Tolong-
tolong jeno, jeno rasanya hampir gila malah mungkin sudah benar-benar gila, tapi pertama tama sebelum mengatainya, ucapkan selamat dulu-dia resmi menjomblo malam ini,-
tau apa yang dia perbuat? coba kita putar kejadian ke beberapa jam yang lalu-
kencan romantis di pinggir restoran dekat danau dengan tangan saling memegang erat, jeno tersenyum, merapikan rambut di sekitar mata renjun dengan sebelah tangannya, setelah beberapa saat terdiam mulutnya membuka obrolan-" Renjuna, aku rasanya seperti jatuh cinta lagi " lirihnya, renjun terdiam sebelum kemudian tersipu malu, renjun teringat drama yang sering ia tonton, dimana disitu si pemeran utama merayu pasangannya yang tampil dengan rambut baru, mengatakan hal sama yang menandakan bahwa pemeran utama akan melamar pasangan menuju ke jenjang yang lebih dari sekedar kekasih. -
"jeno-ya, aku juga merasakan hal yang sama" jawabnya, pipinya semakin memerah melihat jeno menatapnya tajam dan dalam
" jika seperti itu, apakah menurutmu aku harus mengatakan yang sejujurnya padanya?" keraguan jelas tergambar dalam suaranya, namun jeno sudah bertekat
" tentu saja, perasaan tidak tersampaikan itu malah akan menyiksamu nanti" renjun tersenyum, semakin tidak sabar, kenapa jeno mengulur waktu sih, kan tinggal katakan saja 'ayo menikah denganku', dan dia akan dengan senang hati menjawab iya.
" terimakasih, renjun- aku akan katakan padanya, tapi sebelum itu kau harus mendengarkan ku dahulu" begitu awalnya,
renjun yang mengira jeno sedang merayu dan ingin melamarnya terkejut ketika tiba-tiba jeno menyebut nama lain dalam obrolan mereka ' Na Jaemin ' jatuh cinta lagi yang jeno maksud memang benar-benar jatuh cinta lagi, bukan padanya namun pada sosok lain.-
sepanjang obrolan renjun hanya bisa terpaku, ia sama sekali tidak bisa menangkap apa yang dikatakan jeno, ia hanya menangkap beberapa kata seperti 'menduakanmu' 'lebih dari 3 bulan' ' aku terus merasa kosong meskipun ada kau di sampingku' dan banyak kata maaf yang terucap dari bibir si tampan renjun menangis, tentu saja- ia tersedu, namun mulutnya mengumpati jeno habis-habisan yang hanya bisa terdiam di depannya. tangannya menampar jeno keras
-pipi kanan kemudian kiri- sebelum kemudian melangkah meninggalkan jeno yang masih bisa-bisanya berkata " semoga kita masih tetap menjadi teman baik ya, njun!"yang dibalas raungan renjun " dasar brengsek gila!".
jadi begitu ceritanya, jeno merasa sangat menyesal pada renjun, tapi ia yakin sudah melakukan hal benar, memang bukan seperti ini yang ia harapkan pada awalnya ia akan menjelaskan pelan-pelan dan berpisah baik-baik, namun pesan dari kakaknya yang mampir ke ponselnya dua hari lalu membuat otaknya kacau dan tidak bisa berfikir jernih.
Jeffreyy bro
Jeno,
ikut liburan, ya
kamis depan berangkat
pesta lajang untuk mark yang akan menikah beberapa hari lagi!
yehawiya, gara-gara itu otaknya terasa mampet beberapa hari ini dan akhirnya inilah keputusan akhirnya, jeno benar-benar butuh na jaemin dalam hidupnya
tangannya membuka history chat dengan si cantik yang tidak pernah terkirim, berharap ada keajaiban na jaemin membuka blokir dan membaca ratusan pesan yang dikirimkannya,
tangannya bergerak menulis pesan baru dan kemudian menekan pelan tombol kirim.
Eric 2
na, aku jomblo-
ayo balikan, √-----
Kamis beberapa hari kemudian lokasi sama, resort yang sama, yang beda hanya keadaan yang menyertai-
KAMU SEDANG MEMBACA
A Secret Affair [NOMIN]
FanfictionTerjebak liburan bersama kekasih dan selingkuhan? Coba tanya Jeno bagaimana rasanya. a Jeno x Jaemin BXB! Fanfiction lil bit (18+)