↪ (06) ↩

581 151 2
                                        

◢✥◣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◢✥◣

"Wisuda kurang dari sebulan."

Takeomi mengangguk, membenarkan pernyataan-mu. "Apakah kamu bersemangat?"

Dia pikir kamu akan mengatakan tidak. Kamu senang dan puas dengan sekolah, dan dia tahu bahwa diri-mu menyadari betapa banyak pekerjaan yang datang dengan kuliah. Sebalik-nya, kamu mengejutkan-nya dengan mengatakan iya.

Kamu menyeringai saat dia terkejut. "Aku gak mau terjebak di sekolah, merasa puas tetapi tidak yakin apakah aku seharus-nya menjadi orang dewasa atau hanya siswa yang belum mengalami kehidupan. Aku ingin beberapa perubahan, kau tahu? Dan mungkin aku juga akan menemukan seseorang di perguruan tinggi!"

"Kamu tidak bisa!" Kata-kata itu keluar dari mulut Takeomi tanpa izin untuk melakukan tersebut. Kau berhenti, menatap bertanya.

Payung-nya menabrak-mu saat kamu berjalan, mengejutkan tetesan air hujan yang menempel, menyebabkan-nya meluncur ke bawah dan menempel di ujung bingkai logam, seolah-olah dalam situasi tegang. Apakah mereka harus melepaskan atau tetap menggantung? Ini genting, dan mengingatkan-nya sedikit saja tentang situasi sekarang.

Suatu hari, Takeomi berharap ketertarikan yang dia rasakan untuk-mu ini akan hilang begitu saja.

Suatu hari, dia berharap kelulusan akan datang dengan cepat. Mungkin ketertarikan-nya pada-mu akan berkurang.

Suatu hari nanti, dia berharap dia adalah pemberani, sehingga dia bisa memiliki keberanian untuk bertanya pada-mu atau jika kamu mengatakan tidak.

Apa pun yang dia rasakan untuk-mu membuat-nya tertahan. Tapi mungkin dia harus melepaskan-nya.

Takeomi berkata. "Harapan-mu terlalu tinggi untuk dicapai oleh pria biasa."

Kamu tertawa, mata berbinar dengan miliaran bintang kecil saat diri-mu menatap Takeomi. "Oke. Setidak-nya aku akan memiliki-mu."

Jantung Takeomi berdetak kencang, lalu membengkak, dipenuhi dengan semacam harapan baru.

Andai saja semudah itu melepaskan-mu, kan?

Untuk pertama kali-nya, dia memberi nama pada perasaan yang saling bertentangan yang muncul di dada-nya setiap kali dia memikirkan-mu.

Dia menyebut-nya cinta.

◥✥◤

𝑺𝒊 𝑯𝒖𝒋𝒂𝒏 ↪ 𝑨. 𝑻𝒂𝒌𝒆𝒐𝒎𝒊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang