-Skip time-
Sehun's POV
Setelah kematian Lu Han, kini hari hari ku terasa sedikit lebih sepi. Harus ku akui, aku memang merasa bersalah atas tindakanku terhadap Lu Han. Namun semuanya telah terjadi aku tak bisa berbuat apa apa lagi.
Esoknya...
At School
"hai Yeol" sapaku kepada Chanyeol
"hai Hun"
"dimana Jongin?"
"dia sedang ikut olimpiade sains"
"ooh"
Keheningan menyelimuti kami
"Hun.." Chanyeol buka suara
"yaa?"
"apa kau tidak menyesal?"
"menyesal? Apa maksudmu?"
"apa kau tidak menyesal atas tindakanmu itu?"
"tindakan kepada siapa?"
"Lu Han hyung.."
Aku pun hanya membeku mendengar kata kata 'Lu Han'.
"se-sejujurnya..aku sedikit merasa bersalah" ucapku lirih
"haahh~" Chanyeol menghela nafas dan melanjutkan kata katanya
"kuharap kau akan meminta maaf pada Lu Han hyung, walaupun ia sudah tiada" ucap Chanyeol seraya menepuk pelan bahuku dan ia pun pergi meninggalkanku sendiri di kelas.
Aku termenung dan memikirkan kembali kata kata Chanyeol barusan, ia memang benar seharusnya aku menyesali atas perbuatanku ini
Bell pulang sudah berbunyi, aku segera melangkahkan kakiku ke tempat parkir untuk mengambil motor sport kesayanganku.
-Skip time-
Hari ini tanggal 20 April 2015, itu tandanya hari ini Lu Han berulang tahun. Entah mengapa makin hari rasa bersalahku makin besar, seakan akan aku dihantui oleh tindakanku sendiri
Dengan refleks ku langkahkan kaki jenjangku ke kamar Lu Han, kamar yang telah beberapa hari nyaris tak disentuh oleh siapapun
CKLEK
KRIEETT
Kubuka perlahan pintu kamar Lu Han, ku arahkan pandanganku ke segala penjuru kamar ini, hingga ada 2 benda yang membuatku merasa tertarik, ya.. Sepucuk surat dan sebuah sweater.
Kuambil surat tersebut, kubaca perlahan, aku hanya bisa tersenyum miris ketika membaca surat tersebut. Lalu, kuambil juga sweater yang tergeletak manis di lantai yang begitu dingin, dengan dihiasi bercak darah kering yang kuyakini itu adalah darah dari tubuh Lu Han. Rasa bersalahku kini muncul semakin besar, aku pun terduduk lemas di lantai yang dingin ini
Entah dapat dorongan darimana, kini aku bangkit sambil membawa sweater dan sepucuk surat tersebut. Aku segara keluar rumah, berlari tergesa-gesa, yang ada difikiranku kini hanyalah Lu Han, Lu Han, dan Lu Han.
"maafkan aku hyung..'
Aku menuju ke arah pemakaman, rumah bagi Lu Han. Akhirnya aku menemukan makam Lu Han
Tertanda
'Oh Lu Han' Rest In PeaceAku duduk disamping makam Lu Han, ku usap batu nisan yang ada dimakamnya.
"hei hyung bodoh! Kenapa kau meninggalkanku hah? Kau tahu? Kini hari hariku terasa sepi, karena tidak ada dirimu.."
"aku menyesal hyung, sungguh menyesal atas perbuatanku terhadapmu, kau mau memaafkanku kan?"
"saengil chukkae hamnida, saengil chukkae hamnida, saranghaneun Lu Han-ah saengil chukkae hamnida...
Hiks... Selamat ulang tahun hyung hiks.. Hiks.. a-aku merindukanmu..."
aku pun langsung memeluk erat batu nisan tersebut, air mata yang sedari menumpuk dipelupuk mataku, kini telah mengalir bebas.
"andaikan kejadian itu tak terjadi, aku yakin pasti saat ini kau masih berada disampingku..."
THE END
Akhirnya tamat juga, aku minta maaffff bangetttt kalo alur ceritanya kecepetan :(( maklum masih author baru hehehe, btw makasih yang udah ngebaca cerita inii, makasih juga buat yang udah ngevote ^^ author bakal balik lagi dengan cerita 1shoot kkkk~ sekali lagi thanks yaaa chu~
KAMU SEDANG MEMBACA
Give me a chance
Fiksi Penggemarprolog seandainya aku dapat mengulang waktu, aku tak akan menyia-nyiakan hal ini... berikan aku kesempatan! agar aku dapat melihat senyum mu lagi, kumohon.. berikan aku kesempatan sekali lagi.... andaikan kejadian itu tak terjadi, aku yakin saat ini...