7

5 3 0
                                    

Setelah selesai makan di kantin, Nayun memutuskan untuk ke perpustakaan untuk meminjam buku. Dia pergi sendiri karena Dahyun dipanggil oleh guru ekstrakulikulernya. Setelah sampai di perpustakan, dia mulai menyusuri rak demi rak mencari buku yang dicari.

Nayun tersenyum kala menemukam buku yang dicarinya, namun buku tersebut ada pada rak paling atas, membuat Nayun kesusahan mengambilnya.

"Ishh ... Siapa sih yang buat rak tinggi gini?" gerutunya kesal.

Tiba-tiba tangan kekar mengambil buku tersebut dan membuat Nayun terkejut dan refleks berbalik, hingga Nayun terkejut lagi ketika hampir berciuman dengan laki-lwki di depannya.

"Eh, sorry bikin lo kaget, gue cuman mau ngambilin ini doang," ucap laki-laki itu sambil menyodorkan buku yang hendak diambil Nayun.

"I-iya makasih ya, Jun," ucap Nayun pada laki-laki itu yang ternyata adalah Junkyu.

"Sama-sama."

"Lo sendirian?" tanya Junkyu.

"Iya, Dahyun lagi dipanggil guru ekxtranya tadi," jawab Nayun dibalas anggukan mengerti oleh Junkyu.

Mereka memutuskan untuk duduk di sana sambil mengobrol. Sesekali mereka tertawa dan mendapat teguran dari penjaga perpus.

"Udah deh Jun, ntar kena marah lagi penjaga perpusnya," ucap Nayun disisa tawanya.

"Hehehe iya deh," jawab Junkyu.

"Eh, Jun, ke kelas, yuk!" ajak Nayun dibalas anggukan oleh Junkyu.

Di perjalanan menuju kelas pun mereka masih saja tertawa, mengingat bagaimana lelucon yang dilontarkan Junkyu.

"Lo orangnya humoris juga ya, Jun," celetuk Nayun membuat Junkyu terkekeh.

"Biasa aja sih, lo aja deh yang kayanya receh banget," ledek Junkyu.

"Yee ... Mana ada," ucap Nayun cemberut.

"Iya-iya nggak ada," jawab Junkyu sambil tersenyum dan dengan gemas Junkyu mengacak rambut Nayun yang dibiarkan tergerai.

Sementara Nayun terpaku dengan wajah tampan Junkyu yang sangat dekat dengannya. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Junkyu pun juga sama terpukaunya dengan wajah cantik milik Nayun, dia menelan salivanya susah payah ketika dapat merasakan hembusan nafas Nayun.

"Eh, berduaan aja!" celetuk Mashiho langsung merangkul Nayun dan Junkyu, walaupun dia harua berjinjit untuk merangkul Junkyu yang sangat tinggi.

Junkyu mendengus kesal, lalu dengan gemas menabok bokong Mashiho, membuat sang empu meringis.

"Sekate-kate lo nabok gue, sakit bodoh!" ringis Mashiho kesakitan.

Nayun hanya terkekeh melihat interaksi mereka, Mashiho dan Junkyu terlihat sama-sama menggemaskan di mata Nayun.

"Ayo ke kelas, entar keburu bel!" ajak Nayun pada mereka berdua.

"Lo duluan aja ya Nay, gue masih ada urusan sama Junkyu," ucap Mashiho dibalas anggukan oleh Nayun dan tatapan bingung oleh Junkyu.

"Ya udah gue duluan!" ucap Nayun kemudian berlalu dari pandangan mereka.

"Emang ada urusan apa gue sama lo?" tanya Junkyu ketika Nayun sudah pergi.

"Dih, gue ganggu lo berdua ya?" tanya Mashiho dengan tampang tenangnya hingga Junkyu ingin sekali rasanya menabok wajah imutnya itu.

"Pake nanya lagi!" ucap Junkyu tak santai.

"Selow dong. Gue beneran ada urusan sama lo," ucap Mashiho.

"Apa?" tanya Junkyu dengan satu alis terangkat.

My TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang