Prolog

14 9 7
                                    

Kyra menatap sendu seseorang yang sangat ia rindukan selama dua tahun terakhir. Ia bimbang antara senang atau sedih melihat seseorang yang ia tunggu akhirnya kembali.

Kyra senang ternyata keadannya baik baik saja. Namun ia juga merasakan sedih, seseorang yang selalu ia rindukan, seseorang yang selalu memenuhi pikirannya ternyata tak mengenali siapa dirinya.

Kyra tersenyum getir. Sekelebat bayangan saat mereka berdua berpacaran kembali terlintas di pikirannya. "Lo beneran lupa sama gue nan?"

Lagi lagi hanya itu yang mampu ia tanyakan. Rasanya ia tak percaya perjuangannya selama ini tak membuahkan hasil apapun.

Ia berharap orang didepannya ini hanya berpura pura lupa padanya, mengatakan bahwa ini semua hanyalah prank. Iya, kyra berharap ini semua akal akalan keenan demi mengerjai dirinya.

"Lo punya kuping kan? udah berapa kali gue bilang, gue gak kenal siapa lo."

Tes

Buliran air yang sedari tadi ia tahan dipelupuk matanya kini jatuh tanpa aba aba di pipinya. "Gue kyra. Pacar lo."

Pria dihadapannya melotot tak percaya, entah sudah berapa kali gadis dihadapannya mengatakan kebohongan yang sama. "Gue emang punya pacar tapi bukan lo. Lo punya harga diri kan? mending sekarang lo pergi."

"Gue gak akan pergi sebelum lo bilang ini semua prank. Lo prank gue kan? plis nan udahan dong pranknya ya ya ya? gue kangen lo, apa lo gak kangen sama gue?"

Rahang keenan mengeras, sudah cukup ia bersabar. "Gak ada yang namanya prank disini. Emang kenyataannya lo bukan siapa siapanya gue. Lo denger kalimat gue baik baik." Keenan mendekat membisikan sesuatu ditelinga kyra.

"Gue punya cewek yang jelas bukan lo. Dan satu lagi, gue gak akan segan segan lukain lo kalo lo nekat kayak tadi." ucapnya tegas.

Setelah mengucapkan kalimat pedasnya, keenan mundur menatap tajam kyra. Tanpa memedulikan kyra yang terdiam didepan pintu, ia masuk meninggalkan kyra.

Kyra tersenyum pedih, menatap kosong pintu yang terutup. "Dari awal harusnya gue sadar, kalo lo gak bisa gue milikin. Walaupun status lo pacar gue, lagi lagi semesta misahin gue sama lo. Kebersamaan kita gak ada artinya kah dihidup lo nan? sampe lo lupain gue."

Kyra menyeka air matanya, masih dengan tatapan kosong. "Gue harus gimana? berjuang sendirian lagi? deketin lo lagi seperti awal gue deketin lo?"

Kyra menghembuskan napasnya panjang. Ia gusar, bimbang. Haruskah ia berjuang lagi?

Ia berbalik, meninggalkan kediaman keenan. Beberapa langkah, ia menoleh kebelakang, berharap keenan membukakan pintu untuknya. "Gue seneng lo baik baik aja. Semoga ingatan lo cepat kembali. Gue sayang lo, Keenan Rahardian."

***

TBC

BARU PROLOG CUY!

NEXT KAGA NIH???



K Y R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang