chapter 2

6 5 0
                                    

#Happy Reading#

Jangan lupa vote and coment ya readers..

❤❤❤❤

Zahra termenung di tempat duduknya, dan orang di sebelahnya menyengit heran.

" Kenapa lagi lo? "tanya orang yang duduk sebelah Zahra.

"Zahra nggak kenapa-kenapa kok Gina." ucap Zahra dengan santai tanpa beban.

"Lo tau?  Gue itu udah hafal betul sifat lo itu, tau nggak?" tanya orang itu yang merupakan sahabat terbaik Zahra, yang mau menerima Zahra di saat semua tidak menyukainya. Ia adalah Gina Syalsabila annisa.

Sedangkan yang di tanya hanya terkekeh kecil, ia sangat-sangat beruntung mendapatkan sahabat terbaik seperti Gina.

"Hahaha gue tahu lo itu di sakitin lagi kan oleh Alvano. "ucap Gina

" Ish, kenapa Gina tau-tau aja sih." ucap Zahra cemberut.

" Iyalah Gina ini." ucap Gina dengan bangganya menepuk dadanya berapa kali.

" Iya, iya Zahra tau kok." ucap zahra sambil memutar bola mata malas, Sedangkan yang di sebelahnya hanya terkekeh pelan.

"Makanya gue bilangin apa, nyerah aja deh ngejar nya, nanti lo makin sakit hati baru tau rasa lo. " ucap Gina dengan nada khasnya.

" Iya-iya tapi nanti deh jika udah lelah Zahranya." ucap Zahra dengan senyum indahnya.

" Serah lo deh, yang penting gue udah ingatkan lo ya! " ucap Gina dengan nada memperingati.

" Iya Gina makasih ya" ucap Zahra dengan senyum lebarnya itu. Dan mereka berdua pun sama-sama tertawa.

•••

"woi Al lo nggak ngerasa kasihan gitu sama Zahra? " tanya Yonggi yang merupakan salah satu sahabat Alvano. Alvano memiliki 5 sahabat dan sudah terhitung dengan dirinya yang sangat dekat dengan nya.

Sedangkan Alvano yang mendengar ucapan Yonggi hanya memutar bola matanya saja, ia berfikir kenapa sahabatnya itu menanyakan hal yang tidak penting itu.

" Iya gue setuju sama Yonggi." ucap Regan dengan nada penasarannya.

Regan Dirgantara adalah salah satu sahabat Alvano setelah Yonggi dan kedua lainnya yaitu Satya Ardiansyah dan Arga Purtawarma. Satya sosok perceria dan selalu melontar kan lelucon bersama sejenianya yaitu Rgan dan Yonggi, sedangkan Arga adalah sosok yang sama seperti Alvano dingin dan tidak mudah di sentuh tetapi Arga lebih mudah di ajak komunikasi walau pun sekali bicara pedas sekali.

" Nggak." jawab Alvano dengan singkat.

" Lo tau karma berlaku?" ucap Satya.

" Kalau gue sih sebenarnya nggak mau percaya tetapi gue yakin karma itu ada. "lanjut Satya dengan nada serius.

"Lo nggak percaya tetapi lo yakin, gimana sih? "ucap Yonggi dengan nada tidak santainya,  Karna sahabatnya itu mengucap dengan tidak sinkron sama sekali.

"Heh iya-iya kok gue lemot ya." ucap Regan yang baru menyadari ucapan Satya tadi.

"Gue aja nggak ngerti sama ucapan gue. " jawab Satya dengan santainya sambil mengangkat bahunya acuh.

"Parah lo ya, tampang tadi serius rupanya lo nggak tau apa yang lo ucap itu. " ucap Yonggi sekali lagi dengan nada ngegasnya.

" Seterah gue lah." ucap Satya dengan nada tak berdosanya itu.

"Cabut." ucap Al mendadak dan langsung pergi meninggalkan sahabat-sahabatnya yang terbengong melihat kepergian cowok itu.

" Tunggu woi" ucap mereka serempak kecuali Arga yang telah dahulu menyusul Alvano. Lalu mereka bertiga pun lari mengejar sahatnya yang pergi secara mendadak itu.

•••

" Lo harus hancurkan mereka dari dalam. "

" Sorry gue nggak seperti lo yang main di belakang kalau gue sih bukan pengecut jadi gue akan serang dari depan. " ucap orang itu kepada lawan bicaranya dengan nada sinis dan sombong akan rencananya.

" Lo bilang gue pengecut?  Oke baiklah kita buktikan sekarang. " ucap lawan oarang tadi demgan nada marahnya.

"Baiklah kita lihat aja nanti" ujar cowok itu dengan nada santainya.

•••

Penasaran guys?  Hayuk vote yang banyak agar di updet lagi chapter selanjutnya ya...

Kalau suka boleh juga kok sheare ke berbagai media sosial

Terimakasih

@sitinfp_11

ALVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang