4. Psikotes Jurusan

19 2 2
                                    

Hari kedua masa orientasi sekolah, dimana Siswa Siswi Baru SMA NEGERI 1 MAHARAGA melakukan tes untuk menentukan jurusan yang akan mereka masuk.

"Ra lu mau masuk jurusan apa?" tanya Asha kepada Clara yang sedang memarkirkan sepeda motornya di parkiran belakang sekolah.

"Apa ya gua juga bingung, kalo masuk di IPA otak gua nggak kuat di pelajaran fisika sama kimianya. Apalagi pelajaran mtk nya bakalan double kan, wajib sama peminatan."

"Nah iya satu pemikiran sama gua lu ra, guakan bego banget di mtk jadinya gaada niatan buat masuk di IPA. Hmm gimana kalo IPS?"

"Gua ada niatan si buat masuk di jurusan IPS, tapi dia terlalu santuy banget anjir jurusannya. Kalo lu sendiri gimana sha?"

"Gua lebih baik masuk di jurusan Bahasa aja ra, dari SMP gua emang udah pengen masuk di jurusan itu. Karna gua sadar diri bahwa otak gua bakalan memenuhi kapasitas dan bakalan bisa meledak DUARR gitu kalo masuk IPA."

Asha dengan polosnya sambil menirukan suara ledakan gunung meletus dan tidak menghiraukan orang- orang disekitar yang melihat mereka.

"Sha kita diliatin orang-orang anjir gara- gara lu niruin suara ledakan DUAARR gitu"

"Yaudah biarin aja ra, yaudah ayo kita ke ruangan regu kita." Asha pun langsung menarik tangan Clara.

Didalam ruangan murid-murid sudah memulai tes jurusannya dengan menggunakan handphone mereka masing-masing.

"Disitu ada 4 tes ya, tes kemampuan, tes psikologis, tes kepribadian, dan tes pelajaran seperti pelajaran umum mtk, pkn, dan lain lainnya." Jelas ka Tasya.

"Baik ka"

Terdapat 10 nama regu untuk Siswa Siswi yang sedang mengikuti masa orientasi sekolah yang terdiri dari matahari, bulan, merkurius, venus, bumi, mars, jupiter, saturnus, uranus, dan neptunus. Masing- masing dari mereka sudah mendapatkan regu, termasuk dengan Asha dan Clara. Beruntungnya mereka berdua yang mendapatkan nama regu yang sama yaitu, regu matahari yang dibina oleh kak Gibran, kak Tasya, kak Bara, dan kak Syifa.

Sesuai dengan artinya, matahari yang selalu memberikan energi yang menghidupkan bumi, dan menyinari tiada henti. Karena pancaran energi matahari, bumi tetap hangat bagi kehidupan kita. Membuat air, dan udara di bumi bisa bersirkulasi, serta mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam.

Sama halnya dengan regu mereka, mereka saling menyinari dan menghangatkan satu sama lain, walaupun mereka berbeda SMP dan belum mengenal satu sama lain. Tetapi mereka layaknya keluarga, saling bercanda, tertawa, bahkan berbagi cerita satu sama lain (walaupun ada yang bercerita ngawur alias ngaco alias tidak masuk akal).

"Sha inget ngisi soal mtknya jangan niat banget," bisik Clara

"Okeyy bos"

"Woi bagi-bagi lah jawabannya," ucap Bowo.

"A a b b c c abc jawabannya," jawab
Daffa sambil menyebutkan jawaban yang ngawur.

"Dasar PE'A, tauan jawabannya ABCD lima dasar,

dasar lu bego," tawa Satria dengan geli.

Suasana ruangan yang awalnya sepi, adem ayem, pusing karna tes jurusan ini mendadak ramai dengan candaan Bowo, Daffa dan Satria. Tawa Satria yang membuat murid lain dan kakak osis yang menyaksikan keramaian mereka bertiga ikut tertawa, dan membuat suasana ruangan ikut ramai juga.

"Hahahahah"

"Ahahahaha"

"Bwahahahahh, receh banget anjir"

ANUSHKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang