Pagi ini winter sudah berada di meja makan bersama dengan bunda dan kak Dikta. Hari ini ayah sedang dinas ke luar kota jadi kami cuma sarapan bertiga aja.
"bun kotak makan aku yang pink mana" tanya winter
"cari sendiri" kata kak Dikta
"ini aku juga nyari, tapi emg gaada ditempat biasa makanya aku nanya" jawab winter sewot
"hush kenapasi pagi-pagi jangan pada ribut" kata bunda
"abis kak dikta bikin kesel" kata winter
"itu kotak makan kamu masih dirak deket cucian piring" kata bunda
"oh oke bun" kata winter
winter pun memasukan roti panggang yang ia sengaja buat untuk Jaerdan
"gimana disekolah? udah dapet temen?" tanya bunda
"udah temen sebangku aku baik banget orangnya bun namanya vina" cerita winter antusias
"ajak main kapan-kapan kerumah" kata bunda
"iya nanti aku ajak main kesini"
"dek jangan suka ngerepotin jaerdan" kata kak dikta tiba-tiba
"ngerepotin apa? aku gak ngerepotin" kata winter
"kamu nebeng kan bikin repot" kata kak dikta
"kak Jaerdan gapernah bilang gitu" kata winter acuh
"gak enak lgsg bilang di depan muka kamu" kata kak dikta
"emg dia bilang ke kak dikta?" tanya winter
"ngga" kata kak dikta
"terus kakak bisa bilang gitu dari mana?" tanya winter
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"aku udah selesai sarapan, berangkat dulu ya bun kak" kata winter sambil mencium pipi bundanya dan salim ke kakaknya
Winter sudah dihalaman rumahnya dan berjalan menuju ke arah pager. Dia melihat kak Jaerdan sudah bersiap-siap dengan motornya dan melihat ke arah rumah winter.
"ayo buruan" katanya yang kemudian winter dengan senyum sumringahnya berjalan menuju Jaerdan
diperjalanan
"kak Jae" kata winter
"kenapa?"
"aku ngerepotin gak?" tanya winter yang masih kepikiran kata-kata kakaknya tadi
"maksudnya?" tanya Jaerdan balik
"iya selama sekolah aku kan nebeng kak Jae mulu. Kakak merasa aku repotin gak?" tanya winter