Aku terbangun ketika mendengar suara burung begitu nyaring. Dan aku mulai menyadari bahwa sekarang aku sedang ada di kamar.
Bukannya kemarin aku ada di ruang baca. Siapa yang membawaku ke kamar?! Apakah Tina? Tidak mungkin dia kan?!
Tok... Tok... Tok
"Nona, bolehkah saya masuk?"
"Masuklah!"
"Hari ini ada ingin mandi dengan wewangian apa?"
"Apa saja."
"Tina, bagaimana aku bisa berada di kamar?"
"Ah! Itu saya menemukan nona tertidur di ruang baca."
"Lalu, saya memanggil Dean yang untungnya sedang lewat di sana, dan membawa nona ke kamar."
"Makasih."
"Ya?!"
"Karena kamu telah menemukanku, sehingga aku bisa tidur dengan nyaman."
"Nona, tidak perlu berterima kasih karena itu sudah jadi tugas saya."
Tina, aku berjanji akan memberikan kehidupan yang baik untukmu hingga 7 turunan.
-🥀-Saat ini aku sedang melakukan salah satu rutinitas putri bangsawan, yaitu tea time. Ya, aku sedang tea time di taman. Seorang diri!
Aku sengaja tak mengajak siapapun, karena aku tidak ingin berbagi udara di tempat yang indah ini bersama orang yang akan membuatku kesal.
Ya, aku sedang kesal dengan Melisa, ibu dari Margaritha. Entah dia ini ibu kandung atau Ibu tiri. Aku tak mengerti dengan sikap dari Melisa.
"Tina, apakah yang sedang berjalan ke arah kita adalah Lily?!"
"Benar, Nona Lily sedang berjalan kemari."
"Menurutmu berapa langkah lagi untuk Lily sampai kemari?!"
Tina tidak mengerti apa alasan Nona nya itu menanyakan hal tersebut. Tapi dia tetap saja akan menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh Nona nya itu.
"Mungkin sekitar 15 langkah lagi." jawab Tina setelah lama berpikir.
"Kalau begitu, berapa langkah kaki yang kita butuhkan untuk pergi ke dalam rumah?!"
"Ya?!'' Tina sekarang terkejut ketika Margaritha ingin pergi dari taman setelah melihat Lily yang seperti akan menemuinya dan melakukan kegiatan tea time bersama.
"Tina, cepat jawab!"
Tina menoleh ke belakang dan mulai lagi berpikir dia terus mengeluarkan suara yang sedang menghitung."
"Nona, kita tidak akan sempat pergi dari taman."
"Karena kita butuh 50 langkah kaki, itu lebih banyak dibandingkan dengan Nona Lily.''
"50?! Kenapa banyak sekali!"
Aku berpikir Tina sedang berbohong. Tapi ternyata dia jujur. Aku sungguh merasa bahwa jarak taman dengan kediaman cukup dekat.
Jadi aku menoleh dan melihat berapa jauhnya jarak antara taman dan rumah.
Sial, kenapa jaraknya jauh sekali?!
Padahal aku sudah berencana untuk menghindari Lily. Bagaimana ini sepertinya rencanaku gagal total.
Jika ini dikarenakan takdir, seharusnya buatlah takdir yang membuat Lily jauh dari kehidupanku. C'mon God!
Lily memang tak berbahaya tapi peran yang didapati Lily di dalam komik 'Bunga Kerajaan Yang Memikat' adalah sebagai pemeran utama wanita yang paling berpengaruh setelah kematian adik tirinya ini.
Ya, setelah kematian Margaritha di Chapter 10 itu malah membuat Lily semakin bersinar saja di chapter selanjutnya.
Dia semakin dicintai oleh banyaknya tokoh pria yang ada di dalam komik ini.
Termasuk 4 tokoh pria utamanya.Benar, 4 tokoh pria yang sangat tampan, mapan dan rupawan.
Nah, karena 4 Tokoh itu yang membuatku marathon membaca komik ini dalam sehari kemudian membuatku mengalami hal seperti ini.
Wajah Keempat pria itu benar-benar sangat tampan dan tak pernah membuatku bosan.
Ah, aku jadi tak sabar untuk melihat secara langsung wajah surgawi itu.
Dasar Bodoh! Karena mengkhayalkan wajah mereka, aku jadi lupa bahwa Lily akan kemari.
"Ritha, aku pergi mencarimu kemana-mana tapi kamu tak ada."
"Biasanya kamu selalu datang ke kamarku tapi sekarang kamu tak begitu ya.'' gumam Lily yang masih terdengar.
Aku bukan pelayanmu. Jadi, untuk apa aku mendatangimu setiap pagi?!
"Oh iya, Ritha aku dengar dari beberapa pelayan yang ada di rumah kamu sedang melakukan tea time."
"Tapi, kenapa kamu sendirian?!"
Wah, memang benar keuntungan seorang pemeran utama adalah dialognya banyak.
"Saya ditemani oleh Tina." jawabku.
"Ada urusan apa hingga kakak mencari saya?!" tanyaku pada Lily.
"Sekarang kamu juga tidak memanggil dengan namaku."
"Itu tidak baik jika terdengar oleh orang lain. Mereka akan berpikir bahwa saya tak diajarkan akan tata krama."
"Tapi kan kita sudah akrab."
"Jadi, apakah ada yang ingin dibicarakan oleh kakak dengan saya?" tanyaku untuk mengalihkan topik pembicaraan.
"Besok, Kak Alanza akan datang ke rumah untuk bertemu dengan Kak Erik."
Apa?! Aku tak salah dengarkan.
Alanza adalah salah satu dari 4 tokoh utama komik 'Bunga Kerajaan Yang Memikat.'
Gendre komik ini selain romance adalah reverse harem. Itu gendre favoritku!
"Dan mereka akan pergi ke pasar malam. Apakah kamu akan ikut dengan kami?"
Ya, aku pasti ingin ikut. Aku ingin bertemu Alanza secara langsung, tapi Erik pasti tidak akan setuju.
''Kak Erik pasti akan kesal jika aku ikut pergi." jawabku dengan suara dibuat-buat seperti orang yang khawatir.
Lupakan saja rencana awal yang untuk menghindari Lily.
"Ayolah! Nanti aku akan membujuk Kak Erik untuk membiarkanmu ikut."
Aku harap kau berhasil Lily.
"Baiklah, kalau begitu aku akan ikut.''
Hahaha! Alanza I'm Coming!
Walaupun aku akan bertemu Alanza, tetap saja aku harus tampil tak menarik dan jadilah tokoh tambahan sesungguhnya.
Tujuanku cuma satu. Aku hanya ingin melihat wajahnya saja. Bukan untuk membuatnya jatuh cinta padaku.
Benar, itu juga ditujukan bukan hanya untuk Alanza saja. Tapi untuk keempat tokoh utama lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Margaritha
FantasyAku tak pernah membayangkan bahwa aku akan mengalami reinkarnasi dalam hidupku. Ini benar-benar kejadian yang tak terduga apalagi kehidupan awal ku sangat baik dan bahagia. Jadi kenapa aku harus mengalami semua ini?! Dan yang paling penting, tubuh...