A Secret Affair [NOMIN]

6

Jaemin mendengus sebal, tanganya sesekali menepuk nyamuk yang hinggap di leher, tubuhnya dipenuhi bintik merah nan gatal- ia lupa memakai losion anti nyamuk, yang memang tidak dia miliki karna di resort benda itu tidak diperlukan, lalu dimana ia sekarang?

ruang penyimpanan alat kebun, jam 2 malam lebih 35 menit, menunggu lebih dari setengah jam di ruang sempit dan gelap penuh nyamuk, tapi yang menjanjikan bertemu belum datang.

memang sialan, - umpatnya, niat ingin menyelesaikan kesalahpahaman malah bertambah kadar bencinya
rasanya ingin menggunting bibir seksi jeno dengan gunting rumput di samping kirinya

mulutnya gampang sekali berdusta- jaemin, sebal2

pandangannya jaemin menerawang pada lampu bohlam kecil yang meredup beserta beberapa serangga yang terbang mengelilingi, tiba-tiba ia teringat kata-kata taeyong saat mereka berkumpul di pinggir pantai sore tadi

"aku berpisah dengannya 5 bulan sebelum bertemu jaehyun-"

obrolan enam orang yang tadinya hanya berkutat pada -cola vs sprite- tibatiba menjadi serius, membahas soal hubungan dan kepercayaan

" aku melihatnya menangis di depan minimarket sambil memegang kimbab, sangat menggemaskan" jaehyun mengusak rambut taeyong gemas

"saat itu hanya ingin istirahat sebentar sambil makan kimbab disana, tapi memang sial- mayo tuna kimbab itu kesukaan mantanku, aku tiba-tiba ingat dan rasanya dadaku langsung sesak- aku bahkan tidak sadar menangis tersedu-sedu sampai jaehyun menghampiriku"

" sesakit itu, hyung?" tanya jaemin lirih

" sangat, na- aku benci dibohongi- kau tau, pernikahan tidak berhasil pada orangtuaku,20 tahun lebih menikah, tapi mereka berpisah juga- karna orang ketiga, dan itu terjadi juga denganku- dia bahkan menjalin hubungan dengan selingkuhannya selama lebih dari 2 tahun

-lalu aku mulai berfikir, selama ini apakah memang kata cinta semudah itu dilanggar? aku menaruh kepercayaan besar padanya sampai rasanya nafasku bisa sesak tanpa dia, tapi ternyata dia membagi hati dengan orang, " taeyong terhenti sejenak, jaehyun mengusap bahunya lembut, menenangkan