Chapter 10

1.6K 246 12
                                    

MABAR
©Okkotsuatuy

































Beberapa hari telah terlewati sejak latih tanding dengan Karasuno. Mereka melakukan latihan seperti biasa, hanya saja hari ini Kenma tidak datang latihan karena sakit. Dikarenakan hari-hari sebelumnya sejak latih tanding dengan Karasuno, Kenma berbeda— dia berlatih terus-menerus, dan memang sedikit aneh untuk seorang Kozume Kenma.

Alhasil karena dia latihannya terus-menerus dan jarang istirahat pun akhirnya tumbang. Ngeyel sih dibilangin.

[Name] agak merasa bersalah karena dia sadar Kenma latihan dengan keras karenanya.

"Haduh, cemburu nya ngeri banget ah, enggak lagi bikin Kenma cemburu," pikir [Name] menggelengkan kepalanya pelan, dia memberikan botol minum kepada tim nya.

"Aku penasaran kenapa bisa Kenma-san jadi semangat gitu latihannya, biasanya kan lesu," ucapan Lev sontak membuat tatapan mereka langsung menuju ke [Name].

"Anjirt," [Name] bergedik ngeri.

Jangan gitu dong kawan-kawan, aku kan jadi takut.

"Mungkin karena setter Karasuno?" [Name] lagi-lagi merinding karena pertanyaan dari Shibaya. [Name] rasa memang pertanyaan tidak teruntuk dirinya tapi tetap saja [Name] merasa untuk dirinya.

Geer banget.

"Pulang latihan kita akan menjenguk Kenma," ucap Kuroo menyudahi percakapan. Dia menepuk kepala [Name] pelan.

"Kita jenguk calon pacar [Surname],"

"KUROO-SENPAI!!!"



🎮



Tok! Tok! Tok!

Pintu rumah Kenma diketuk oleh [Name] dengan tidak elit, pasalnya [Name] sudah mencoba dengan lemah lembut, bahkan sampai keras pun Kenma belum membukanya juga.

"KENMA!! KATA KUROO-SENPAI MAIN YUK!"

"KOK AKU??"

Yaku menasehati [Name] untuk pelan-pelan saja takut Kenma ke berisikan, tapi kata [Name] biarin aja soalnya Kenma sendirian dirumah. Akhirnya Yaku pasrah deh.

"Kalian ngapain disini?" Kenma membuka pintu dengan wajah bantal, kantung matanya berwarna hitam, wajahnya pucat dan tubuhnya lesu.

"Aduh, pucat banget kamu, Ken," [Name] refleks memegang dahi Kenma, panas.

Kenma menurunkan tangan [Name] yang berada di dahinya, dan menggenggamnya. Kenma mempersilahkan mereka masuk.

Ketika masuk, [Name] melihat sekitar, sepi. Dia tahu bahwa ibu Kenma kerja, tapi dia tak tahu akan sunyi seperti ini. "Enggak ada ibu jadi sepi ya, Ken."

Kenma mengangguk pelan. Dia setuju dengan ucapan [Name].

Sedangkan mereka yang memperhatikan interaksi antara Kenma dan [Name] kaget, apalagi [Name] panggil ibu Kenma dengan sebutan 'ibu'— sudah sedekat apa mereka?

"Kenma, tante kerja?" Kuroo bertanya, dia mendudukkan dirinya di sofa.

"Iya," Kenma mengangguk, dia melihat Kuroo dan yang lain duduk. Sedangkan Kenma dan [Name] masih berdiri sembari menggenggam tangan.

"Mau minum apa?" Tanya Kenma, sebenarnya basa-basi doang sih.

Dia pikir [Name] akan menjenguk sendirian, ternyata bawa rombongan.

Kenma udah seneng eh dibikin pundung.

"Tidak usah, kita disini cuma mau lihat kamu doang, Kenma. Istirahat dikamar sana, wajah kamu pucat banget, sebentar lagi mau pulang kok."

Ucapan Yaku membuat mereka mengangguk setuju.

"Kita cuma mau lihat keadaan kamu aja, jarang kamu sakit."

"Emangnya sejarang itu?" Pikir Kenma, dia mengerutkan keningnya.

"Sebagai besto frento mu, aku mengakui jika kamu jarang sakit." Kuroo berucap bangga.

[Name] menahan tawanya, dia memukul pelan lengan Kenma. "Kenapa?" Tanya Kenma keheranan.

"Enggak, lucu aja lihat wajah Kuroo-senpai."

"Oh terima kasih [Surname], aku memang lucu."

"Sama-sama Senpai."

"Panas bener, padahal bukan musim panas," emang dasarnya Lev ini tengil. Bahkan saat Kenma cemburu melihat interaksi antara [Name] dan Kuroo, Lev malah tertawa.

"Oh iya, panas ya, Ken," sahut Taketora.

"Hush, enggak boleh ganggu. Ayo pulang, kasihan Kenma mau istirahat." Yaku menasehati, dia berdiri dari duduknya.

"YAH YAKU-SAN MAU PULANG??? Kalau gitu aku ikut pulang deh—"

"Jangan pulang."

"— Hah?"

Ketika [Name] hampir mendekati Yaku, tangan Kenma menahan [Name]. Oh ayolah, Kenma masih ingin berlama-lama dengan gadis pujaannya ini. Masa mau pulang begitu saja?

"Waduh wir," pikir [Name] ngeri.

"Yuk balik, jangan ganggu PDKT Kenma sama [Surname]," Yaku menarik tangan Lev dan Taketora berjalan mendekati pintu.

Sedangkan yang lain tertawa. Kenma diam, dia senang bahwa kakak kelasnya paham apa yang dia mau. [Name] diam juga, tapi wajahnya memerah.

"Yaku-san... Jangan tinggalin aku please," [Name] menutupi wajahnya dengan salah satu tangannya yang tidak dipegang Kenma.

"Enggak ada yang ninggalin kamu [Name], aku disini."

"CIELAH KENMA!"






































MABAR
©Okkotsuatuy

🎮 𝐌𝐀𝐁𝐀𝐑; k.kenma ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang