5

7 1 0
                                    

Seorang laki-laki mengerjabkan matanya berulang kali, ketika sinar matahari mengganggu tidurnya. Dia meringis ketika badannya begitu berat, kemudian dia melihat sekeliling ternyata teman-temannya masih tidur saling tindih.

"Bangun woy! Badan gue pegel ini," ucapnya kesal.

"Ck! Apaan sih berisik banget!" ucap salah satu temannya dengan mata masih terututup.

"Sekolah bego! Ini udah jam setengah 7, mau lo pada dihukum lagi, hah?! Awas!" teriaknya dengan lantang kemudian mendorong satu per satu temannya.

"Astaga Hoon, kenapa baru bilang sih?!" ucap Jeongwoo kesal.

Yah, mereka adalah kedua belas anak Treasure. Kemarin mereka menginap di rumah Jeongwoo, dan tidur di ruang tengah dengam beralaskan kasur tipis seperti matras.

"Gue juga baru bangun, sialan!" ucap Jihoon kesal.

Satu per satu dari mereka mulai beranjak untuk mandi. Di rumah Jeongwoo ada 4 kamar mandi, di kamarnya, di kamar orang tuanya, di kamar tamu, dan di dekat dapur. Tapi, mereka hanya menggunakan 3 kamar mandi, karena tidak enak jika harus ke kamar orang tua Jeongwoo.

"Gue mandi di kamar tamu ya, Woo," ucap Doyoung kemudian berlalu.

"Gue di deket dapur," ucap Asahi kemudian pergi.

"Kyu, lo duluan aja mandi di kamar gue, lo 'kan mandi udah kaya anak perawan, belum luluran, maskeran, sabunan, lama banget!" ucap Jeongwoo dengan mata tertutup.

"Bacot!" umpat Junkyu kemudiam berlalu.

Sementara yang lain melanjutkan tidurnya sambil menunggu giliran, kecuali Mashiho, dia memilih untuk membantu Kristal memasak. Padahal sudah jam setengah 7 dan sekolah akan ditutup jam 7 lebih 10 menit, tapi mereka masih bisa santuy.

"Tante, biar Cio bantu ya," ujar Mashiho ketika sudah sampai di dapur.

"Aduh Cio makin imut aja, kamu nggak sekolah? Ini udah jam setengah 7 loh," ucap Kristal.

"Sambil nunggu giliran mandi Tan, Cio bantuin Tante aja," ucap Mashiho terlihat begitu manid di mata Kristal.

"Menantu idaman banget kamu," ucap Kriatal dengan mata berbinar, sementara Mashiho menyerit bingung, tidak mungkin 'kan dirinya dan Jeongwoo ...

"Tante ada-ada aja sih, nggak mungkin 'kan Cio nikah sama Jeongwoo." Mashiho bergidik ngeri membayangkannya.

"Nggaklah, gue masih waras kali," ucap Jeongwoo yang baru saja datang.

"Gue juga ogah kali," ucap Mashiho mendelik kesal.

Mereka mandi secara gantian dan siap-siap untuk berangkat sekolah. Ketika semua sudah selesai, terlihat Haruto baru saja bangun, dia bahkan masih terlihat santai padahal jam sudah menunjukkan pukul 6.45, yang artinya 15 menit lagi bel akan berbunyi.

"To cepetan elahh, kita udah telat ini," ucap Hyunsuk buru-buru.

"Ya udah sih lo pada berangkat duluan aja," ucap Haruto santai kemudian masuk ke kamar mandi.

"Ya udah kita duluan ya, To!" teriak Jihoon.

"Iyaa!" teriak Haruto tak kalah kencang

Kurang dari 5 menit Haruto sudah selesai mandi, dengan rambut yang masih basah dia bersiap-siap memakai seragam sekolahnya. Setelah selesai bersiap-siap, Haruto segera menemui Irene yang masih di dapur.

"Tante, Ruto berangkat dulu, ya!" ucap Haruto sambil mencium punggung tangan Irene.

"Loh, Tante kira kamu udah berangkat dari tadi, berarti kamu ditinggal dong," ucap Irene.

My TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang