next : Infinity

240 20 0
                                    

Aku memandang ombak yang berlarian menghempaskan diri ke pasir putih, Lelaki tanggung bertubuh mungil itu masih dengan antusias bermain pasir... Poni lebat hitamnya membiaskan cahaya matahari yang kemerahan

Namanya Allegro, dia laki laki yang selalu menjadi jawabanku... Senyumnya... Celotehnya... Galaknya.... Bau keringatnya... Bokong ranumnya.... Ah...

"Udah deket maghrib... Jangan ngelamun... " Cibir si mungil seraya berteriak... Aku terpingkal seraya berlari kecil menghampirinya....

"Ini juga maghrib Kita kan Le?" Lirihku perlahan.... Teringat kenyataan pedih bahwa tidak sampai satu tahun lagi aku harus menikah...

"Apakah Awal akan indah  jika kita tak terbatas akhir? " Jawab Ale dengan senyum mengembang....

"Kalo bisa aku mau abadi sih... " Jawabku dalam tawa.... Si cungkring meninju pundakku lembut

"Nanti bosan...." Lanjutnya kemudian...

"Sama kamu..? Mana mungkin... " Cibirku  Sesaat... Tak sadar ku mengelus rambutnya sayang

Allegro menarik napas panjang "mungkin ini indah karena hanya sebentar mas... Sementara... kita terbatas mas ,kita semua akan berakhir" lirih si kurus  yang tak sengaja memeluk tubuhnya sendiri

"Infinity......" lirihku seraya  menunjuk ke kejauhan  ombak berlari menggulung gulung kedaratan dan terpecah ombak karang

" Kamu liat ombak itu kan le?" Lirih Jati yang kemudian duduk di sampingku

"Tentu aja, kita di pantai" jawabnya  pelan

"Mereka menggulung gulung penuh tenaga menuju daratan hanya untuk pecah menjadi buih ....apa itu sia sia?" Lanjutku khidmat

Si cungkring mulai berpikir "sedikit sia sia sih mas ,karena tenaga itu begitu saja habis..." jawabnya sambil memandangi mataku dengan berbinar

"Kupikir nggak..." jawabku  seraya mengelus rambut tebalnya

"Ombak itu, tenaga itu besar atau kecil ,sekedar percikan atau hentakan masif ,itulah yang memahat garis pantai ini." Lanjutku hangat

"Ombak mungkin berakhir tapi kekuatan dan hasilnya tinggal selamanya?" Lanjutnya bertanya

Aku  mengangguk "kita itu ombak , kita selesai di pantai ...tapi kekuatan bergulung gulung itu besar maupun kecil akan selalu ada"

"Kita mungkin akan habis ,tapi energi itu tinggal selamanya...." Ujarnya  sambil mengangguk pelan

"Energi itu namanya harapan le....aku dan kamu mungkin akan selesai ...tapi harapan kita, walau berganti subyek ...waktu dan tempat .....mereka akan selalu hidup...." sambungku tersadar

Mata besarnya  memandangi mataku lagi ...."infinity?" Lirihnya kemudian

Aku mengangguk "yeah ....infinity...." sambungku seraya tersenyum hangat.

01.ETERNITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang