Voldemort, salah satu black organization terbesar di Thailand. Dipimpin oleh lelaki berparas tampan dan cantik menjadi satu. Dia biasa dikenal sebagai 'GIN'
Dan Phoenix, black organization terkuat se-Asia. Dipimpin oleh 'MOTH' generasi 2, moth dike...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Part sebelumnya…) . . . Kana berjalan kearah supermarket yang tak jauh dari mansionnya. Selama perjalanan kana menoleh ke kanan dan ke kiri karna dia merasa ada yang mengawasinya atau mungkin mengikutinya.
Kana mempercepat langkahnya hingga ketika disebuah tikungan kana dikejutkan dengan seseorang berpakaian serba hitam, memakai topi dan kacamata bertengger di hidungnya.
“Hai kana…” Ucap sosok misterius itu.
“Kau siapa? Apa kita saling mengenal?” kana berucap takut.
“Kau memang tidak mengenalku, tapi aku sangat mengenalmu. Bahkan saudara kembarmu.” Sosok itu menyeringai.
“K-kauu… bagaimana kau tau?” kana tergagap.
“Apapun aku mengetahuinya. Tuan gulf kanawut traipipattanapong atau…. ku sebut saja tuan……”
MOTH X GIN (part 6)
“Apapun aku mengetahuinya. Tuan gulf kanawut traipipattanapong atauu…. ku sebut saja tuan glad kanawat traipipattanapong adik kembar dari dari gulf kanawut traipipattanapong.”
Kana melebarkan matanya begitu mendengar perkataan sosok itu.
“Apa kau terkejut tuan kana?”
“Bagaimana kau tau namaku yang sebenarnya?”
“Sudah kukatakan, aku tau semuanya. Kakak sialanmu itu memberikan namanya untukmu sebagai penyamaran agar kau terlindung dari orang-orang yang kakakmu anggap jahat, tuan glad kanawat. Dan apakah kau tidak ingin tau apa maksud dari ucapan kakakmu?. Siapa yang dimaksud orang-orang jahat itu?. kenapa mereka mengincarmu?. Kenapa kakakmu jarang menampakkan dirinya? Memang pekerjaan apa yang dilakukan kakakmu atau bahkan ayahmu?.” Dia menunjukkan seringaiannya.
Kana memundurkan langkahnya dan semakin menunjukkan ekspresi ketakutan ketika orang itu melangkah maju untuk mendekati kana.
“Apa yang akan kau lakukan?” kana semakin memperlebar langkahnya.
Orang itu tak menjawab dan semakin melangkah maju.
“Ohh, apa kau tak ingin tau pekerjaan gelap apa yang dilakukan kakakmu itu?”
Kana menatap mata orang itu dalam dan tetap memundurkan langkahnya.
“Ouww, jangan takut kana sayang. Aku tak akan melakukan hal buruk padamu.”
Kana menggelengkan kepalanya cepat dan semakin cepat memundurkan langkahnya.
“Pantas saja gulf dan anak sialannya itu begitu ingin melindungimu, ternyata kau begitu lugu, polos dan penakut. Berbanding terbalik dengan kakakmu.” Seseorang berkacamata itu lalu memegang pergelangan tangan kana erat dan netranya melihat gelang ditangan kana. “Gelang ini? Apakah jika aku menyentuh tombol ini, akan memberikan sinyal tanda bahaya ke ponsel gulf?” dia mulai menekan tombol kecil yang terdapat pada gelang kana berkali-kali. “Ahh, tapi percuma saja. Aku telah merusak ponselnya.” Orang itu menyeringai.
