Sinar matahari sudah menyeruak masuk ke kamar winter. Ia agak sedikit terusik ketika sinarnya mengenai matanya yang masih terlelap. Ia pun meraba sekitar kasurnya untuk mencari hp. Ia membuka lock screen hpnya untuk melihat jam dan ternyata baru pukul 7 pagi. Ia pun beranjak dari tempat tidurnya ke kamar mandi untuk cuci muka.
Setelah cuci muka ia pun pergi ke dapur untuk mengambil segelas susu dan meminumnya di depan teras. Ia sering melakukan hal ini karena ia tahu rutinitas kak Jaerdan tiap minggu pagi selalu sepedahan bareng sama kak Gio. Benar saja pas dia duduk dibangku teras kak Jaerdan lagi mengeluarkan sepedanya dari garasi dengan pakaian yang cukup santai dengan kacamata dan memakai helm sepeda.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tapi winter heran kok tumben kak Gio gak nyamperin kak Jaerdan. Biasanya kalo hari minggu pagi jam segini pasti kak Gio udah nunggu depan rumah kak Jaerdan.
"Pagi kak Jae" sapa winter dari pager rumahnya sambil memegang gelas susunya
"kok tumben gak sama kak Gio?" tanya winter
"iya gio ada acara keluarga katanya" kata Jaerdan yang dibalas anggukan oleh winter
"mau ikut gak?" ajak kak Jaerdan
"ikut sepedahan?" tanya winter
"iyalah apalagi" kata Jaerdan
"mau sih tapi jangan jauh-jauh ya" kata winter
"iya buru ganti baju" kata Jaerdan
winter pun melihat outfitnya dan nyengir karena ia masih pakai piyama dengan motif gudetama
"oke bentar 5 menit" kata winter yang buru-buru masuk ke rumahnya dan mengeluarkan sepeda
— "bunda aku mau sepedahan ya" kata winter dari teras rumah
Ia pun sudah berada di luar pager rumahnya dan kak Jaerdan juga sudah bertengger disepeda depan rumah winter. Jaerdan pun memakaikan helm bersepedanya yang lain agar safety untuk winter. Jarak yang cukup dekat ini membuat winter agak degdegan.
"pake helmnya biar safety" kata Jaerdan yang telah memakaikan helm dikepala winter
saat ini muka winter merah padam sampai Jaerdan terheran
"lo kenapa ter mukanya merah, gak demam kan?" tanya Jaerdan
"aku degdegan" kata winter
"kenapa?" tanya jaerdan
"ya kak Jae sedeket itu sama aku gimana gak degdegan" kata winter
Jaerdan hanya ngangguk ngangguk aja. Sebenernya jaerdan suka bingung nanggepinnya kalo winter udah frontal masalah perasaannya. Mereka berdua pun pergi sepedahan.
Entah sudah berapa jauh mereka sepedahan, winter sudah mencapai titik lelahnya padahal sebenernya gowesnya santai tapi ini lumayan jauh untuknya 2 km.