Sepintas Putih Abu-Abu.
"Faghirah hanya memasuki dunia putih abu-abu selama tiga bulan yakni hanya mengikuti pelajaran di SMA di kampung halaman orang tua Faghirah (Bapak) di kota Padang selama tiga bulan dan selepas itu kembali ke Jakarta".
Mengenyam pendidikan menengah pertama sudah dilalui oleh Faghirah dengan baik, meskipun banyak hal-hal buruk yang kerap kali menghampiri dirinya selama 9 tahun mengenyam pendidikan. Dan kini Faghirah mantan anak kecil itu telah tumbuh menjadi seorang gadis remaja, yang sedang memulai menduduki bangku pendidikan sekolah menengah atas (SMA) saat itu dan masih pada tempat tinggal yang sama di kampung halaman Bapak Faghirah.
Sebelum Faghirah memasuki sekolah menengah atas negeri di SMA N 1 Sukomananti yang tidak jauh dari jarak rumah Faghirah ke sekolah. Faghirah sempat mencoba mendaftar di sekolah SMA N 1 Lubuk Basung yang mana lokasinya dari rumah Faghirah cukup jauh. Hanya saja sekolah tersebut merupakan sekolah favorit saat itu, dengan memperoleh capaian prestasi siswa siswi yang unggul dan tidak hanya itu saja, ketika lulus dari sekolah menengah atas favorit tersebut siswa siswi lulusan sekolah itu sering kali mendapatkan kesempatan kuliah di perguruan tinggi negeri seperti Universitas Negeri Padang, Universitas Andalas dan perguruan tinggi lainnya. Akan tetapi, sama hal nya dengan sewaktu Faghirah selesai mengenyam sekolah pendidikan dasar dan ingin melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama favorit di Lubuk Basung namun tidak jadi. Sebab, pada saat itu harus mempunyai surat yang namanya surat rayon (pindah wilayah). Surat rayon (pindah wilayah) ternyata tidak mudah mengurus nya, ada beberapa persyaratan untuk dapat surat tersebut. Kebanyakan orang-orang atau teman sebaya Faghira di sekolah menengah pertama negeri di Padang Lariang jika mau masuk ke sekolah favorit itu ialah dengan cara membayar uang bangku dan harus ada orang dalam, tujuannya supaya bisa masuk ke sekolah favorit tersebut tanpa adanya surat rayon. Faghirah tidak seperti itu. Karena ia tau keadaan keluar nya. Buat makan saja sudah sangat-sangat bersyukur.
"Hmmm, buat apa ya aku ingin masuk ke sekolah menengah atas favorit tersebut? Toh, di sekitar wilayah rumahku ada sekolah menengah atas negeri juga" ujar sanubari Faghirah.
Pada saat itu, sang Mama memberikan saran serta masukan kepada Faghirah. Tidak hanya memberikan saran. Sang Mama memberikan pilihan kepada Faghirah, pilihan tersebut mengenyam pendidikan di SMA atau SMK.
"Faghirah, sedang apa?" menyapa Faghirah yang tengah merenung duduk di depan rumah sembari minum teh di pagi hari saat itu.
"Eh, Mama. Enggak ko, Faghirah lagi minum teh nih Ma" dengan ekspresi terkejut.
"Yakin hanya itu? Ko, barusan Mama sapa langsung terkejut? Kamu, lagi melamunin apa sih? Ohiya, Mama tau. Kamu kan mau lanjut sekolah menengah atas. Kira-kira sudah ada pilihan yang sesuai dengan kamu tidak? " sang Mama melontarkan beberapa pertanyaan kepada Faghirah mantan anak kecil itu.
"Hehe, iya Ma. Faghirah bingung. Faghirah maunya sekolah di SMA jurusan IPA Ma. Karena waktu SMP Faghirah disarankan oleh Guru Faghirah kalau bisa masuk SMA jurusan IPA. Setelah itu kalau mau lanjut sekolah lagi ke perguruan tinggi bisa ambil ilmu kimia, biologi atau fisika. Dan Faghirah juga sudah membidik SMA N 1 Lubuk Basung Ma, tapi butuh surat rayon sama halnya waktu SMP Ma" dengan muka sedikit murung karena tak dapat mencapai impian untuk kedua kalinya.
