bersikap ramah kepada anak kuliah rendahan dengan paruh waktu sebagai tambahan uang jajan seperti haechan ini.
Tidak, bukannya haechan miskin sampai begitunya, ia hanya tak ingin membebani bunda nya yang seorang singel parent. Ditambah dirinya adalah anak tunggal. Tambah tak ada yang menolong wanita tersayang nya itu mencari uang.
Alhasil haechan berjuang untuk mendapat beasiswa di seoul dan mencari kerja agar uang saku dari sang ibunda ia tabung untuk kelancaran masa depannya dengan sang bunda nanti.
"Apa anda punya kartu berlangganan nyonya?" Tanya haechan sopan.
Wanita itu tersenyum dan mengangguk lalu mengeluarkan sebuah kartu dari tas nya.
Lalu pria dibelakang wanita itu berdecak. Sepertinya pria itu sudah sangat tidak sabar sekarang.
Biar saja, haechan sedang ingin menggoda pelanggan nya saat ini.
"Baiklah anda dikenai diskon langganan 20% nyonya, apa ingin mengambil bonusnya?"
"Nee~"
"Nah apa anda membawa kantung daur ulang?"
Haechan tersenyum licik saat melihat pria itu terlihat seperti ingin membunuhnya sekarang.
Lalu setelah wanita yang sangat ramah itu pergi, pria itu langsung meletakkan semua barang nya di kasir, banyak juga. Sepertinya ia sedang membeli keperluan bulanan.
"Apa anda-"
"Tidak punya. Aku hanya akan membayarnya, bisa tolong lebih cepat?"
Haechan kembali tersenyum ramah, bagaimana pun pria ini adalah pelanggan nya. Semenyebalkan nya dia, gaji haechan bertaruh pada belanjaan dan uang nya.
Cukup puas tadi haechan sudah mengerjai lelaki kurang sopan dihadapannya ini.
"Terima kasih~ mohon kembali lagi."
Yah seperti yang dibilang, tak akan pria itu membalas ucapan haechan.
Jeno yang sedari tadi memperhatikan haechan dan pria tadi datang sambil terkikik.
"Kau benar benar keterlaluan."
Ucap jeno sembari memberikan sekaleng fanta untuk haechan teguk. Haechan mengucap kan terima kasih dan balas menjawab,
"Itu bahkan hanya sedikit jahilan, remaja dan anak kuliah di seoul benar benar harus di didik kembali. Tingkah mereka benar benar mencoreng."
Jeno hanya mengangguk dan berlanjut mengacak surai haechan, sahabatnya sedari tingkat awal hingga sekarang mereka akan wisuda setahun lagi.
Mereka sangat dekat, tau pelik nya hidup masing masing dan saling sayang benar benar hanya sebatas sahabat.
Bahkan jeno sudah mengganggap haechan seperti adiknya sendiri, hanya karena pria itu begitu imut dan sangat baik.