7

1 1 0
                                    

Tintin

Jaemin tak mendengar klakson tersebut suara musicnya terlalu kencang mengalahkan klakson mobil itu

Grep

Bahu jaemin ditahan oleh orang yang mengklaksonnya tadi

Jaemin menoleh ternyata itu haechan

Jaemin menaikkan alisnya sebelum seolah bertanya 'apa'

"Bareng kuy mobil masih luas"ujar haechan jaemin hanya menggeleng ia tau ada renjun disana lalu kembali memakai headphonannya dan pergi

Haechan tak memaksa sama sekali ia kembali masuk ke mobil renjun dan renjun melajukan mobilnya kembali tanpa memperdulikan jaemin

Sekolah semakin dekat otak jaemin berputar sembari mengingat pelajaran pelajaran yang ia pelajari sejak seminggu yang lalu

Dalam hati ia berkata. Ayo jaem lo bisa seenggaknya lo sudah berusaha semaksimal mungkin berhasil atau nggak itu urusan nanti

Saat ia sampai jaemin langsung menuju kelasnya. Lagi dan lagi jaemin akan mengeluarkan buku buku tebalnya

Disaat yang lain bersantai ada renjun dan jaemin yang akan bersaing kembali dalam ujian ini

Jaemin dengan buku tebalnya sedangkan renjun hanya dengan buku catatan yang bahkan hanya tak ada apa apa nya dibanding ketebalan buku jaemin

Hingga bel berbunyi dan guru masuk untuk membagikan kertas ujian

Tangan jaemin berkeringat bahkan bergetar beginilah ia ketika panik. Namun ia tetap berusaha menenangkan diri takutnya lembar ujian terkena keringat tangannya

Ia mulai mengerjakan satu persatu dengan sangat teliti semua soal mudah baginya hanya saja ada sekita 2-4 dari 50 soal yang tidak ia pahami

Kecemasan benar benar mendominasi hati dan pikiran jaemin takut salah dalam memilih pilihan ABCD

Waktu terus berjalan iris mata jaemin menangkap renjun yang duduk di sebrangnya sangat santai mengerjakan ujian

Hal itu membuat jaemin semakin pesimis

Ia tidak boleh kalah dari renjun kali ini dia harus menang

Setelah dirasa cukup yakin jaemin bangkit untuk mengumpulkan kertas ujian namun ternyata

"Saya sudah pak" ujar jaemin dengan renjun berbarengan dengan menyerahkan kertas itu

Seisi kelas tak heran dengan pemandangan seperti ini sudah biasa terjadi

"Okey kalian bisa langsung istirahat jawaban kalian bapak terima terima kasih"

Jaemin dan renjun membungkuk hormat lalu pergi

Renjun langsung keluar dengan ponsel ditangannya berbeda dengan jaemin

Jaemin kembali ke tempat duduknya mengambil buku tebal lainnya lalu pergi jangan lupakan headphone yang sudah melekat kembali di telinganya

Renjun memilih kekantin berbeda dengan jaemin. Pria itu memilih kembali belajar di perpusatakaan tempat yang sangat sangat sunyi jadi ia tak perlu mendengarkan music untuk saat ini (mungkin tak kan bertahan lama)

Jika saja jaemin bisa mengatur garis takdirnya jaemin sangat ingin hidup sendiri didunia ini tanpa ayah dan mamanya

Tapi disisi lain ia juga masih bersyukur banyak diluar sana yang ingin memiliki orang tua sedangkan dia hidup di dalam kemewahan dibalik pekerjaan orang tuanya

Jaemin membaca dengan sangt teliti ia tidak peduli dengan sekitar pandangannya hanya ke arah buku dan ponsel

Bahkan sekedar ke kantin membeli makan saja sangat berat rasanya

.

.

.

"Gue bakal ranking 1 Lo bakal kalah ren"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue bakal ranking 1 Lo bakal kalah ren"

tbc

EVANESCENT🗝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang