Jangan lupa vote~♡!
Matahari terlihat menyembulkan diri dari balik awan-awan putih, teriknya langit tak membuat semangat seorang gadis yang memakai baju putih abu-abu itu pudar.
"Pagi, Ra." Sapa Viona kepada Tiara, sahabatnya, dengan sedikit berteriak.
"Pagi juga, Vio, jangan teriak teriak juga dong." Kata Tiara.
"Hehe, iya iya."
"Eh Ra," panggil Viona.
"Kenapa Vio?" Tanya Tiara yang penasaran melihat wajah Viona yang kelihatan panik.
"Cuman mau bilang, gue mau ketoilet." Jawab Viona, lalu meninggalkan kelas.
"Yaampun, Vio lo bisa juga ya bikin gue panik," Tiara berucap sambil geleng-geleng kepala.
"Hahaha." Viona tertawa lalu keluar kelas dan berjalan ke toilet.
Sepanjang jalan ke toilet banyak pasang mata yang melihat Viona bahkan tak sedikit dari mereka menyapanya, wajar saja karna Viona adalah salah satu anak yang paling pintar di sekolah SMAN 8 JAKARTA walau dari keluarga sederhana tapi Viona selalu belajar giat maka Viona bisa memasuki SMAN Unggulan jalur prestasi dan mendapat beasiswa. Parasnya yang cantik dengan kulit putih membuat banyak laki laki menyukainya apalagi Viona adalah tipe orang yang ramah.
Brukkk...
Viona tersentak saat tak sengaja menabrak dada bidang seorang pria.
Viona mendongak untuk melihat wajahnya, seorang laki laki bagi kaum hawa mungkin mirip Seojun true beauty. Kulit putih, rambut setengkuk, mata sipit sungguh sangat manis, tipe Viona banget sih ini.
"Lo gapunya mata ya?" tanya laki laki itu datar.
"Maaf, Kak." Hanya itu yang mampu Viona ucapkan, Viona memanggil 'Kak' karena dia yakin cowok ini sudah kelas XII, terbukti dari penampilannya.
"Maaf lo bilang? lo udah nabrak gue dan lo cuma minta maaf?" Ucap cowok itu dengan nada tinggi tak lupa sorot matanya yang memandang Viona dengan tajam.
Padahal ganteng, tapi sayang galak banget. Ogah gue punya pacar kayak dia. Viona mencibir dalam hati.
"Udah Sen, masuk kelas aja yok udah mau bel nih," ucap salah satu teman laki laki tersebut yang tak kalah tampan.
"Iya Sen," kata teman nya satu lagi itu tampan juga yaampun mereka ini cocok disebut trio tampan, asekkk.
"Oke, nama lo siapa?" Kata laki laki itu, lalu melihat name tag Viona.
"Viona Cecilia." Ejanya sambil melihat name tag Viona," urusan kita belum selesai." Ancamnya, lalu pergi meninggalkan Viona bersama kedua temannya.
Viona termenung sesaat, kemudian tersadar.
"Heh, astaga! Kok gue jadi melamun. Ah orang tadi itu gausah dipikirin lah, gajelas banget," Viona terus mengoceh sambil berjalan ke toilet.
"Vio, lama banget sih lo." Kata Tiara saat Viona sudah kembali ke kelas.
"Lo tau ga Ra? Gue ga sengaja nabrak kakak kelas tadi."
"Serius? Cerita dong."
"Nanti aja, udah bel soalnya," kata Viona, bertepatan saat bel masuk berbunyi.
¢¢¢
"kringggg"
3 jam berlalu dan kini saatnya semua murid beristirahat dari penatnya belajar.
"Vio," panggil Tiara sambil menatap Viona.
"Kenapa, Ra?" Jawab viona sekenanya.
"Ceritain dong yang tadi."
Viona mendongakkan kepalanya keatas sambil mengingat-ingat
"Gatau lupa gue,ke kantin aja yuk. Laper gue," ucap Viona lalu berdiri dari tempat duduknya
"Ishh, yaudah deh ayo." Pasrah Tiara.
Lalu mereka berdua berjalan menuju kantin yang sangat ramai,setelah menemukan tempat duduk Tiara dan Viona duduk di meja kantin
"Vio, lo mau pesen apa biar gue aja yang pesen."
"Emm, gue mie ayam sama es teh ra," jawab Viona kepada Tiara .
"Oke."
Setelahnya Viona sendiri di meja itu termenung entah apa yang dipikirkannya hingga tak sengaja mata Viona bertabrakan dengan mata Elang seorang cowok, cowok yang tidak sengaja ditabrak Viona. dia berjalan menuju meja Viona.
"Lo!"
¢¢¢
Hai semua jadi ini cerita pertama aku, bukan cerita pertama sih, kemaren aku sempet bikin cerita juga cuma aku hapus karna kurang menarik menurut aku. Jadi jangan lupa vote dan komen, follow juga akun aku supaya kalian bisa dapet notifikasi pembaruan VIOARSEN
Babay~♡
YOU ARE READING
VIOARSEN (BELUM DI REVISI UTUH)
Teen FictionPertemuan yang tidak sengaja antara Viona dan Arsen, membuat semuanya semakin rumit. Kesalahan kecil yang dilakukan Viona terhadap Arsen membuat Viona harus terjebak dalam taruhan yang diadakan oleh Arsen. Semua tak masuk akal, termasuk Arsen yang m...