3

6K 514 40
                                    

Selamat datang kembali dalam malam mengenaskan bersama Jeno Lee~

Sudah tiga jam- tiga- jam!
180 menit dalam hidupnya tersita untuk mengamati kegiatan sepasang kekasih yang masih berpelukan diatas sofa dengan layar televisi menayangkan acara game tengah malam yang membuat keduanya sesekali tertawa terbahak

Oh ayolah, jeno sudah pegal - leher dan punggungnya sudah gemas ingin diregangkan,

matanya menatap sepiring masih agak penuh meatball pasta dan chicken quesadillas di mangkok sebelahnya, masih banyak, jadi mungkin mereka tidak akan ke dapur lagi,

Lengkap sudah penderitaan jeno, harus menunggu berapa lama lagiii, jeno kegerahan, kaosnya basah karna keringat

Jeno beberapa kali berbicara dalam hati, berharap tibatiba ia menjadi werewolf yang bisa berbicara dalam hati dengan sang mate, kemudian jaemin akan mendengarnya

Eh matenya nanti jaemin atau renjun?

Sial, otak jeno jadi tidak beres dikolong kasur.

" na, boleh aku bertanya sesuatu?"

Tiba tiba senyap, telinga jeno menajam

" ada apa hey, kenapa tiba tiba jadi serius?"
Jaemin tertawa pelan,

" kau kenal Jeno itu sebelumnya?"

Dug!
Kepala jeno membentur lantai, sakiit
Nana tolong aku
Batinnya nelangsa, jaemin mana dengar, kalah dengan volume televisi didepannya

" tiba-tiba? Dapat pemikiran darimana?"
Jaemin berusaha tenang, tangannya berusaha keras tetap diam ditempat, mark mengetahui kebiasaannya

" kau tiba-tiba terdiam dan meremas jari kelingkingmu lagi na, kebiasaanmu saat resah atau bohong, saat bertemu dengannya- ada apa,?"

" firasatmu saja? Aku biasa saja kok"

Mark menatapnya menyelidik, tidak tahu saja jaemin berusaha kuat mencegah jari kelingkingnya bergerak

Sementara jeno, entah kenapa berharap jaemin mengatakan sebenarnya lalu mereka bertengkar lalu putus haha ha ha

" atau mungkin aku terkejut karna pernah melihatnya sebelumnya?" Lanjut jaemin

" dimana?"

" dikampusnya, mungkin? saat menemui hyunjin"

" kau menemui hyunjin?"
Tatapan mark menajam. Ouch sepertinya jaemin baru melewati batas

" iya, dia hanya menanyakan beberapa kesukaan donghyuck,mark dia berniat mendekati donghyuck!"

" kenapa kau?"

" donghyuck temanku!"

" kenapa bukan chenle?"

" dia kan tidak kenal chenle"

Mark mengacak rambutnya kasar,

" dia suka denganmu"

" dulu!- sekarang tidak"

" bagaimana kau yakin?!"

Jaemin terdiam, sementara jeno merasakan hatinya memanas, saingan lagi? Jadi eric, teman balapannya mendapatan nomor jaemin dari hyunjin? Bagaimana jeno tahu? Eric dan hyunjin sekelas pada mata kuliah sinematika, eric pernah bilang

" hyunjin, menyukai donghyuck. Mark "
Jaemin memegang lengan mark, mengusapnya lembut, berusaha menenangkan

" bagaimana kalau itu salah satu caranya mendekatimu lagi?"

" hey, lihat aku disini, disampingmu, bukan disampingnya oke, aku tidak menganggap hyunjin lebih dari teman, dia bukan ancaman" jaemin tersenyum lembut, mark terdiam, kemudian membalas senyum jaemin dan mengecup dahi si submisif pelan, keduanya lalu tenggelam dalam tontonan yang sempat terlupakan

Ya, benar mark- dia bukan ancaman, karna ancaman sebenarnya ada di kolong kasurmu.

***


Setelah 5 jam pengintaian, dan rasa pegal disetiap persendian jeno, kesimpulan yang dia dapatkan adalah

Mark adalah kekasih yang perhatian, dan posesif sangat posesif, entah bagaimana reaksinya mengetahui hubungan diam diamnya dan jaemin.

Mark juga kekasih dengan pertahanan diri kuat, oh ayolah sedari tadi dia hanya mengecup dahi jaemin tiga kali, dan bibirnya dua kali, iya dia hitung. kalau jeno mana bisa menahan diri dari bibir tipis nan manis milik nananya he he he

Dan kabar baik, si mark lee sepertinya sudah tertidur, terdengar dari dengkurannya yang mengalun, jaemin- sepertinya masih terbangun, sesekali tangannya menggulir layar ponsel ditangan

Jeno merangkak pelan, lalu merenggangkan ototnya tanpa suara, ia mendekati jaemin perlahan lalu mendekap bibir sang manis, yang terlihat panik, namun tatapannya menenang dan berganti menjadi penuh tanya kemudian.

Jeno hanya memberi sinyal untuk tetap diam, melepaskan tangannya dari bibir si manis dan menarik tengkuk si manis, meninggalkan beberapa (enam) kecupan sebelum berlari keluar ruangan.

Akhirnya- freedom~

Kembali ke ruang tamu dan meneguk air putih banyak-banyak, ponselnya tiba tiba berkedip, ah si manis nananya ternyata

Eric 2
Kutunggu penjelasanmu
Besok!

Jeno
Siap sayangg
😘😘😘
(Read)

*****

TBC

A Secret Affair [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang