Chapter 5

1.9K 275 3
                                    

MABAR
©Okkotsuatuy



























Terjadi lagi perang batin di fanfict ini. Sekarang [Name] berada di depan pintu gym, posisinya dia sedang membelakangi pintu karena dari tadi muter-muter enggak jelas. [Name] bingung mau masuk apa enggak. Kakak kelasnya; Kuroo bilang kalau mau jadi manager klub voli itu datangnya sekarang aja. Pulang sekolah.

Sebenarnya [Name] mau masuk kalau saja Kenma saat istirahat tidak mengatakan perkataan yang aneh— membuatnya salting. Pasti sekarang dia lagi di dalam, enggak di luar begini kayak orang apaan tau.

Suara dari gym membuat [Name] gugup, buat apa dia gugup? Pasti Kenma cuma bercanda, enggak mungkin serius.

Iya kan?

"Anjirr lah culture shock gue di Jepang, ini cowo nya pada sat set sat set." Gumam [Name] pada dirinya sendiri. Bukan di Jepang, [Name], lebih tepatnya di fanfict ini.

"[Name]? Kenapa enggak masuk?" Jantungnya berdegup kencang, [Name] terkejut ketika mendengar Kenma berada di belakangnya.

Pakai nanya, malu liat kamu mas.

"[Name]? Kenapa diam aja?" [Name] menengok ke belakang, terlihat wajah Kenma yang menunggu jawaban dari sang gadis.

"Aku kelupaan sesuatu, Ken." Bohongnya kelihatan banget, ini mah alibi menghindari Kenma Kozume.

"Kelupaan apa? Mau aku bantu cari? Di sekitar luar gym atau di dalam?"

[Name] menggeleng, "enggak usah, udah ketemu juga." [Name] panik sih sebenarnya, dia kan kesini bukan cari barang, tapi jadi manager klub voli. Emang dasarnya [Name] enggak pinter cari alasan aja.

"Kamu sebenarnya hindari aku kan?"

Waduh perkataan Kenma menohoknya, benar. [Name] kalau udah malu pasti menghindar, makanya ini salah satu sifatnya yang tidak bagus.

"E—enggak kok!"

"Beneran?"

[Name] mengerjap kaget ketika Kenma melangkah mendekatinya dan menarik tangannya untuk di gengam.

"Kenapa?"

"A–apanya?" Tanya [Name] gugup, pasalnya Kenma berucap seperti berbisik.

"Kenapa menghindari ku?" Ucap Kenma lagi mendekati tubuhnya dengan tubuh [Name] dan berucap persis di samping telinga [Name].

Jangan ditanya pastinya [Name] merinding, anjirt. Mau menghindar pun susah karena kedua tangannya di gengam erat. Rasanya [Name] enggak bisa bergerak. Napasnya tertahan.

Siapapun tolongin [Name].

"KENMA! KENAPA LAMA BANGET—"

Kuroo bergedik ngeri melihat tatapan Kenma, sepertinya dia salah waktu. Baiklah Kuroo akan mundur perlahan.

"—maaf mengganggu."

Kuroo sudah berbalik dan mau masuk ke gym lagi kalau saja [Name] tidak berteriak.

Karena Kuroo yang datang tiba-tiba, Kenma sedikit lengah. Genggaman nya jadi tidak begitu kuat, alhasil [Name] melepaskannya dan berlari mendekati Kuroo. "Senpai! Bareng!"

Kuroo hanya bisa berdoa semoga habis ini Kenma tidak marah kepadanya karena mengganggu waktu Kenma dengan [Name]. Lihat saja wajah Kenma cuek, dia diam dari tadi tapi tatapannya benar-benar kelihatan kesal.

"Misi bang," Kuroo berucap kepada Kenma sebelum berjalan duluan memasuki gym dengan [Name] di belakangnya.



🎮



"Yo! Mendekat semua! Ada kabar gembira," ucap Kuroo membuat perhatian menuju kearahnya. [Name] berada di belakang tubuh Kuroo yang tinggi. Datanglah Kenma yang langsung menarik tangan [Name] buat di gengam.

[Name] tersentak, dia menghela napas. Kenma pasti marah, jadi akhirnya dia biarkan Kenma menggenggam tangannya. Supaya nih cowok enggak ngambek.

Tatapan mereka yang tadi ke Kuroo sekarang ke arah Kenma dan [Name], lalu tautan gengaman mereka berdua. Timbul pertanyaan.

"Kabar gembira apa, Senpai? Kenma-san dan [Surname]-senpai pacaran?" Kenma tersenyum kecil, ucapan Lev membuatnya senang.

"Hah? Sejak kapan?" Kuroo malah bertanya balik, dia menengok ke samping.

"Kuroo-senpai tadi katanya mau memperkenalkan aku," [Name] cemberut, dia malu sekaligus kesal.

"Jangan cemberut, nanti aku cium." Bisik Kenma di telinga [Name].

Seketika wajah [Name] memerah, dia langsung melepaskan gengaman mereka dan berlari bersembunyi di tubuh Lev yang tinggi. Dia bahkan meremas baju Lev yang ia pegang, ucapan Kenma membuatnya malu. Dan lihat! Kenma malah menikmatinya.

Mereka yang ada di gym tentu saja bingung dengan sikap Kenma dan [Name]. Bahkan Kuroo sekalipun, dia jadi melupakan kenapa dia membawa [Name] kesini.

"Kenma nanti saja menggoda [Surname]. Aku mau memperkenalkannya dulu."

"Buat apa? Lagipula udah pada kenal [Name] kok."

Kuroo menghela napas, kepala batu.

"[Surname] kesini," [Name] menengok ke arah Kuroo dari badan Lev yang tinggi. Kuroo menyuruh nya untuk berdiri sebelahnya. [Name] menuruti dan berdiri di sebelah Kuroo. Jadi posisinya, Kuroo di tengah-tengah antara [Name] dan Kenma.

Kenma mau pindah tempat untuk di samping [Name], kalau saja Kuroo tidak menahannya. "Sabar." Kenma mendengus mendengar ucapan Kuroo.

"Mulai hari ini [Surname] bakal jadi manager kita!" Sontak membuat mereka heboh, akhirnya punya manager. Tentu saja mereka senang.

"Dan tolong jangan pada naksir, pawangnya serem." Kuroo melanjutkan ucapannya lalu mengedipkan matanya ke arah Kenma.

Yaku menyenggol Lev, "tuh Lev denger, pawang [Surname] itu Kenma."

"Kuroo-senpai!!!" [Name] menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

Kenapa jadi begini???







































MABAR
©Okkotsuatuy

🎮 𝐌𝐀𝐁𝐀𝐑; k.kenma ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang