4

1.8K 175 5
                                    

"Nono-yaa.. mianhae.." lirih haechan saat ia membereskan barang barang nya di loker market dan mendapati jeno menyusul nya dan meninggalkan mark dan jay di  meja yang tadi mereka gunakan untuk berbicara serius.

Jeno menatap haechan hangat seperti biasanya. Sejenis tatapan ayah kepada anak nya.

"Tak apa. Aku paham kenapa kau memilih pilihan ini."

Lalu meraih tubuh haechan untuk diberikan pelukkan perpisahan. Ya, haechan berhenti bekerja di market dan minggu depan mengurus pendaftaran pernikahannya, setelah berunding dengan mommy nya yang semoga lancar. Lalu ia akan resmi menjadi seorang istri dan ibu. Astaga takdir benar benar memainkan peran nya dengan baik.

"Berjanjilah kalian akan berusaha mencintai satu sama lain. Belajar menerima dan selesaikan masalah dengan kepala dingin. Don't forget, 
you are still a stranger, trying to be know more, okey?"

Haechan mengangguk. Astaga dia bahkan menangis. Seolah baru selesai bersumpah didepan pendeta untuk hidup selamanya dengan pasangannya, dan sekarang adalah momen penghormatan orang tua.

"Yess i will do. And omg, aku benar benar akan sangat merindukan muuuuu hiks"











***

"Take care my friend. If u make him cry, i make u die? Hahahahhha" mark balas jokes jeno dengan tawa renyah nya, dan tos ala bros kemudian menyusul haechan yang sudah lebih dulu ke mobil dengan jay.

Tidak ada yang lebih beribu ribu kali bahagia selain jay saat ini. Tau haechan akan ikut mereka ke apartemen hari ini juga, membuat dia tak henti henti nya mencium pipi haechan dan berceloteh ttg apa saja yang nanti nya akan ia tunjukkan ke haechan di kamarnya.

"Aku punya banyaaaakkk sekali buku cerita bergambar yang menarik!! Daddy belikan agar aku suka membacaa, nanti mommy ya yang bacakan untuk kuuu neee!! Wahhh naega nomu excitedddd"

"Hahahaa, keureee, mommy bacakan semuanya hingga jay tidur seperti putri salju." Haechan gemas sekali tolong, ia tak tahan untuk tidak mencium pipi malaikat tampannya itu. Ups, malaikat tampan NYA?

Astaga. Dia bahkan tadi memanggil dirinya mommy?!

Perut mark tergelitik melihat reaksi lucu haechan yang terkejut akan sikapnya sendiri.

"Kenapa seperti putri salju? It means i will die? mommy mau aku pergi dan membiarkan mommy di makan serigala? Rawrrrr"

Jay menggelitiki leher haechan dengan tangan mungilnya, lalu mereka tertawa bersamaa.

Mark benar benar menghangat melihat malaikat kecilnya tertawa bahagia seperti itu. Diam diam mark berdoa agar tawa itu akan selalu hidup dan semakin mekar setiap detiknya. Bersama manusia baru yang mungkin akan mendatangkan berbagai kisah kisah baru yang entah bahagia, duka, sakit, cinta. Tapi semoga apapun yang akan terjadi kedepannya, semoga ia dan jay juga haechan dapat menanganinya bersama.








***

"Ini kamarmu sementara." setelah haechan prepare barang seperlunya di apartemen nya, ia pun dibawa ke kediaman jay dan mark. Di sebuah rumah tingkat dua di perumahan kawasan elite, lengkap dengan taman belakang dan kolam renang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
daddy | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang