[!] STRANGER

2.2K 168 11
                                    

[You can play the background music if you want to feel it deeper]

Halo, gaes! Happy reading!

Halo, gaes! Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ebgr on Pixiv

Selama hidup sendiri-- lebih tepatnya dengan ketiga kucing peliharaannya di sebuah rumah kecil daerah terpencil itu dari umur delapan tahun, Mikasa sudah terbiasa mencuri berbagai makanan di pasar. Terutama saat suasana pasar ramai saat sebuah kapal besar yang datang hampir setiap bulan dan membawa berbagai kotak-kotak bahan pangan ataupun hal lain yang tidak ia mengerti ke kotanya. Akan tetapi, saat itu lah satu-satunya kesempatan yang Mikasa miliki untuk mengambil lebih banyak makanan.

Ia pernah tertangkap? Tentu saja. Namun, karena akalnya yang cukup cerdik, Mikasa dapat membebaskan diri dari tuntutan pedagang pasar.

Kini, usianya sudah mencapai dua puluh tahun. Lalu, apa yang Mikasa lakukan? Apa ia masih mencuri di pasar? Hei, tentu saja tidak. Ia hanya bermain dengan lelaki bodoh yang tertarik pada wajah dan tubuhnya. Tidak terlalu buruk, bukan? Mikasa ingin bebas. Ia ingin menjelajah kemana saja dan ia butuh uang yang banyak untuk melakukan hal tersebut. Oh, tentu saja seluruh bagian tubuhnya masih gadis.

Dan juga hari ini, kapal pesiar besar itu kembali datang. Mikasa tidak tahu, tidak pernah tahu apa yang ketika kapal itu datang ke kota ini. Saat ini ia bertekad dan memutuskan untuk masuk kesana dan meninggalkan kota ini.

"Permisi," Mikasa menerobos kerumunan yang keluar dan masuk dari kapal pesiar putih yang tampak mewah itu dengan sebuah tas berongga yang berisi ketiga kucingnya.

Ia berhenti ketika ada beberapa penjaga di pintu masuk. Ia berpikir bagaimana cara menerobos ke sana, penjaga itu tampak melihat tiket penumpang satu persatu.

Tubuh Mikasa sedikit terdorong ke depan saat seseorang menabrak tubuhnya. Seorang laki-laki berambut hitam yang tampak sama dengan miliknya, lelaki itu menatapnya begitupula dengan Mikasa yang ikut menatap manik hitam itu.

"Tuan, Anda ingin masuk?" Salah seorang penjaga membuyarkan acara tatap mata dua insan tersebut.

"Ah, ya. Aku meninggalkan sesuatu di pasar." Lelaki itu berucap, suaranya terdengar berat dan dalam. Mikasa terkejut saat tangannya ditarik begitu saja melewati penjaga-penjaga di depan sana.

"Tunggu--"

Mikasa tercekat saat mereka memasuki elevator yang cukup padat. Lelaki itu menarik tubuh Mikasa dan memeluknya, seperti berusaha menyembunyikan keberadaan Mikasa.

"Jangan lihat kemana-mana dan tetap di sini," ucapan lelaki itu tak sepenuhnya Mikasa dengar.

Wangi. Mikasa menyukai feromon dari lelaki didepannya. Refleks, Mikasa balas memeluk dan membenamkan wajahnya di tubuh lelaki itu. Sang lelaki cukup terkejut dikarenakan mereka baru saja bertemu beberapa menit yang lalu, tetapi gadis ini bersikap tanpa rasa waspada dan seperti menyerahkan diri padanya.

Levi & Mikasa Oneshot StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang