chapter 1

10 5 0
                                    

#Happy Reading#

Jangan lupa vote and coment ya readers..

❤❤❤❤

Sudah hampir 3 tahun lamanya seorang Zahra mengejar cinta seorang Alvano. Beribu banyak hinaan, cacian dan juga makian dia dapatkan selama berjuang. Tapi yang di sayangkan, Zahra tetap lah Zahra yang selalu berjuang untuk cinta nya yang tak kan bisa tergapai.

Di sini ia duduk termenung di balkon kamarnya, angin malam berhembus menerbangkan setiap helai rambutnya.

Dia memegang sebuah buku dairy yang selalu menemani kisahnya dalam sendu.

Dear dairy

Bulan yang indah kupandang dengan mata.
Bulan yang jauh tak bisa untuk digapai. Seperti cinta Alvano yang selama ini ku perjuangkan.

Haruskah aku menyerah? Tapi hati ini masih menginginkan nya. Dia adalah masa lalu yang hanya aku yang mengenang sedangkan ia tidak mengingatnya sama sekali.

Cukup dulu ya dairy aku nggak kuat untuk menceritakan semuanya, rasanya pedih sekali..

Tertanda
Zahra Amyra Alaska

Ia menangis karna semua luka, luka yang semakin hari semakin melebar oleh cercaan dan hinaan tapi ia gadis kuat tak kan menyerah kecuali jika ia lelah.

Sekarang, ia lebih memilih tidur untuk mengobati hati nya sejenak meninggalkan dunia yang beribu luka.

Ia adalah Zahra Amyra Alaska. Pecinta yang namanya luka dan yang terbiasa yang namanya derita.

•••

Pagi harinya, seorang gadis cantik nan jelita. Menyibukkan diri di dapur membantu ibunya yang sedang menyiapkan sarapan. Dia hanya tinggal bersama ibunya karna ayahnya sudah meninggal 10 tahun yang lalu saat ia berumur 7 tahun.

"Bu, ara berangkat dulu ya!!" ujar Zahra dengan nada lembutnya sambil menyalimi tangan Ibunya itu.

"iya nak hati-hati ya." pesan Ibu Zahra.

"assalamualaikum Bu."ujar Zahra lagi.

"Walaikumslam. "

•••

Sesampainya Zahra di sekolah, Zahra berjalan dengan senyum ramahnya kepada setiap orang yang di lewati walau hanya di balas dengan sinisan dan wajah tidak suka dari semua orang.

Kalian tau penyebab nya?

Penyebabnya adalah Zahra selalu mengejar cinta dari seorang Alvano. Disaat semua orang menakuti seorang Alvano maka Zahra akan senantiasa menanti Seorang alvano.

"Hai Vano, Ini Zahra tadi buatin bekal untuk vano, cobain deh." ucap Zahra dengan wajah yang ceria seakan ia lupa punya derita.

Sedangkan Alvano hanya menatap tak minat kepada Zahra, ia berasa bosan karna terus di ganggu oleh Zahra.

"Lo tuli?"

" Ha? " tanya Zahra sedikit tidak paham maksudnya.

" Sudah beribu kali gue bilang gue nggak mau apa pun itu dari lo." ucap Alvano tajam

"Lo tau keinginan yang paling gue inginkan? "tanya Alvano kepada Zahra yang sekarang otaknya lagi sulit mencerna keadaan.

"Apa?" tanya Zahra penasaran.

"Gue ingin lo pergi jauh dari gue dan jangan pernah kembali lagi. " ucap Alvano dengan nada yang tajam dan menusuk.

"Suatu saat nanti jika Zahra sudah menyerah, nanti Zahra akan pegi jauh sekali dari Vano."

"Tapi untuk sekarang sayangnya Zahra belum menyerah tuh." ucap zahra dengan nada santai nya dan senyum manis yang sangat lebar menutupi pedihnya perasaan hati.

" Seterah lo"

" Tapi Vano cobain ya."ucap zahra dengan senyum lebarnya

Harapan tetap lah menjadi harapan, bekal yang dibawa oleh Zahra untuk Vano terbang seketika dan jatuh ke lantai dengan sempurna karna di tepis kasar oleh Alvano.

" Gue bilang nggak ya nggak, paham?" ucap Alvano dengan kalimat dingin dan menusuk.  Dan berlalu pergi meninggal kan Zahra yang sedang meratapi nasib bekalnya itu.

Dan meluncurlah air mata Zahra yang sudah menahan kepedihan yang mendalam. Lalu ia berdiri dan menghapus air matanya itu.

Berjalan pergi dari tempat yang menyebab kan hati nya terluka untuk sekian kalinya.

©©©©©©©©©©©©

Penasaran akan kelanjutannya?

Ayuk vote nad coment ya... Dan jangan lupa follow ig author ya..

@sitinfp_11

ALVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang