6. Bertepuk sebelah tangan

456 38 0
                                    

Beam terkejut, pergerakannya terhenti.

Singto mendelik tajam pada kekasihnya.

Krist segera menutup mulut dengan sebelah tangan.

"Aku salah ngomong ya?" Tanya Krist polos.

Pria berwajah cantik itu berdiri. Tanpa pikir panjang pertanyaan di kepalanya terlontar begitu saja.

"Nong mengenal Wayo Panichayasawad?" Tanya Beam pada Krist.

Singto mengernyit heran menatap Beam, "Kau tahu Wayo Panichayasawad?" ujarnya pada Beam.

Tiga pasang mata saling bertatap. Seketika hening di tengah keramaian menghampiri mereka. Semua jadi canggung hanya karena satu nama.

"Ehem…," Singto mencairkan suasana, "Sebaiknya kita mencari tempat yang lebih nyaman untuk mengobrol."

Kedua pria yang sama-sama cantik itu pun setuju.

✓✓✓

✓✓✓

✓✓✓

"Tidak." Bohong.

Beam tahu siapa Wayo, dia pria imut dan manis yang teramat sangat dicintai suaminya.

"Ku pikir P'Beam mengenalnya. Dia rekanku.." jawab Krist sambil menyeruput jus jeruk miliknya.

"Paman cantik, aku mau jus tobeli.."

Gadis kecil itu, Ren, mendorong susu cokelat miliknya.

"Tadi Ren minta susu cokelat, ini saja ya.." rayu Krist pada sang keponakan.

"Sekalang Len maunya jus tobeli." Rengeknya, sampai hampir keluar air matanya.

Singto turun tangan, "Sudah, pesankan saja.." Katanya, sang kekasih menurut.

Sementara Singto tak lepas dari mata milik Beam yang bergerak-gerak. Jari-jari pria cantik itu saling meremas satu sama lain, matanya seolah menyembunyikan rahasia yang tak boleh dibongkar. Itu yang Singto perhatikan.

"Kau tahu Wayo darimana?" Tanya Singto.

Beam memutar otak, bukankah sudah jelas dia mengatakan tidak tahu tentang pria imut itu? kecuali Singto membaca kebohongannya.

"Ah tidak, aku hanya… pernah melihatnya di majalah fashion." Bohong. Lagi. Beam bukan pria modis, dicari sampai lumutan pun tak akan pernah dijumpai sebuah majalah fashion di koleksi bacaannya. Beruntung dia ingat profesi pria itu.

Atau buntung.

"Benarkah? majalah yang mana? bagaimana menurutmu busananya? Itu desainku.. hasil karyaku sendiri.."

Beam masih bertanya antusias, sementara yang ditanya tidak menemukan alasan yang lebih berbobot. Lebih baik menghindari topik yang dia tidak mengerti kan.

"Ah aku lupa nama majalahnya.." ucap Beam gugup.

Oke, informasi yang baru Beam pahami. Krist adalah fashion designer dan Wayo adalah salah satu modelnya. Sedikit tidak, Beam bisa mencari informasi tentang Wayo Panichayasawad.

"Kau tahu dia ada di mana sekarang?" Tanya Beam spontan.

Pertanyaan yang salah.

"M-maksudku, aku tidak pernah melihatnya lagi di majalah minggu-minggu ini.." Beam mengklarifikasi sebelum mereka curiga, tapi tidak berlaku untuk Singto Jathurapoom.

"Dua minggu yang lalu dia menemuiku di China. Katanya dia ingin melebarkan karirnya di dunia modeling.." jawab Krist tak curiga.

Beam mendengarkan dengan seksama sesekali mengangguk saat diperlukan. Oke, jelas pencariannya kemari berarti sia-sia.

Pernikahan YANG terpaksa (ForthBeam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang