9

1 1 0
                                    

"M-mereka ngebawa mama papa pergi" chenle menjadi teduh kesedihan menghampiri mereka semua

"Dibawa kemana?" jaemin

"Hiks mereka jahat hiks hiks mama papa orang baik hiks tapi mereka jahat" chenle kembali menangis meremas bajunya

"Mereka ngapain mama sama papa hmm" zia

"Mama papa berdarah dan mereka dibungkus kain terus ditaroh di dalam tanah hiks mereka jahat hiks mama papa orang baik dan chenle dibuang t-tapi sebelum itu mama sempat bilang chenle harus pergi sejauh mungkin "

Jaemin benar benar bungkam dibuat chenle. Chenle masih terlalu kecil maka dari itu tak memahami apa yang terjadi

"Mama papa kamu kena musibah yang nggak pernah kita sangka tapi kami yakin kalau chenle pasti bisa mengerti apa yang terjadi sekarang dan chenle nggak boleh ngelakuin apa yang orang jahat itu lakuin kayak ke mama papa ya chenle harus jadi orang yang baik" zia dengan mata yang mulai berkaca kaca

"Hiks chenle mau sama mama hiks chenle mau di gendong sama mama hiks hiks" tangan jaemin tergerak membawa chenle kedalam pelukannya benar benar tak menyangka dengan yang terjadi oleh chenle

"Dia nggak kenal siapapun disini jadi gimana?" jaemin

"Emm chenle mau tinggal disini nggak anggep aja kita mama dan papa chenle yang baru" zia tersenyum memegang tangan chenle

"Hiks b-beneran? Chenle punya mama papa baru hiks" chenle diangguki oleh zia

"Tapi kata papa chenle nggak boleh tinggal sama orang asing chenle nggak mau maunya sama mama papa chenle hiks" chenle

"Chenle kita bukan orang jahat dan mama papa chenle yang pertama yang nyuruh chenle tinggal sama mama papa yang baru" jaemin

"I-iya sayang jadi mau kan tinggal disini?" zia

Chenle tampak berfikir zia dan jaemin membuarkan hal itu tidak menyela sedikitpun

Hingga chenle bersuara kembali yang membuat mereka tersenyum

"Iya chenle mau"

Chenle kembali dipeluk oleh jaemin. Senyum jaemin mengembang setidaknya jika ia tidak bahagia dengan keluarganya jaemin bisa membahagiakan orang lain dengan menjadi keluarganya

"Yaudah sekarang kamu panggil kita mama sama papa. Kamu tunggu disini ya biar papa beliin kamu baju dulu kamu main sama mama zia oke sayang" jaemin

"Iya pah hati hati dijalan" chenle
"Makasih pinter" jaemin

"Jagain chenle ya kalau ada apa apa kamu telfon aku jaga diri" jaemin kepada zia yang diangguki oleh zia

Jaemin pergi menuju toko baju anak anak terdekat tak lupa ia membelikan baju untuk jisung kalau tidak akan ada pertengkaran

Apalagi jisung paling tidak suka berbagi dan sekarang jisung harus mau berbagi mama zianya dan papa jaemjaemnya untuk chenle yang sekarang menjadi kakak laki lakinya

"Selamat siang tuan ada yang bisa kami bantu"

"Hmm saya cari baju laki laki" jaemin kembali dengan nasa dinginnya

"Untuk umur berapa tuan?"

"2 tahun dan sekitar 5 sampai 7 tahun sekitaran itu"jaemin

"Kebetulan ada kami baru saja mendatangkan model yang baru bisa dilihat lihat dulu"

Jaemin berbelanja cukup banyak untuk chenle dan beberapa untuk jisung disertai dengan mainan mainan anak kecil

Ia juga membelikan boneka berbentuk beruang berwarna coklat dua. Jaemin benar benar bahagia walaupun jisung dan chenle tak ada hubungan darah dengannya dia tetap merasa memiliki anak

.

.

.

.

tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


tbc

EVANESCENT🗝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang