Part 17

1.4K 20 8
                                    

POV Kirman

Setelah istrinya Tuti yang sekarang memiliki wajah dan bentuk tubuh yang sama persis dengan Nida, dia pun pergi pulang ke rumahnya berpura-pura sebagai Nida yang asli, Kirman pun membereskan ‘kehebohan’ yang dia perbuat barusan. Setelah semuanya beres dan rapi seperti sebelum dia membikin ramuan itu, dia pun duduk sejenak di ruang tamu sebelum dia penasaran dengan sesuatu yang tiba-tiba terlintas di otaknya.

“gimana rasanya ya ngentotin wanita yang lagi pingsan, cobain ahh. Hehe. sambil ngisi waktu luang. Hehe.” gumamnya.

Dia pun lalu menuju kamar belakang yang ada di dalam rumah Sandy. Setelah membuka pintu kamar tersebut, dia mendapati sosok yang masih terbaring tak sadarkan diri yang beberapa menit yang lalu dia baringkan diatas kasur dalam kamar tersebut. Dia pun mendekati sosok tersebut dan mengamatinya selama beberapa saat. Puas melihat sosok itu masih tak berdaya akibat obat bius, dia pun membuka celana panjang yang dikenakan sosok tersebut yang tak lain adalah Nida yang asli, juga dia mengangkat kaos oblong yang dikenakannya hingga berada di lehernya setelah dia membuka secara perlahan lakban yang menutupi mulut wanita itu. Sebelumnya dia juga membuka ikatan yang ada di kedua kakinya.

“wuiihh, bener-bener seksi banget ini wanita satu. Ga percaya gue tubuh seksi ini yang ada di balik gamis dan jilbab yang dia pakai setiap hari. Yah walaupun gue udah pernah liat dan nyicipin tubuhnya juga waktu itu, tapi baru sekarang gue ngeliatin secara seksama sampe puas tubuhnya. Hehe, mumpung masih lumayan pagi dan si Sandy belum pulang, cicipin lagi ahh tubuhnya yang dalam keadaan ga sadar ini, bisa tetep becek apa ga ya. Hihi.”

Kirman pun mulai membuka semua pakaiannya dan naik ke atas tubuh Nida yang sedang tidak sadarkan diri itu. Dia pun mulai menciumi bibir Nida.

“mmmmhhh…mmmppph..enak banget sih bibir lu Nid..aammppphhh…eemmmppphh.” gumamnya menikmati menciumi bibir Nida, sambil sesekali juga memainkan dan memasukkan lidahnya ke dalam mulut Nida yang tak sadarkan itu. Tidak berapa lama kemudian dia menghentikan ciumannya itu.

“aahh ga asik ah nyium ni cewek ga ada balesannya, langsung aja deh ke menu selanjutnya hehe.”

“mmmhh…sslluuurrpp..eeeuhh.. masih wangi aja ini tubuhnya padahal tadi abis dari pasar..mmhh..eeuuhh.” gumam Kirman yang sambil menjilati dan menciumi leher Nida, terus menjilatinya hingga turun sampai ke kedua payudaranya.

“ini ni yang gue juga suka dari lu Nid, toket lu masih padet aja, masih kenceng,, ga heran bapak-bapak di komplek pada demen sama ni toket. Hehe. ooohh.. bener-bener kenceng banget toket lu Nid. Eeuhh.” Gumam Kirman yang sambil meremas-remas kedua payudara Nida, dia pun tidak lupa memainkan kedua puting payudaranya. Selama beberapa menit, Kirman memainkan kedua payudara Nida, sampai akhirnya dia mulai menciumi dan menjilati kedua payudara yang kenyal itu juga tidak ketinggalan kedua putingnya.

“mmmhhh..sslluuurrpp..eeeeuuhhh…sslluuurrrpp..mmhhh..sslluurrpp.” gumamnya sambil menjilati dan menghisap-hisap kedua puting payudara Nida secara bergantian.

“wuuiihh,, bisa tegang juga puting lu Nid, padahal kan lu lagi pingsan gini. Hehe, makin pengen gue emut lagi nih pentil. Hehe..eemmhhh..sslluuurrppp sslluuurrrppp..eeeeuhhh..mmmhhh” gumamnya sambil kembali menghisap-hisap puting payudara kanannya sedangkan tangan kirinya secara aktif meremas-remas payudara kirinya dan memilin-milin putingnya.

Setelah puas memainkan kedua payudara Nida, Kirman pun lalu beralih ke area vagina Nida.

“wuihiii,, bisa tetep becek juga ini memek lu Nid, waah, ternyata diem-diem lu nikmatin ya rangsangan gue, memek lu aja bisa becek gini padahal kan lu lagi ga sadarkan diri. Hehe.”

“mmmmhhh…ssllluuurrrpp…ssllluuurrppp…ssllluuurrrppp..mmmhhhh…mmhhhh.” desah Kirman yang mulai menjilati dan menghisap-hisap vagina Nida yang saat ini sudah basah.

Changing PotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang