Hamada Asahi. Lelaki robot yang kaku bak kanebo kering. Senyumannya tipis namun selalu berhasil membuat Jaehwa mencair di tempat. Tingkahnya luar biasa kocak dengan perkataan di luar nalar. Khas Asahi sekali.
"Asa! Aku cantik tidak?!"
"Iya cantik!"
"Asa! Cinta aku tidak?!"
"Iya cinta!"
"Asa! Tidak menyesal,kan,punya pacar seperti diriku?!"
Asahi tertawa,kedua kelopak matanya turut menyipit,lantas menghilang,benar-benar menghilang ditelan kulit sekitar.
"Pernah nyesel sih" Jaehwa sontak membelalak,tangannya terangkat siap meninju--pura-pura--terhadap Asahi. Sedangkan Sang lelaki justru semakin gencar terbahak menertawakan Jaehwa.
"Canda Jae" Jaehwa melotot tak terima,hal seperti itu benar-benar tak pantas untuk dijadikan candaan.
"Tidak lucu ya" Asahi spontan terdiam,netranya menatap gemas Jaehwa yang tengah memanyunkan bibirnya sebal.
"Jaehwa,dari awal hubungan ini Asa,kan,sudah pernah bilang. Jaehwa rumah Asa,Jaehwa tempat Asa menetap,dan Jaehwa juga jadi perempuan kedua yang dikirimkan Tuhan untuk Asa sebagai tempat Asa bercerita setelah kepada-Nya" Jaehwa masih bergeming. Wanodya mungil tersebut tetap mengabaikan Asahi hingga pemuda Hamada jengah.
"Jaehwa kok ngambekan sih... Asa enggak suka ya" Asahi spontan beraegyo di depan Jaehwa,membuatnya menahan senyum sekuat mungkin.
"Eung eung! Jaehwa masih marah sama Asa?" Habis sudah pertahanan Jaehwa. Dirinya lantas memeluk erat Asahi yang berdiri 1 meter di depannya dengan kedua jari telunjuk menusuk pipi tirusnya.
"Eung eung! Jaehwa tidak marah lagi kok"
Baiklah. Sekiranya itu yang bisa saya jelaskan mengenai hubungan dua anak manusia yang masih dalam tahap kasmaran.
Mereka saling berbagi. Saling menguatkan satu sama lain. Saling menggenggam walau nyatanya tak setiap jiwa punya tangan.
"Asa,kita akan selalu seperti ini,kan? Sampai kapapun,kan?" Asahi mengangguk yakin.
"Iya,sampai maut memisahkan kita" Asahi tak tahu,dirinya tidak sadar bahwa ucapannya sore itu didengar Tuhan. Tuhan Maha Mendengar,Maha Berkehendak atas segalanya.
Asahi selalu yakin bahwa ia dan Jaehwa tak akan pernah terpisah,tak akan pernah saling meninggalkan atau bahkan saling berpaling.
Asahi percaya,mereka diciptakan untuk berdua. Untuk saling mencinta. Untuk saling bertukar rasa.
Namun,Asahi tetaplah manusia biasa,manusia yang harus selalu siaga menerima kejutan Tuhan sebagai tanda sayang Tuhan terhadap hamba-Nya.
💕
_na
KAMU SEDANG MEMBACA
Dermaga
Fanfiction❜❜ Ini kisah penuh romansa milik dua anak manusia yang saling bertukar rasa dalam indahnya asmaraloka ❜❜ Fanfiction!