◢✥◣
Takeomi lebih banyak tersenyum.
Dia berbicara lebih banyak.
Dia lebih banyak tertawa.
Dengan cara ini - sedikit demi sedikit - kamu beralih dari kenalan ke hal lain.
Teman, mungkin.
Teman-temannya mulai memperhatikan bagaimana Takeomi bersinar di sekitar-mu.
Shinichiro mengatakan itu hanya naksir, Wakasa mengatakan itu hanya persahabatan. Keizo berkicau menunjukkan bahwa itu adalah nafsu. Dia mendapat lemparan tinju ke wajah-nya.
Ketika perkelahian antar geng berakhir, dia keluar dari gang kecil untuk menemukan-mu berdiri tepat di depan-nya. Kamu memiringkan payung-mu ke belakang sehingga kamu dapat menatap-nya tanpa menghalangi pandangan.
"Ini hujan. Apa kamu ingin berjalan kembali bersama?"
Dia berkedip, jantung-nya berdetak kencang atas tawaran-mu. Lalu dia ingat. "Payung-ku ada di kelas."
Namun kamu tersenyum. "Tidak apa-apa. Aku akan menunggu."
Kamu masih berdiri di tempat yang sama menunggu-nya ketika dia bergegas kembali, rona lembut-mu menjadi cerah saat melihat sosok Takeomi lagi.
"Kamu serius menunggu?"
Kau tertawa dan menjawab-nya. "Yah, aku memang mengatakan aku akan melakukan-nya."
Tawa-mu seperti melodi indah yang bermain di telinga Takeomi.
Dia berpikir kembali ketika Shinichiro menggoda-nya untuk naksir, Wakasa memutar matanya dan mengatakan bahwa itu hanya persahabatan.
Ini pertama kali-nya dia begitu sadar akan detak hati-nya yang menggelegar ketika mata-mu bertemu dengan-nya dan nama-nya meluncur dari lidah-mu.
◥✥◤
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑺𝒊 𝑯𝒖𝒋𝒂𝒏 ↪ 𝑨. 𝑻𝒂𝒌𝒆𝒐𝒎𝒊
Fanfiction❝ If I could tell you I would Honestly, no secrets between us... No it's just honesty Even if it hurts ❞ ▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂ A. TAKEOMI x READER ⌜ ╰►...