Tepat setelah kalimat June selesai dilontarkan, suasana ruangan menjadi amat hening. Rose hanya memberikan senyuman indahnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun
"Hm.. Juneya. mianhae" ucap Rose
"Jebal.. jangan tolak gw" batin June
"Soljikhi (sejujurnya), gw seumur hidup ga pernah ada niat pacaran dan gw ga pernah namanya mikirin pengen punya namja chingu atau sebagainya, dan gw gamau karena ini hubungan kita jadi renggang, gw suka temenan sama lu, dan gw tau lu orang baik, mianhae gw gabisa langsung terima lu, tapi gw akan coba beri lu kesempatan dan minta kesempatan dari lu, kasi gw waktu mikir mungkin 97 hari dari sekarang, ga ada yang akan tau dalam 97 hari itu mungkin lu bisa bikin gw berubah, tapi kalau lu ga mau nunggu dan mau nyari cewe lain juga gw ga masalah, gw akan hargai semua keputusan lu sebagai temen lu" balas Rose panjang dengan cukup tenang
"Ani.. gw bakal tungguin lu.. jangankan 97 hari.. 2 tahun pun gw bakal nunggu" ucap June cukup senang, yaiyalah kan.. daripada ditolak mentah mentah sama Rose
"Arasseo.. kejadian hari ini kita rahasiain berdua aja.. jangan sampe orang lain tau gw gamau kesalahpahaman.. eoh?" kata Rose
"Geurrae.. senyaman lu aja.. yuk pulang" ujar June kemudian membuka pintu ruangan tersebut agar Rose bisa berjalan keluar
Sepanjang perjalanan di mobil June, Rose merasa tidak nyaman, bukannya sama Junenya, tapi Rose merasa bingung, apakah mungkin dirinya yang tidak pernah peduli dengan percintaan akan menerima June nantinya, apakah ia salah mengambil keputusan, apakah ia akan menjadi pemberi harapan palsu bagi June? Pertanyaan demi pertanyaan terus menghujani pikirannya
Akhirnya Rose dan June tiba kembali di apartement, tidak ada yang aneh, mereka sama sama berusaha untuk tetap berperilaku normal seperti sebelumnya tanpa ada yang berubah. Mereka tiba di lantai yang sama, dan June mengantar Rose ke unit apartementnya
"Gomawo Chaeyoung ah" ucap June sambil tersenyum dan menatap Rose
"Anieyo.. jangan ngomong gitu.. gw bakal try my best" balas Rose tersenyum kembali
"Masuk gih.. kalau udah gw balik" kata June
"Eung.. gomawo" ujar Rose yang kemudian membuka pintu apartementnya
Rose menghabiskan malamnya dengan tenang sendirian dengan piyama lembutnya, ia memainkan keyboard sambil bersenandung
Kemudian Rose duduk di sofa dan memainkan HPnya cukup lama, ia melihat lihat feeds Instagramnya dan menekan tombol like pada postingan Lisa yang merupakan video Lisa dan Donghyuk yang sedang menari bersama
"New project with my ❤️" begitulah caption postingan Lisa
Kemudian Rose merasakan ada suara suara aneh yang muncul dari dekat pintunya, namun Rose tidak berani keluar, karena belakangan ini kasus kejahatan sangat marak dengan berbagai jenis motif yang sulit dicerna
Rose menjadi gugup dan ia menyadari tidak menutup gorden jendela ruang tamunya, ia dapat melihat dari kamarnya bahwa seseorang dengan pakaian serba hitam sedang mencoba membuka jendelanya dan masuk kedalamnya.
Panik tapi tidak bisa bergerak, Rose tidak tahu harus bagaimana, polisi tidak bisa di SMS, mau teriak maling ini apartement, ga guna. Chat Donghyuk pasti lama balasnya. Akhirnya Rose memberanikan diri untuk menekan nama June di HPnya, ia pikir, June adalah yang paling dekat lokasinya dengannya saat ini, hanya di unit seberang. Suhyun dan Chanhyuk juga berada di lantai yang sama namun mereka sedang bekerja di studio dan tidak pulang
June
Juneya mian
Plis tolongin gw
Ada maling mau buka jendela gw
Gw keliatan dari celah pintu kamar
June plis jawab
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Never Know
Fiksi Penggemar"I'll never marry anyone unless its a curse"-Roseanne Park atau Park Chaeyoung, seorang gadis berdarah Korea yang lahir di Australia, seseorang yang tidak pernah tertarik sama sekali dengan cinta. But you'll never know, till the day you meet someone...