5

4.8K 435 48
                                    

"jeno beneran tidak tau?"

"tidak njun, aku kan daritadi belum bertemu mereka"

"tadi aku dengar sih-tidak sengaja lo ya, tidak sengaja dengar- kak mark  berteriak soal lelaki lain, kissmark, dan berselingkuh lalu ada suara keras seperti tamparan, apa mereka benar-benar bertengkar ya?"

obrolan pagi liburan mereka di hari ke 5 diawali oleh renjun dan jeno didepan kulkas dapur, jeno yang saat Itu sedang mengambil potongan daun bawang untuk melengkapi -ramyeon pagi hari- sarapannya seketika terkejut saat tiba-tiba renjun memeluknya dari belakang dan berkata ia mendengar keributan dari kamar mark dan jaemin.

" aku masih tidak paham, makanya aku tanya jeno, kemarin kan hanya ada jeno dan jaemin di resort" renjun mengambil tempat, berdiri disamping kekasihnya yang masih fokus mengaduk pelan campuran mie di depannya, mereka berdua mengobrol sepelan mungkin, memastikan tidak ada yang mendengar

" kepalaku sakit,njun- aku tertidur sepanjang hari setelah meminum obat yang kau beri"

" benar-benar tidak tau apa-apa?" renjun mengamati wajah kekasihnya, lelaki tampan itu hanya terdiam dengan wajah datar

" mengapa aku rasa kau menyembunyikan sesuatu?" selidik renjun

" apasih, njun kenapa jadi aku" sahut jeno ketus

"habisnya mencurigakan, kamar menginapnya kan sebelahan- masak tidak dengar apa-apa
-kecuali ternyata kau yang ada apa-apa dengan dia-"

" malah menuduhku- ada apa-apa bagaimana maksudmu?" jeno mematikan kompor dengan kesal, tubuhnya berbalik menghadap renjun yang berdiri di sebelahnya dengan wajah masam

" kok jeno malah membentakku, aku kan hanya bertanya" renjun mencebik kesal

jeno memandang lekat kekasihnya, kecurigaan pria mungil itu akan semakin menjadi kalau tidak ditenangkan- dan jeno tidak mau merusak kamis paginya dengan pertengkaran yang mungkin akan merusak hubungan keduanya- maupun hubungannya dengan jaemin.

"ya, mungkin aku dengar sedikit" Katanya pelan

-maafkan jeno, jaemin- dia mau jadi pengecut dulu

"benarkah? dengar apa-dengar apa?" renjun melihat jeno, ada binar penasaran di wajahnya

"ya, seseorang mengobrol- aku hanya dengar sedikit,sih- lalu suaranya samar menjauh" suara jeno semakin lirih saat berbicara- namun renjun terlalu abai, seakan menjadi penyelidik yang menemukan petunjuk, ia menjentikkan jarinya kecil

" berarti mereka melakukannya jauh dari kamar kita, supaya jeno tidak dengar, pintar sekali jaemin itu- dia terlihat sudah ahli dalam hal selingkuh-menyelingkuhi"

"sudah njun, ayo makan saja"

"apakah menurutmu kita harus mengadu pada kak mark ?"

"untuk apa?" sahut jeno, agak gelagapan

" ya, kau bilang lah kau dengar jaemin mengobrol dengan seseorang yang kemungkinan selingkuhannya kemarin"

"renjun-ah, kukira tidak baik mencampuri hubungan orang- kita kan juga baru mengenal mereka beberapa hari, masa mau ikut campur" nice escape,jen

"benar juga, yasudah lah lupakan, tapi aku jadi kepikiran kita" sahut renjun lemah

"kita?"

" kita, jeno kalau sudah bosan padaku bilang ya, kalau aku kurang apa-apa bilang, kita komunikasi terus biar tidak ada celah orang mengganggu hubungan kita"

A Secret Affair [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang