A kookjin fanfiction
By jinskies__calon pacar amin 🥺💝
selamat pagi menjelang siang kak seokjin.
maaf kalau kesannya mengganggu tapi, 2 hari belakangan ini kak seokjin sepertinya sedang dalam kondisi nggak baik. apa aku ada buat salah sama kak seokjin? kalau pun ada, mohon untuk diberitahu ya kak, udah 2 hari kita gak berangkat dan pulang bareng. [10:54]kak seokjin baca pesannya kan? kenapa tidak dibalas kak?
tadi aku sempat panggil kak seokjin di pantry, tapi kayanya kakak gak denger. [12:00]udah jam pulang kerja, kak seokjin dimana?
tadi aku cari ke belakang udah gak ada.
nanya sama mas hoseok juga katanya kak seokjin udah duluan pulang.
sempat kerumah, kata tante sooji kak seokjin belum sampai. [21:13]kak seokjin sangat boleh marah tapi, aku minta tolong kabari jika kakak sudah dirumah.
aku khawatir kak.
maaf jika ini terlalu mendesak, aku beneran gak tenang ngebiarin kakak pulang/berangkat sendirian. [21:20]Seokjin menatap sendu room chat nya dengan Jimin. Rasa hati ingin membalas namun, pikirannya masih sangat kalut.
Beralih ke aplikasi lain, Seokjin berniat untuk memesan ojek online. Bersandar dibangku halte, ia menunggu penerima pesan tumpangan. Paham betul jika bus sudah berhenti beroperasi sejak satu jam yang lalu, Seokjin sengaja pulang terlambat demi menghindar dari Jimin.
Ia tidak bermaksud marah. Hanya saja, Seokjin ingin belajar untuk lebih memahami posisinya. Sebatas teman muda, atau mungkin teman yang sudah di anggap adik oleh Jimin. Seharusnya Seokjin sadar, kalau dirinya ini terlampau merepotkan.
Perkataan Jungkook terus terputar ditelinga, mengingatkannya untuk lebih tahu diri— agar tidak selalu mengandalkan Jimin dalam segala situasi.
Seokjin sudah besar, sudah bisa menentukan jalan hidupnya dengan benar. Sepertinya memilih pulang dengan ojek online adalah pilihan yang tepat.
"Driver ojol udah banyak duit apa gimana sih, kok dari tadi pesanan gue gak diterima."
Mengeluh kesal, Seokjin kembali menekan tanda 'mencari kembali' pada layar ponselnya. Sudah sekitar 3 kali ia mengulang pencarian driver tapi, tetap tidak dapat.
Ting!
Nah! Akhirnya dapat, cuma jaraknya lumayan jauh dari titik tunggunya.
"Yaudah gapapa Seokjin, daripada gak dapet sama sekali."
Mau bagaimana lagi? Seokjin sudah lelah, butuh istirahat. Belum lagi ia harus mengerjakan tugas sekolah, beruntung Sana sudah memberikan catatan lebih kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pretty Bread
أدب الهواةggukjin fanfiction! Seokjin hanya ingin mendapatkan perhatian dari si 'tampan' penghantar roti. Namun, siapa sangka bahwa tindakan yang ia pilih akan sangat berpengaruh dalam drama percintaannya. . . . . "Kau ingin bermain-main rupanya adik manis...