"Pantes kamu sedari tadi melamun. Mama, hanya saran saja mending cari sekolah SMK saja bisa langsung kerja dan kalau mau SMA cari yang dekat rumah saja ya Nak. Supaya tidak terlalu mengeluarkan keuangan. Toh, semua sekolah sama saja. Yang membedakannya hanya bagaimana cara per masing-masing belajar. Bukan berarti sekolah favorit semua murid nya pintar. Ada juga ko orang itu dari sekolah yang terbilang biasa saja tapi kemampuan seseorang tersebut luar biasa dan menjadi sukses. Bahkan sampai masuk perguruan tinggi" Mama memberikan arahan dan saran kepada Faghirah mantan anak kecil.
Setelah sang Mama memberikan arahan dan saran Faghirah mengikuti arahan dan saran dari sang Mama kepadanya. Yang mana Faghirah memilih mengenyam pendidikan di SMA N 1 yang tidak jauh dari RUMAHNYA yaitu SMA N 1 Sukomananti dibandingkan masuk SMK yang mana Faghirah tidak berminat mengenyam pendidikan di SMK.
***
Pada akhirnya Faghirah mantan anak kecil itu menguburkan impian nya untuk kedua kalinya, yaitu menguburkan impian untuk dapat mengenyam pendidikan sekolah menengah pertama negeri di sekolah favorit dan menguburkan impian untuk dapat mengenyam pendidikan sekolah menengah atas di sekolah favorit.
Menguburkan kedua impian tersebut tidak menjadi penghalang Faghirah mantan anak kecil itu untuk melanjutkan mengenyam pendidikan nya. Hal hasil Faghirah mantan anak kecil itu mengenyam pendidikan di SMA N 1 Sukomananti yang mana saat itu belum ada penentuan siapa-siapa saja yang berhak masuk ke dalam kelas IPA dan kelas IPS. Akan tetapi, saat itu Faghirah mantan anak kecil itu berharap dirinya masuk di kelas IPA karena memang sedari awal Faghirah mantan anak kecil itu berminat di IPA bukan IPS. Jika impian nya itu juga tidak tercapai, otomatis sudah tiga impian Faghirah mantan anak kecil itu yang harus dikubur saat itu.
Ketika saat nya pengumuman tiba. Saat itu pengumuman di cantumkan di dinding mading sekolah di dekat ruang lab kesenian. Faghirah saat itu bergegas melihat pengumuman di mading tersebut. Melihat dan membaca namanya ada tercantum di kelas IPA, Faghirah saat itu berkaca-kaca. Tidak disangka-sangka impian nya terwujud dapat mengenyam pendidikan di SMA N dengan jurusan IPA. Faghirah sudah dag dig dug saat itu, akankah impian nya akan terkubur kembali tuk ketiga kalinya. Ternyata kenyataan tidak seperti itu. Malahan justru impian nya terwujud, dan Faghirah berjanji pada dirinya untuk bersungguuh-sungguh belajar hingga impian sekolah perguruan tinggi dengan jurusan ilmu kimia tercapai.
***
Selang beberapa bulan kemudian. Tak teras sudah hampir kurang lebih 3 bulan Faghirah mengenyam atau duduk di kelas IPA dengan capaian awal yang baik. Kenapa tidak? Pada saat itu Faghirah setiap ujian atau ulangan harian nilainya selalu unggul terutama ujian kimia, fisika dan biologi. Tapi sayang perjalanan Faghirah untuk mengenyam di bangku SMA N 1 Sukomananti saat itu terhenti hanya 3 bulan saja. Padahal, baru saja impian kecil itu dibangun oleh Faghirah saat itu. Setelah itu, Faghirah harus balik kembali ke Jakarta tempat kelahiran nya dan melanjutkan pendidikan menengah atas nya di Jakarta.
***
#FDWMChallenge #WALxSPA2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Portrait Of Life A Muslimah [Tamat]
Ficción GeneralBlurb Per masing - masing muslimah memiliki potret kehidupan yang berbeda - beda, mulai dari potret kehidupan terindah hingga terpuruk sekali pun. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan potret kehidupan terindah akan selalu terindah (semua ada masa)...