09. some

875 147 29
                                    

🍂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍂

Malam ini semua murid istirahat di sebuah aula besar untuk makan bersama. Kemudian selesai makan mereka berkumpul di lapangan besar. Di sana semua murid berkumpul berbagi keceriaan seperti bernyanyi dan menari bersama. Di antara banyaknya murid yang berkumpul, ada Haruto yang unjuk kebolehan dengan beryanyi sendu. Semua murid menikmati nyanyiannya sambil melambaikan tangan seiring lagu.

Dari sudut belakang ada Jayoon yang duduk menekuk kakinya menikmati nyanyian itu. Namun, pikirannya bukan pada lirik yang di sampaikan Haruto melainkan kejadian di danau. Dia masih bingung memikirkan caranya meminta maaf.

"Han, gue mau nanya sesuatu sama lo."

Jihan menoleh sekilas dengan wajah kecut, hal itu membuat Jayoon malah bingung.

"Lo kenapa?"

Jihan masih diam tak menjawab, pikirannya masih dengan Jeongwoo yang menggendong Jayoon. Dia memang keterlaluan sebab itu hal wajar karena mereka bersahabat. Namun, kali ini di mata Jihan sangat berbeda. Dia kesal dengan sikap Jayoon yang malah mengabaikan Haruto dan memilih Jeongwoo. Baginya itu sangat jahat.

"Pikir aja sendiri!" balasnya ketus.

Jayoon mengerutkan dahinya dengan pandangan heran. Apa ini, kenapa Jihan ketus- batinnya.

"Gue salah ya?"

Jihan menoleh cukup lama. "Bilang makasih dulu sana sama Haru!"

"Kenapa jadi Haru?"

"Terus, lo masih ngga mau bilang makasih ke dia gitu?"

"Nggak, bukan itu maksud gue."

"Udah deh, ngaku aja! Lo suka sama Wowo kan?"

"Apa sih! Kenapa jadi bawa-bawa dia?"

"Gue tahu kita emang sahabat, tapi sahabat macam apa yang mau nikung dan ngga ngerti perasaan sahabat lo!" Jihan langsung pergi begitu mengatakannya.

"Lo ngomong apa sih?" Jayoon jadi makin bingung pada perkataan Jihan, semua tindakannya seperti salah. Namun, itu semua malah membuatnya semakin frustasi. Dia tidak tahu maksud Jihan tapi dia juga tak ingin kehilangan sahabat baiknya.

"Gue temenin boleh?" tanya seseorang yang langsung duduk di sampingnya yang ternyata Asahi.

Di tengah lapangan Haruto yang bernyanyi menggunakan gitar melihat ke arah Jayoon, jadi kesal setelah melihat lelaki asing itu datang.

Jayoon melirik ke samping lalu tersenyum manis. "Lo ngga sibuk?"

Asahi menoleh dan tersenyum. "Kalau sibuk gue ngga mungkin ke sini."

"Hm, iya."

"Gimana? Udah mendingan?"

"Udah, lagian cuman tenggelam. Bukan ketabrak atau apa, hm."

AFTER BULLYING | HARUTO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang