7. Noctis Dean Summers

593 84 14
                                    

Noctis Dean Summers, si bungsu keluarga Summers. Satu-satunya anggota keluarga Summers yang tidak menetap di mansion keluarga Summers akibat tinggal di asrama demi pendidikannya. Akademi yang Noctis hadiri merupakan akademi khusus para bangsawan (tentu saja). Dan ini adalah kepulangan pertama Noctis selama enam bulan lamanya. Akademi sedang musim liburan, jadilah dia bisa pulang dengan santai ke rumah yang sudah sangat dirindukannya.

Namun, selama perjalanan pulang, Noctis yang biasanya membunuh waktu dengan membaca justru terlihat kalut oleh pikirannya sendiri. Bukan apa. Dia masih memikirkan surat terakhir yang dikirimkan kakak tertuanya beberapa waktu sebelum kepulangannya. Sebenarnya isinya normal. Informasi mengenai keadaan mansion juga keadaan county Summers yang masih tentram dan damai seperti biasanya. Ayahnya sedang tinggal di mansion mereka yang berada di wilayah kekuasaan mereka, dan tentu saja urusan keluarga Summers di London diambil alih oleh putra tertua. Callen Dean Summers. Tapi bukan itu yang membuat si bungsu menjadi tiba-tiba banyak pikiran. Dia sih tahu kelakuan kakak tertuanya yang... Ah sudahlah. Tapi masalahnya, apa yang diceritakan kakak tertuanya dalma surat terakhir itu.

'Persiapkan dirimu Noct, kemungkinan besar kau akan segera memiliki calon kakak laki-laki baru.'

Singkat memang, namun, justru hal itu yang membuat Noctis terguncang luar biasa. Awalnya sih dia tidak begitu peduli. Ya mau bagaimana lagi kan? Kakak tertua mereka kan memang suka sekali mengusili adik-adiknya. Jadi tidak heran jika dia tiba-tiba saja membuat lelucon macam itu. Apalagi Noctis tahu pasti jika kakak perempuannya sama sekali tidak pernah tertarik buat menjalin hubungan dengan tuan muda manapun. Apalagi ayah mereka yang juga tidak pernah repot-repot memaksa satu-satunya anak perempuannya untuk bertunangan. Itu menjadi alasan remaja lima belas tahun ini mengerti, ya setidaknya jika saja di perjalanan saat di kereta tidak pernah sampai ke telinganya.

Iya. Rumor. Gosip.

Gelar kehormatan Lizzette Dean Summers terekspos ke seluruh London. Dan tidak sampai di sana. Rumor juga kian menggila dengan penambahan mengenai kedekatan nona muda keluarga Summers yang kedapatan beberapa kali mengunjungi mansion keluarga Moriarty. Rumor kedekatan Lizzette dengan sulung keluarga Moriarty yang tak lain merupakan salah satu pemuda incaran nyaris semua nona muda di seluruh London.

Mendengarnya saja sudah membuat Noctis sakit kepala. Masalahnya bukan cuma digosipkan dekat dengan seorang tuan muda, tapi, siapa orang yang digosipkan dengan kakaknya. Dalam pandangan Noctis (remaja berusia lima belas tahun) Lizzette, sang kakak merupakan sosok yang tidak boleh tersentuh oleh kemelut dunia para aristokrat yang menyebalkan. Iya. Kakaknya yang satu itu luar biasa acuh. Yang dia pedulikan (selain keluarga dan Summers county) hanya cara membuat obat baru, tempat kumuh atau desa yang harus dia datangi untuk mengajari penduduknya. Tidak ada tuh ketertarikan untuk melibatkan diri dengan dunia sosial kaum bangsawan. Selain itu, Noctis juga ragu kakak perempuannya punya niat menikah. Iya. Kalau saja semua tumbuhan obat bisa dinikahi, Noctis percaya seratus persen jika kakaknya lebih memilih menikahi tumbuhan obat di rumah kaca alih-alih menikahi manusia.

Remaja lima belas tahun itu mendesah lelah. Kelelahan di wajahnya yang sangat tidak sesuai dengan usia aslinya sungguh terlihat mengkhawatirkan. Lihat, baru beberapa bulan dia tidak bertemu dengan kakak perempuannya, masalah rumit seperti ini sudah mencuat ke permukaan.

Kalau saja orang yang digosipkan dengan kakaknya bukan Albert James Moriarty (salah satu alumni akademi yang paling ia hormati) Noctis mungkin bisa melakukan sesuatu untuk menghapus rumor tidak berdasar semacam itu. Sialnya dia tidak bisa. Bukan cuma karena dia sangat menghormati William James Moriarty -sang profesor termuda- namun, nyatanya, Noctis juga menjadikan Albert James Moriarty sebagai panutan. Dia benar-benar perwujudan dari bangsawan sesungguhnya. Melihat Albert dan sepak terjangnya juga kontribusinya pada rakyat biasa, mengingatkan Noctis pada ayahnya. Meski mereka berbeda dari banyak sisi. Ayahnya tegas, baik di permukaan maupun sebaliknya, namun, Albert justru kebaikan dari itu. Dia selalu bersikap ramah dan toleran di hadapan orang-orang sebagai bentuk sopan santun, namun, dia jelas tahu jika Albert merupakan sosok yang sangat tegas jika itu menyangkut hukum apalagi ketidakadilan.

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang