Chapter 5 : Sulit Di Percaya

328 60 12
                                    

•••

Setiba di rumah Jungkook tampak menautkan keningnya bingung karena masih mendapati keadaan rumah itu begitu kosong. Jelas - jelas, Eunha tadi mengatakan kalau perempuan itu ada di rumah.

Ya, padahal belum genap satu jam berlalu.

"Ck! Kemana perginya?"

Meletakkan barang bawaannya, Jungkook mengecek lagi ponselnya, dan ternyata ada pesan baru yang masuk. Lima belas menit yang lalu. Mungkin bertepatan saat dia masih berada di dalam Bus.

Namun Jungkook terlihat mendengus kesal setelah pesan itu dia baca. Ternyata pergi untuk bersenang - senang dan tidak mengajaknya? Ei, bagaimana mungkin dia bisa tahu kalau teman - teman Eunha tidak akan macam - macam. Yeah, tidak menjamin kalau Eunha bisa menolak saat di ajak untuk minum seperti waktu itu.

Gawat.

Bergegas ke kamar berniat mengganti pakaian, Jungkook langsung pergi lagi setelah itu. Tanpa Eunha beritahu kemana perginya diapun sudah tahu. Toh, dia juga dapat melacak melalui aplikasi yang ada di ponselnya.

Jadi, dengan menggunakan taksi akan lebih cepat tiba di tempat. Sebuah cafe yang berada tidak jauh dari Lotte World. Akhirnya, Jungkook menghela napas lega setelah berhasil menemukan Eunha.

Tersenyum bahagia, dia melangkah menghampiri orang - orang yang sedang asyik menyantap camilan di cafe tersebut. Tetapi dia hanya mengenal Dongmin, Jukyung, Sowon dan kekasih. Yang lain, entahlah.

Tetapi tunggu!

Ekspresi wajah cantik Eunha terlihat begitu muram. Dan juga perempuan itupun seringkali menunduk di sertai helaan napas yang berat, seperti sedang menahan beban yang mencoba meruntuhkan diri.

Yeah, Jungkook tahu penyebabnya.

"Eunha!!" Seru Jungkook, mencoba sedatar mungkin saat tiba di depan meja mereka. "... Maaf terlambat."

Yang di panggil sontak mendongak terkejut. Tentu bukan karena Jungkook memanggil namanya dengan jelas, tetapi jelas - jelas karena kemunculan yang tidak terduga seperti hantu.

"Ooh? Jungkook juga ikut?" Tanya Sowon bingung. Sosok Jungkook yang kini ikut duduk di sebelah Eunha itu hanya meliriknya sekilas. Beruntung masih ada sisa satu kursi di sana.

"Iya." Balas Eunha sedikit menyunggingkan senyum. Dia kemudian beralih lagi menatap Jungkook yang diam menumpukan dagu di tangan dan balas menatapnya. Di saat seperti ini, kehadiran pria itu memanglah tepat.

"Ooh, oke."

Tersenyum, Eunha kembali menundukkan kepala. Tidak ingin berlama - lama melihat kearah Dongmin dan Jukyung yang duduk tepat di depan. Seharusnya dia tadi menolak saja jika tahu akan seperti ini.

Eunha pikir, ini adalah kesempatan untuknya bisa dekat - dekat dengan Dongmin. Nyatanya, pria itu bersama Jukyung. Lalu yang lebih - lebih membuat dia patah hati adalah... Kedua orang itu sudah menjalin hubungan.

"Hei! Kau baik-baik saja?" Tanya Mingyu, sepupu Sowon yang juga duduk di sebelah Eunha. Tangan pria itu menyentuh bahu Eunha, yang tentu membuat Jungkook memicing tajam.

Menoleh lalu tersenyum, "Hm, aku baik." Sahutnya agak sedikit kaku. Tangan Mingyu yang mengelus lembut pundaknya membuat dia merasa tidak nyaman. Apalagi mereka baru mengenal beberapa jam yang lalu.

Jungkook yang memperhatikan gerakan tangan Mingyu hanya mendengus pelan. Lalu tanpa meminta izin kepada sang empunya lebih dulu, dia tiba-tiba menarik gelas yang akan di ambil oleh Eunha.

"Eeh?"

Terlambat.

Jungkook sudah meneguk minuman itu melalui sedotan minuman yang sama pula. Membelalak mata, bukan hanya Eunha yang terkejut tetapi semua orang yang ada di sana.

NOONA, I LOVE YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang