• Penawaran

443 62 20
                                    

A Kookjin fanfiction
By jinskies_

Tak henti-hentinya Seokjin mengumpat kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak henti-hentinya Seokjin mengumpat kasar. Bukan tanpa alasan ia melakukannya, ini semua karena ulah seorang Jeon Jungkook.

Untuk apa sih dia repot-repot datang kerumah? Sungguh ini diluar perjanjian sebelumnya, Seokjin kesal. Kenapa bosnya itu suka sekali bertindak semaunya tanpa memikirkan perasaan orang lain?

Ditambah kehebohan mamanya yang secara terang-terangan berkata bahwa dirinya sudah siap sejak tadi. Apa-apaan, padahal aslinya belum.

Sekarang saja ia masih mengenakan pakaian biasa—kaos putih polos berukuran besar juga celana training hitam, setelan favoritnya ketika dirumah.

TOK TOK~

"Seokjin, cepet itu pacarmu nungguin loh!"

Ketukan pintu terdengar dari luar kamarnya, dan disusul oleh teriakan sang mama, meminta Seokjin agar cepat turun kebawah menemui Jungkook.

Dan apa katanya tadi? Pacar?

HEH SEMBARANG SEKALI.

"Mama ngapain sih nyuruh pak Jungkook masuk? Dan lagi, dia bukan pacar aku ma!"

"Dibuka dulu pintunya, mama mau ngomong susah ini."

Seokjin berdecak sebal, langkah kakinya ia hentak-hentakan diatas lantai. Satu tangan meraih kenop pintu, pemandangan pertama yang ia tangkap ialah wajah murka Kim Yoora, mama kandungnya.

"Bagus ya kamu, Jungkook udah nungguin dari tadi dibawah. Kenapa belum ganti baju? Astaga." Kim Yoora menepuk dahinya sendiri.

Kenapa ya, punya anak laki satu susah bener diaturnya, keluh wanita setengah baya tersebut.

"Ya salahin aja pak Jungkook, ngapain coba dia samperin aku kesini. Kan awalnya udah sepakat buat ketemuan ditempatnya langsung, gak jelas! Tau ah! Jin udah mager duluan, suruh aja pak Jungkook pergi sendiri."

Seokjin hendak masuk kembali kedalam kamarnya, lebih baik mengerjakan tugas sekolah—yang sebenarnya akan dikumpulkan 3 hari kedepan, dari pada meladeni si tua Jungkook. Namun, Yoora buru-buru menarik kaos belakangnya, membuat Seokjin kembali menghadap sang mama.

"Duh! Apa lagi sih ma!"

"Kamu harus sopan, biar begitu dia bos kamu. Ayo cepet rapih-rapih atau mama aduin ke papa kalau kamu udah punya pacar?"

"Jahat banget sih ancamannya, lagian pak Jungkook bukan pacarku ma!" Seokjin terus membantah.

"Anak mama ini hebat sekali, gak takut dipecat sama bos mu itu?" Yoora memasang raut penuh ejekan.

My Pretty BreadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang