"UDAH GUE BILANG BANGSAT!" Makinya berteriak keras di tengah lapangan yang besar dengan di sisi sisi lapangan banyak gedung kelas yang menjulang tinggi.
Lelaki di depannya memasang smirk kecil,sedikit menundukkan kepalanya menatap Gadis di depannya yang memiliki tinggi sebahunya.
Lelaki itu mendorong kebelakang kening gadis di depannya menggunakan telunjuk dengan kasar.
"Gue gak peduli,bitch." Ia berbalik Badan meninggalkan Gadis yang sudah kepalang emosi itu di tengah lapangan yang sepi.
"Hah!" Zai Membuang muka dan berjalan dengan gaya tomboynya menuju kelas, Ia benci jika harus berhadapan dengan lelaki sialan itu.
Sesaat memasuki kelas,Ia sudah mendengar kritikan dari teman teman sekelasnya yang menyaksikan sekaligus mendengarkan gosip pertengkarannya di tengah lapangan dengan si bad boy kasar sekolah mereka.
"Caper banget jadi cewek,"
"Pantas sih dia di panggil Bitch sama kak Tenggara,"
"Lonte ya lonte,ga bakal berubah!" Ucap seorang gadis yang tak sengaja melewatinya dan berbisik tajam,Namun Zai hanya diam tidak perduli dengan kata kata Primadona sekolah itu,yang sialnya berada di kelas yang sama dengannya.
Zai berjalan menuju bangkunya di meja paling depan. Ia duduk dan menatap mejanya,sekejap ia memejamkan matanya,mengambil ponsel di saku bajunya dan memainkan ponsel itu.
"Gue nyari Zai." Ucap Suara dingin menyebut nama Zai,membuat perempuan itu mendongkak menatap pintu kelasnya dengan alis terangkat menatap lelaki itu.
"Ck minggir babi,caper banget lo so soan ngehalangin." Ucapnya kesal,melewati Gadis yang terus terusan menahannya di pintu kelas agar tidak masuk. Lelaki itu berjalan ke meja Zai dan duduk di sebelahnya.
"Lo buat masalah apa lagi si Ai?" Tanya Yeon dengan nada seperti biasanya kepada Zai,Lembut di campur dingin. Entahlah bagaimana cara menjelaskannya.
"Gak ada." Balas Zai Menggelengkan kepalanya,Ia menyimpan ponsel di dalam saku baju,dan fokus menatap kedepan tanpa menoleh kearah Yeon.
Yeon menghela nafas."Gak usah sok sokan Ganggu dia lagi,sekarang lo nyesel? Masalah lo tambah banyak kan?"
Zai mendengus kesal,ia menoleh menatap tajam manik Yeon."Dan lo,sampai kapan lo mau bertanya pertanyaan yang jelas lo udah tau jawabannya Yeon?" Tanya Zai kembali menantang.
Yeon mengendikkan bahunya,Berdiri dari duduknya. Menatap Zai dari depan meja Gadis itu,ia bersedekap dada."Gue gak suka lo kena masalah Ai." Ucap Yeon dingin,dengan wajah datar dan masih bersedekap dada.
Zai menatap Yeon datar,Apa lelaki ini bercanda? "Lo suka gue?" Tanya Zai pendek,Ia menatap wajah Yeon dengan wajah datarnya.
"Gue gak mau tanggung malu sebagai teman dekat lo,gue juga ikutan di ceritain." Zai terkekeh mendengar ucapan Yeon,ia menatap jam tangannya,sebentar lagi waktu Yeon latihan.
"Gengsi cih," Balas Zai berdiri dari duduknya,Menarik tangan Yeon dan merangkulnya menuju lapangan Basket,Karena sekarang ini Yeon akan latihan.
Di perjalanan Zai membiarkan orang orang menatapnya seperti kegatelan dengan Yeon."Lo selalu mentingin gue dari pada waktu lo." Sindir Zai cuek,Kedua teman dekat ini memang sama sama memiliki sifat yang hampir sama,namun Yeon lebih terkesan cuek di banding Zai.
"Lo cari masalah gue yang salah." Ucap Yeon Cetus,ia memasuki pintu lapangan masih dengan Zai yang mengikutinya,namun rangkulannya sudah terlepas,Gadis itu berjalan menuju kursi di pinggiran lapangan,ia duduk disana.
Yeon menghampiri Zai dan mengulurkan kepalan tangannya."Tos." Ucap Zai dan Yeon setelah kedua tangan manusia itu menempel.
"Jangan kemana mana." Ucap Yeon sebelum akhirnya ia berbalik badan untuk berlatih basket.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENGGARA
RandomKembali bersatu dengan dia? Oh shit,kenapa semuanya jadi hancur begini Dunia itu berputar kan? Apa bisa dia kembali untuk gue? Niat awal Zai masuk sekolah disana agar bisa melupakan masalalu,kini berubah menjadi mala petaka saat ia di pertemukan den...