Keesokan harinya mereka pun berangkat kerja seperti biasa ke rumah Winda. Hanya saja hari ini mereka memiliki rencana mencoba ramuan tersebut dan mereka yakin ramuan tersebut bisa mengubah hidup mereka. Seperti hari biasa Tuti dan Kirman bekerja sesuai dengan kerjaan mereka. Hari itu hari sabtu, Winda sedang berada dirumah karena memang setiap hari sabtu perusahaan tempat Winda kerja menerapkan libur. Kira-kira pukul 10 ketika Tuti berada di dapur sedang memasak makanan untuk majikannya, Kirman bertanya kepadanya.
“bagaimana Tut, sudah dapat helai rambut Non Winda?.”
“belum mas, Non Windanya belum bangun kan. Nanti setelah dia bangun dan selesai mandi baru aku bisa membereskan kamarnya dan mencari helai rambutnya.” Jawab Tuti.
Tidak lama kemudian Winda keluar dari kamarnya menuju kulkas di ruang makan untuk minum susu siap minumnya. Lalu diapun kembali ke kamar tidurnya untuk mandi. Setelah mandi dia ke ruang makan untuk mengisi perutnya yang lapar dengan memakai kaos lengan panjang hitam yang press body dan celana legging hitam. Kebetulan saat dia selesai mandi, Tuti sudah selesai memasak dan sedang meletakkan makanannya di meja makan.
“Mba Tuti tolong beresin sama sapuin kamar aku ya. Oh iya mba, setelah ngerapihin kamar aku, nanti makanan ini di taro di lemari makanan lagi ya mba, terus Mba Tuti sama Mang Kirman boleh pulang nanti kerja lagi hari senin yah. Kebetulan siang nanti aku mau pergi terus pulangnya minggu malam.” Kata Winda kepada Tuti.
“oh iya Non”. Kata Tuti sambil membawa vacuum cleaner dan menuju ke kamar Winda. Begitu sampai di kamar Winda, Tuti langsung menuju den melihat meja rias dan sisirnya untuk mencari helai rambut majikannya. Namun tidak ada, lantas Tuti melihat ke lantai, dan benar saja ada sekitar 15 helai rambut majikannya yang rontok. Tuti pun tersenyum dan memunguti helai rambut majikannya dan memasukkannya ke dalam plastik. Lalu Tuti pun merapikan tempat tidur majikannya dan membersihkan kamar tidurnya.
Saat Winda sedang makan, Kirman datang menghampirinya dan meminta ijin untuk meminta beberapa kuntum bunga melati, verbena, kenanga juga beberapa potong lidah buaya yang ada di kebunnya. Tanpa rasa curiga, Winda pun mengijinkan Kirman mengambilnya setelah sebelumnya dia mendapatkan cacing tanah. Lalu Kirman pun memetiknya. Setelah mendapatkan beberapa kuntum bunga melati, kenanga, verbena dan lidah buaya, dia pun kemudian meminta beberapa daun katuk dan daun jeruk purut dari rumah tetangga Winda, dan mendapatkannya.
Ketika Tuti sudah selesai membereskan dan membersihkan kamar majikannya, dia melihat majikannya sedang asyik menonton tv. Tuti pun memasukkan makanan kembali ke lemari makanan setelah meletakkan vacuum cleanernya. Dia pun menemui suaminya di belakang.
“mas tadi Non Winda menyuruh kita pulang kalau aku sudah selesai, soalnya siangnya dia mau pergi dan baru pulang minggu malam. Jadi besok kita bisa libur. Aku juga sudah memungut beberapa helai rambutnya Non Winda mas. Mas sudah dapat bahan lainnya?.” Kata Tuti.
“oh begitu Tut. Wah bagus, bagus Tut. Banyak juga rambutnya yang rontok ya Tut. Sudah semua Tut, tinggal jahe merah, kembang 7 rupa dan menyannya yang belum. Kalau begitu ayo kita pulang sekarang lalu ke pasar beli jahe merah, kembang 7 rupa dan menyan, aku tidak sabar pengen liat kamu berubah jadi Non Winda.” Ajak Kirman sambil menggoda istrinya.
Lalu Tuti dan Kirman pun membereskan peralatan mereka dan pamitan kepada Winda. Mereka pun langsung menuju pasar untuk membeli jahe merah kembang 7 rupa dan menyan. Di pasar itu mereka mendapatkan jahe merah, tapi tidak dengan kembang 7 rupa dan menyannya. Sudah berkeliling pasar tapi tidak ada yang menjual. Kirman pun bertanya ke salah satu pedagang yang kebetulan tahu dimana yang jual dan menunjukkan arahnya kepadanya. Kirman dan Tuti pun menuju ke tempat yang dimaksud, agak masuk ke dalam pemukiman pasar dekat dengan area pemakaman umum. Dan memang benar ada 1 toko disana yang menjual bermacam-macam benda yang biasa digunakan untuk ziarah. Ketika sampai di toko tersebut Kirman pun bertanya apa dia menjual kembang 7 rupa dan menyan, untungnya toko itu menjualnya lalu Kirman membelinya. Setelah dapat semua bahan yang diperlukan, mereka pun pulang kerumah.
Bersambung…..
KAMU SEDANG MEMBACA
Changing Potion
General Fictioncerita fiksi/fantasy (dari author : Rookie_Fantasy di forum semprot) mengenai sepasang pasutri berumur yang hidupnya banyak hutang dan berharap mendapat cara agar hutangnya terlunasi sampai suatu ketika mereka mendapat sebuah ramuan khusus.