5. Manusia Rendahan

165 20 0
                                    

"..."

"Besok, aku kuliah",ucap Sasuke di tengah keheningan ketika ia sedang memijit Naruto.

"Oh?"

"Aku tahun ketiga.."

"Aku tahu"

"...",Sasuke melirik gelisah Naruto yang terlihat menutup matanya.

"Tidak usah khawatir tentang kelulusanmu, kau hanya perlu tuntaskan pekerjaanmu lalu pulanglah menemuiku. Nanti ada pelajaran-pelajaran tingkatan yang menyusul, aku yang menentukan kelulusanmu, nanti aku akan berikan ijazah setelah kau berhasil"

"...?"

'Dia pasti sudah mencari informasi tentangku sebelumnya',pikir Sasuke menerka.

"Sudahlah, kembalilah ke kamarmu"

Sasuke mengangguk, kamar yang diberikannya cukup luas dan tertata rapi. Dan yang terpenting, ada berbagai jenis pakaian sesuai bidangnya di lemari besar miliknya. Semuanya baru dan masih tersegel, namun sudah tertata rapi.

'Bagus! Dia sudah pergi',pikir Naruto melirik ke samping.

"Kau boleh keluar!"

"Ya,tuan!"

"Sudah lama sejak aku berbicara pada manusia. Mana teh hangatku?"

"Ini, tuan",ucap sang bawahan sembari berdiri tegak dengan posisi seorang butler.

"..."

"Tuan?"

"Apa manusia itu juga akan berkhianat?"

"Jangan khawatir, tuan! Aku akan melakukan tugasku dan langsung menyiksanya sampai mati jika itu terjadi"

"Itu memang tugasmu! Kembalilah ke Kerajaan, nanti aku akan memanggilmu kembali"

"Baik, tuan"

Naruto segera beranjak dari sofa panjang kesayangannya menuju ke atas ranjang dan tidur.

*****

Hari yang panjang dan melelahkan?

Jangankan perlu khawatir atas apa yang baru saja terjadi, Sasuke memandang cincin perak yang ada di jarinya.

"Hahh.."

Hari pertama Sasuke menjadi sangat sibuk di perusahaan.

'Aku penasaran darimana dia mendapatkan semua orang itu, mengapa suatu perusahaan bisa ada jika hanya aku sendirilah yang ada disana?',pikir Sasuke menghela nafas frustasi dengan perasaan heran.

"Jangan lupa pakai cincinnya!"

"Huh?"

"Lihatlah di atas meja itu!"

"Untuk apa ini?"

"Itu cincin khusus, jika kau bermasalah denganku, cincin itu akan secara otomatis menghukum matimu dengan cara yang paling menyesakkan!"

"H-huh?",gumam Sasuke seketika panik.

Naruto memakan roti panggangnya dengan tenang hingga membuat Sasuke berpikir jika cincin yang diberikan padanya itu telah membunuh banyak orang.

Naruto memakan roti panggangnya dengan tenang hingga membuat Sasuke berpikir jika cincin yang diberikan padanya itu telah membunuh banyak orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lebih baik aku kembali setelah menyelesaikan ini, jadi aku bisa belajar...",ucap Sasuke merenggangkan tangannya ke atas.

"Hn?"

"Permisi, tuan. Apakah kerja sama ini bisa kita bicarakan sekarang?"

"Ha? Iya",balas Sasuke ikut berdiri ketika salah satu pejabat tinggi yang ditemuinya hari itu telah datang.

*****

Sakura merasa aneh ketika orang tuanya mencari-cari sang kakak akhir-akhir ini.

"Tou-san, kaa-san, ada apa?"

"Sakura-chan, kau melihat kakakmu?"

"Sakura, apa kau melakukan sesuatu pada kakakmu?"

"Tou-san, kaa-san, kalian menuduhku? Kakak sudah besar, dia pasti bisa mengurus dirinya sendiri! Kan.. mungkin saja dia kabur seperti dulu"

"Anata?",panggil Mikoto cemas.

"Sabar sayang",ucap Fugaku menenangkan istrinya.

"Anata, putra kandungku~",rengek Mikoto.

Sakura melirik kaa-san dan tou-sannya yang membicarakan kakaknya sejak tadi, padahal ini pertemuan keluarga mereka yang hangat.

'Masa hanya karena kakak tidak terlihat mereka khawatir? Sebelumnya, saat kakak kabur, mereka tidak mencari sampai seperti ini',pikir Sakura merasa terheran-heran.

"Permisi?",ucap sebuah suara tiba-tiba terdengar.

Waktu yang berputar pun secara otomatis terhenti, kecuali waktu Sakura.

"Eh? Kau siapa?",tanya Sakura terkejut.

"..."

"Tou-san, kaa-san, apa kalian ingin mengenalkan pria ini padaku?",tanya Sakura melirik ke samping ketika menemukan seorang pria muda nan seksi tiba-tiba muncul di depannya.

'Huh? A-apa ini?',batin Sakura seketika menatap shock pada kedua orang tuanya yang sama sekali tak berkedip, seperti hanya mematung.



























Rabu, 28 Juli 2021
20:36

Malaikat PelindungkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang