50. Pesta yang rumit

318 28 0
                                    

Tiba-tiba tangan itu datang dan menarik lengannya, memaksa Wayo menjauh dari area tontonan.

"Cukup N'Yo!!!!" Seru Forth sambil menekan tiap kalimatnya.

"P'Forth lepass!" Wayo menyentak. Dibalik matanya yang berkaca tersimpan berjuta pertanyaan yang sangat ingin dia sampaikan pada pemilik badan tinggi di hadapannya.

"Kenapa P'Forth? Kenapa menarikku?"

Forth menarik napas. Kenapa? MASIH TANYA KENAPA? Tidakkah pria imut ini sadar bahwa dia sudah mempermalukan Forth dan keluarganya di depan semua orang? Kini Forth baru menyadari ternyata membawa Wayo adalah bencana untuknya.

Menjawab pertanyaannya sendiri, Wayo berujar dengan nada sinis. "Oh... aku tahu. Phi takut aku melukai istrimu kan? Iya kan?" Entah kenapa, kali ini amarahnya tak bisa ia sembunyikan lagi. Walau Wayo sendiri tidak mengerti, kenapa dia harus marah? "Tenang saja Phi, aku cukup tahu diri kok, aku tidak akan melakukan hal bodoh dengan menampar atau memaki istrimu di depan umum seperti yang Mae'mu pernah lakukan padaku.."

"CUKUP N'WAYO!!!! CUKUP!!!!" Bentak Forth.

Wayo membungkam, begitupun Forth, tapi pandangan sang pria manis jelas menyiratkan ada hati yang terluka. Dia menangis meski tak ada suara yang terdengar. Mungkin ini aneh, mungkin tak ada alasan bagi Wayo untuk menahan rintikkan air mata. Tapi kenapa? Kenapa batinnya terasa sakit? Kenapa perasaannya harus dikuasai amarah? Kenapa?

 Tapi kenapa? Kenapa batinnya terasa sakit? Kenapa perasaannya harus dikuasai amarah? Kenapa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lima menit yang lalu dia masih berdiri di atas angin. Lalu sekarang kenapa dia jadi lembek begini?

"Aku antar Nong pulang." Tegas Forth. Meraih tangan Wayo dan berjalan keluar dari halaman.

Mereka memang sudah menjauh dari pusat tontonan tapi dari kejauhan terlihat jelas mata seorang pria cantik berbadan dua tak bisa lepas dari keduanya.

Hancur.

Mungkin hanya itu kata yang cocok untuk menggambarkan hatinya saat ini. Beam tahu pertemuannya dengan pria manis itu lambat laun pasti akan terjadi. Dia hanya tidak menyangka kondisinya akan berada di tengah-tengah acara keluarga.

Habis sudah. Aib yang berusaha ditutup rapat terbongkar di depan keluarga besar Jathurapoom dan calon keluarga baru. Ingin menangis tapi air mata itu sudah tak bisa jatuh lagi.

Seketika di sekelilingnya menjadi ramai dengan bisik-bisik yang bukannya tak bisa dia dengar. Hanya saja hatinya terlalu pedih untuk memikirkan hal tersebut, di saat kini ia tengah sibuk menata kepingannya hanya untuk bisa berdiri sekalipun dengan kaki gemetar di tengah-tengah pusat atensi.

Beam tahu sejak awal bahwa Forth tidak pernah mencintainya. Tapi... apakah sebegini sakit rasanya melihat laki-laki yang telah menjadi suaminya menggandeng tangan pria lain? Dan itu tepat didepan matanya?

Ini pertama kalinya dia bertemu lagi dengan Forth setelah kejadian waktu itu. Tapi kenapa harus seperti ini? Kenapa pertemuannya dengan Forth harus selalu menyakitkan?

Pernikahan YANG terpaksa (ForthBeam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang