Bab 11 Richie dan Monster Cokelat

4.4K 298 2
                                    

“Aku sedang di toko kue, apa mama ingin aku bawakan sesuatu juga dari sini?”

Richie berdiri tak jauh dari etalase sebuah toko kue sambil menerima panggilan telepon mamanya. Pria itu sedang menunggu kopi pesanannya yang sedang dibuat oleh si barista. Richie masih sibuk berbicara pada Nova, saat seorang gadis mengenakan masker masuk ke dalam dan langsung menanyakan kue bernama monster cokelat yang merupakan signature cake di toko itu.

Ghea, seketika kecewa saat pelayan mengatakan kue itu habis. Meskipun ekpresinya tidak bisa terlihat karena memakai masker, matanya menjelaskan perasaannya.

“Padahal aku ingin sekali makan kue itu hari ini.”

Ghea tanpa sadar mengusap perutnya dan menelan saliva. Gadis itu lantas memesan kue lain untuk sekedar menghilangkan rasa inginnya. Ia duduk di kursi paling belakang toko kue dan membuka maskernya untuk makan.

Namun, seketika Ghea kaget saat seseorang dengan jam tangan sport berwarna hitam mengulurkan piring berisi kue monster cokelat yang dia inginkan, dan meletakkan sebuah cup kopi. Gadis itu mendongak.

Seorang pria tersenyum dan langsung duduk di depannya. “Aku akan menutupimu agar tidak ada yang tahu bahwa kamu seorang artis, kamu bisa makan dengan leluasa. Monster cokelat terakhir di sini kebetulan aku yang membelinya tadi.”

Mengernyit heran, Ghea pun menolak,” tidak, terima kasih! aku sudah memesan kue ini.” Gadis itu menatap kue red velvet miliknya.

Richie- pria itu menukar piring yang dia bawa dengan milik Ghea. Meskipun dia juga sangat menginginkan kue itu. Namun, melihat gadis itu Richie tiba-tiba merasa kasihan, karena Ia sempat melihat Ghea mengusap perutnya tadi.

“Makan lah, aku pikir kamu belum menikah!”

Ghea terperanjat, ia bingung dengan ucapan pria di depannya barusan. “Apa maksudmu?”

“Kamu sedang ngidam kan? aku melihatmu mengusap perutmu dan menelan ludah.”

DEG.

Meskipun kaget, Ghea mencoba menyembunyikan perasaannya. “Sembarangan, aku hanya sedang lapar.” Gadis itu mengambil kue monster cokelat milik Richie kemudian memakannnya.

“Aku sudah setahun tidak tinggal di Indonesia, jadi aku tidak tahu berita artis atau gosip di negara ini.”

“Memang selama ini kamu tinggal dimana?” merasa pria di depannya bukan orang jahat, Ghea pun tak sungkan untuk berbincang dengannya.

“Italia, aku ke toko ini juga karena ingin memakan kue monster cokelat,” ucap Richie.

Ghea pun seketika menghentikan Gerakan mulutnya yang sedang menguyah kue itu lalu meletakkan garpunya. “Kenapa kamu malah memberikan kue ini kepadaku?” Ghea agaknya menyesal dan langsung mengembalikan kue yang sudah dia makan separuh itu ke Richie.

“Karena aku pikir kamu sedang hamil dan ngidam, kasihan anakmu jika nanti jadi ileran,” canda pria yang memiliki banyak bakat di bidang seni itu.

“Cepat habiskan, atau kamu akan dalam masalah besar seperti saat kamu berada di bandara.”

“Apa kita pernah bertemu sebelumnya?” tanya Ghea keheranan.

“Hem, aku melihatmu di private lounge bandara, kamu diamankan petugas dari fansmu. Setelah itu aku melihat foto yang sama persis dengan baju yang kamu kenakan saat itu di sosial media, kamu tahu? kamu terlihat lucu saat meniup ponimu.”

Ghea tertawa melihat Richie mempraktikkan meniup poni, Ia lantas menyandarkan punggungnya, gadis itu seketika meniup-niup poninya lalu tertawa, “Seperti ini."

Richie pun mengangguk dan menipiskan bibirnya, mungkin Ghea adalah satu-satunya artis yang tidak sombong, karena sebenarnya pria itu juga seorang penulis dan composer lagu, bahkan dia pernah bekerja sama dengan beberapa penyanyi luar.

“Terima kasih monster cokelatnya,” ucap Ghea setelah memakai kembali maskernya. “Senang bertemu denganmu.” Gadis itu mengulurkan tangannya, dan Richie pun dengan senang hati meraihnya.

Ghea pergi begitu saja tanpa menanyakan nama pria itu, ia merasa senang sekaligus harus waspada, jangan sampai dia mengusap perutnya tanpa sadar lagi seperti tadi di tempat umum.

-

-

Daniel yang duduk di ruang keluarga terlihat memperhatikan benda pipih di tangannya, ia melihat foto Abel yang baru saja diunggah mantan kekasihnya itu di sosial media, bersamaan dengan itu sebuah pesan di group chat alumni SMA nya pun masuk, berisi undangan reuni seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu Daniel tidak menghadiri acara reuninya karena masalah cinta segitiganya dengan sang adik.

Terlalu fokus dengan undangan dan deretan chat di groupnya, pria itu sampai tak sadar bahwa Richie sudah berdiri di belakangnya.

“Apa kakak akan datang?” bisik Richie tepat di samping mukanya.

Daniel pun kaget, ia langsung mengunci layar ponselnya dan tersenyum. Pria itu tahu Richie pasti masih berharap dirinya bisa kembali menjalin hubungan dengan Abel, karena satu tahun yang lalu sebenarnya Daniel sudah melamar Abel, tapi karena sang adik menyukai gadis yang disukainya, ia memilih meninggalkan Abel.

“Apa kamu mendapat kue monster cokelat yang sangat kamu idam-idamkan itu?” tanya Daniel mengalihkan pembicaraan.

“Ya, aku dapat tapi aku berikan ke seseorang,”jawab Richie yang langsung melompati sofa untuk duduk di samping kakaknya.

“Siapa? kenapa bisa?”

“Aku tadi bertemu seorang artis, matanya terlihat kecewa saat pelayan berkata kue itu habis. Dia mengusap perutnya jadi aku pikir dia hamil, jadi aku berikan ke dia.”

“Apa kamu mengenali siapa artis itu?” tanya Nova yang datang sambil membawa kue yang baru saja dibeli oleh putranya.

“Ghea.”

Daniel terlihat kaget, sementara Nova langsung menolak perkataan anaknya. “ Dia belum menikah, jadi mana mungkin dia hamil.”

“Hem... dia berkata hanya lapar, tapi aku melihat dengan jelas dia mengusap perutnya lembut, bukan seperti orang yang sedang lapar, menurutmu apa orang yang lapar sampai seperti itu?” Richie menatap Daniel dengan ekspresi menuntut jawaban.

“Aku tidak tahu,” jawab Daniel cepat sambil menyambar cake di tangan sang mama dan pergi dari ruang keluarga.

Richie pun hanya tersenyum sambil memandangi punggung kakaknya sampai menghilang dari pandangannya. Ia pun merapatkan posisinya ke arah Nova.

“Ma, restuilah kak Daneil kembali bersama Abel. Aku benar tidak apa-apa, tolong jangan membenci Abel!”

“Mama sama sekali tidak pernah melarang Daniel berhubungan dengan Abel.”

“Tapi mama bersikap dingin ke Abel.”

Ucapan Richie membungkam Nova, ia memang membenci gadis itu karena menganggap Abel penyebab kedua putranya bermusuhan, bahkan karena patah hati Richie sempat membawa mobil dengan kecepatan tinggi dan hampir kecelakaan, untung saja hal yang fatal tidak sampai terjadi, dia hanya menabrak pembatas jalan dan terluka ringan.

“Rich, masih banyak gadis selain Abel, jadi jangan membicarakan hal itu lagi, oke!” pinta Nova sepenuh hati.

A Baby BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang